KABARBURSA.COM - PT Harum Energy Tbk (HRUM) menjadi salah satu perusahaan yang berkomitmen mendukung program pembangunan 3 juta rumah.
“Saya baru saja mendapat telepon dari Pak Lawrence Barki dari Grup Harum Energy. Beliau menyatakan kesediaan untuk turut membantu,” kata Maruarar usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2024.
Sebagai informasi, Harum Energy, yang bergerak di sektor pertambangan, akan dilibatkan dalam renovasi rumah susun (rusun) layak huni.
“Karena keterbatasan dana, kami berupaya mengajak rekan-rekan pengusaha untuk mendanai renovasi, sehingga tak membebani APBN,” ucap Ara, panggilan akrabnya.
Dia menegaskan, program 3 juta rumah akan dijalankan dengan semangat gotong royong antara pemerintah dan sektor swasta, mengingat keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk memperkuat sinergi, ia mengundang para pelaku industri besar dan kecil ke Kantor Kementerian Pekerjaan Umum pada Senin, 28 Oktober 2024 kemarin.
“Saya mengundang empat perusahaan besar, termasuk Agung Sedayu Group, Barito milik Pak Prajogo, Adaro milik Boy Thohir, dan Pak Franky dari Sinar Mas,” ungkap Maruarar.
Dirinya pribadi telah menghibahkan lahan seluas 2,5 hektare di Kabupaten Tangerang untuk pembangunan rumah gratis.
Pengembangan rumah di lokasi ini dilakukan oleh Agung Sedayu Group, milik Sugianto Kusuma alias Aguan.
“Peletakan batu pertama akan dilakukan pada 10 November 2024,” kata Maruarar Sirait.
Gandeng Konglomerat Aguan
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menghibahkan 2 hektare lahan miliknya di Tangerang, Banten, untuk dibangun perumahan rakyat. Dan, Agung Sedayu Group ditunjuk sebagai pengembangnya.
“Tanahnya dari kami, yang bangun nanti Agung Sedayu,” kata Maruarar Sirait saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Rencananya, peletakan batu pertama untuk program pembangunan ‘3 Juta Rumah’ ini dilakukan pada 10 November 2024.
Maruarar menegaskan, rumah-rumah yang akan dibangun tersebut tidak disewakan atau dijual, melainkan diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Dibangun untuk siapa? Ya untuk rakyat. Disewakan atau dijual? Dikasih saja,” ucap Ara, panggilan akrabnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Maruarar Sirait, menyatakan akan menyumbangkan dua hektare tanah miliknya untuk memulai program Pembangunan 3 Juta Rumah yang dicana pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Politisi Partai Gerindra ini menjelaskan tujuannya untuk mendorong para pengembang swasta turut berpartisipasi dalam program tersebut.
“10 November nanti, saya akan mengadakan peletakan batu pertama di Tangerang,” ujar Maruarar.
Kata Maruarar melanjutkan, hunian ini ditujukan khususnya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), yang mencakup masyarakat umum, Aparatur Sipil Negara (ASN), hingga anggota TNI dan Polri.
“Rencana saya nih, mohon doanya semoga berhasil. Di perumahan itu nanti ada guru, anggota TNI berpenghasilan rendah, anggota Polri berpenghasilan rendah, dan ada ASN juga,” tuturnya.
Menurut dia, penting untuk memastikan penyaluran hunian ini tepat sasaran, mengingat Bantuan Langsung Tunai (BLT) sering kali meleset dari target.
“Isunya cuman satu, dikasih kepada rakyat yang tepat. Jangan sampai salah sasaran. Kita kasih BLT aja sering salah sasaran kan. Jadi kita musti buat yang tepat sasaran,” tegas Ara.
Selain itu, dia juga membuka kesempatan bagi pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam penyediaan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dengan bentuk dan konsep yang beragam, baik berupa hunian vertikal seperti apartemen atau rusun, maupun rumah tapak.
“Silakan bentuknya seperti apa. Apakah tanahnya dari swasta dan yang bangun swasta juga dengan isinya. Terserah bagaimana,” ujar Maruarar.
Sebagai informasi, Agung Sedayu Group merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti milik konglomerat Sugianto Kusuma alias Aguan.
Anggaran 3 Juta Rumah Rp5,07 Triliun
Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait mengatakan bahwa pihaknya hanya diberi anggaran Rp5,07 triliun saja untuk membangun 3 juta rumah pada 2025.
“Anggarannya Rp5 triliun. Dari anggaran sebesar itu kita breakdown. Kami akan menerapkan keterbukaan publik,” kata Maruarar saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Senin, 28 Oktober 2024.
Dia pun membandingkan dengan anggaran pada tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp14,68 triliun, tapi hanya mampu merealisasikan pembangunan rumah rakyat sekitar 200.000 unit saja.
“Tahun 2024 anggaran yang diberikan Rp14 triliun, tapi yang berhasil dibangun 200.000 unit rumah. Itu anggaran Rp14 triliun loh,” ujarnya.
Meski begitu, Maruarar tetap yakin bahwa program pembangunan 3 juta rumah direalisasikan dengan baik. Pada tahap awal, akan dibangun rumah susun (rusun) dengan anggaran Rp3,53 triliun.
Rincian pembangunan rusun ini mencakup penyediaan hunian vertikal untuk TNI/Polri, dan ASN di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, melanjutkan pembangunan 44 unit rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang terdampak IKN, serta renovasi 10 tower rusun di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Sedangkan alokasi untuk pengadaan rumah swadaya ditetapkan sebesar Rp747 miliar, yang akan mendukung pembangunan rumah melalui skema Bantuan Stimulus Perumahan Swadaya (BSPS) dan diimplementasikan melalui program padat karya sebanyak 34.289 unit,” papar Ara, panggilan akrabnya.
Selanjutnya adalah, mengalokasikan untuk pembangunan ‘Rumah Khusus’ sebesar Rp105 miliar. Lalu, untuk Rumah Umum dan komersil sebesar Rp121 miliar. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.