Logo
>

Fahri Hamzah: Peta Jalan Perumahan Tunggu Undangan DPR

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Fahri Hamzah: Peta Jalan Perumahan Tunggu Undangan DPR

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah mengungkapkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan peta jalan (roadmap) terkait program perumahan nasional. Namun, presentasi peta jalan tersebut masih menunggu undangan dari DPR.

    “Kita sedang menyiapkan karena DPR yang minta. Kita akan paparkan di DPR,” ujar Fahri kepada wartawan di Jakarta, Rabu 8 Januari 2025.

    Saat ditanya mengenai target penyelesaian, Fahri menegaskan bahwa semuanya bergantung pada jadwal dari DPR. “(Targetnya) Bergantung undangan DPR,” jelasnya.

    Beberapa laporan sebelumnya menyebutkan bahwa peta jalan ini dijanjikan rampung pada Desember 2024. Namun, Fahri menegaskan bahwa kendala utama terletak pada proses undangan dari DPR yang belum terealisasi.

    “Maksudnya itu janjinya kalau diundang DPR. Kan yang minta DPR, kan presentasinya," kata Fahri.

    Meski begitu, Fahri berharap peta jalan ini nantinya bisa menjadi dokumen publik yang dapat diakses oleh masyarakat luas.

    “Harus. Maksudnya itu janjinya kalau diundang DPR,” tutupnya.

    Resmi Investasi 1 Juta Rumah

    Sebelumnya, Fahri juga mengungkapkan bahwa Qatar resmi menandatangani MoU investasi pembangunan 1 juta rumah. “Kebetulan saya diundang ke Istana untuk menyaksikan penandatanganan MoU pendanaan untuk 1 juta rumah. Hari ini ditandatangani,” ujar Fahri kepada wartawan di Jakarta, Rabu 8 Januari 2025.

    Meski tidak mengetahui secara pasti besaran nilai investasi yang digelontorkan, Fahri optimistis jika Qatar berkomitmen untuk berkontribusi dalam proyek tersebut.

    “Yang disebut itu jumlah rumahnya, 1 juta unit,” tambahnya.

    Fahri menyebutkan bahwa salah seorang anggota kerajaan Qatar yang juga merupakan investor akan hadir dalam acara tersebut bersama Presiden.

    Namun, ia menegaskan bahwa skema teknis terkait pembangunan akan dibahas dalam rapat lanjutan setelah tahapan awal, seperti pemilihan lahan dan pengurusan izin, diselesaikan.

    “Jadi kita lihat aja nanti karena yang akan hadir ini adalah salah seorang anggota dari kerajaan juga dan beliau secara pribadi juga adalah investor,” terang dia.

    Terkait pelaksanaan proyek, Fahri menjelaskan bahwa pembangunan akan melibatkan berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sektor swasta.

    “Teknisnya nanti akan dikerjasamakan dengan BUMN, dengan swasta dan lain-lainnya,” jelas Fahri.

    Fahri menegaskan bahwa lokasi pembangunan akan dibagi berdasarkan tanah yang ditunjuk oleh mitra lokal di setiap daerah.

    “Lokasinya juga nanti dibagi-bagi berdasarkan tanah yang ditunjuk oleh partner lokalnya,” ujar dia.

    Prioritas Pembangunan di Kota

    Saat ditanya mengenai lokasi pembangunan, Fahri mengungkapkan bahwa proyek ini akan lebih diprioritaskan di kawasan perkotaan dengan konsep hunian vertikal.

    “Beliau (investor Qatar) lebih mau prioritas yang di kota untuk pembangunannya,” ungkap Fahri.

    Fahri menjelaskan bila hunian yang akan dibangun oleh anggota kerajaan Qatar tersebut akan lebih diprioritaskan dalam bentuk vertikal, seperti apartemen atau rumah susun.

    Fahri menegaskan bahwa pemerintah terbuka untuk berbagai investasi dari manapun dalam rangka menyukseskan program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan Presiden. Qatar, menurutnya, menjadi salah satu negara yang merespons dengan cepat dan pemerintah siap memfasilitasi kelancaran proyek ini.

    “Kebetulan ini dari Qatar cukup cepat kesambutannya dan kami fasilitasi,” ujarnya.

    Investor dari Timur Tengah

    Belum lama ini dikabarkan, dua negara Asia Barat, Qatar dan Abu Dhabi menunjukkan kesiapannya untuk mendanai pembangunan 7 juta rumah di Indonesia.

    Ketua Satgas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo menyampaikan bahwa kedua negara tersebut berkomitmen membantu proyek perumahan di Indonesia.

    Hashim menjelaskan bahwa Qatar akan membiayai pembangunan 5 juta unit rumah, sementara seorang dermawan dari negara tersebut juga berkomitmen membantu 1 juta unit tambahan. Di sisi lain, Abu Dhabi menyatakan kesediaannya mendanai pembangunan 1 juta unit rumah.

    “Saya dengar sendiri dari Pak Presiden Prabowo bahwa Pemerintah Qatar bersedia untuk membiayai 5 juta unit perumahan. Juga ada dermawan dari Qatar secara pribadi akan bantu 1 juta unit perumahan. Saya juga berkunjung, ke Abu Dhabi dan Pemerintah Abu Dhabi menyatakan akan bantu 1 juta unit perumahan,” ujarnya beberapa waktu lalu.

    Hashim optimistis target pembangunan 15 juta rumah dalam lima tahun ke depan dapat dicapai dengan dukungan pendanaan dari luar negeri, sehingga tidak sepenuhnya bergantung pada APBN.

    “Jadi dua negara ini, Qatar dan Abu Dhabi, bersedia untuk membiayai 7 juta unit perumahan,” ungkap Hashim.

    Selain Qatar dan Abu Dhabi, Hashim juga mengungkapkan bahwa China menunjukkan minat untuk mendanai pembangunan 3 juta rumah di Indonesia. Tiongkok menganggap hal ini sebagai potensi keuntungan. Adapun pendanaan ini ditawarkan dalam bentuk investasi langsung, yang diharapkan mampu mempercepat ketersediaan perumahan di Tanah Air.

    “So ada 3 penyandang dana bisa membiayai perumahan, ini inflow investment untuk perumahan, ini bisa jadi stimulus untuk ekonomi,” kata Hashim. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.