KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia mengumumkan kerja sama dengan CBI Belanda untuk meningkatkan daya saing industri sektor bahan alami (natural ingredients) Indonesia di jejaring rantai pasok global.
Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas akses pasar internasional dan integrasi ke jejaring rantai pasok global melalui program pengembangan daya saing ekspor produk industri sektor bahan alami.
Direktur Akses Sumber Daya Industri dan Promosi Internasional (ASDIPI), Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayah dan Akses Industri Nasional Kemenperin, Syahroni Ahmad, yang juga dikenal sebagai Roni, menjelaskan bahwa ruang lingkup kerja sama tersebut mencakup pelatihan dan pendampingan ekspor di tiga sektor utama: rumput laut, ekstrak tumbuhan, dan minyak atsiri (essential oil).
Produk dari sektor-sektor ini diaplikasikan untuk makanan, suplemen makanan, dan kosmetik.
Kerja sama ini telah berlangsung sejak 2019 dan akan berakhir pada tahun 2024. Pada tanggal 27 Mei 2024, Direktur ASDIPI memimpin pertemuan kedua Steering Committee Sektor Natural Ingredients untuk mengkoordinasikan para pemangku kepentingan terkait implementasi kerja sama dengan CBI Belanda.
Pertemuan tersebut membahas perkembangan program Natural Ingredients, brand governance Indonesia Natural Ingredients, rencana market entry tahun 2024, dokumen Strategic Export Marketing Plan (SEMP) untuk subsektor Plant Extract dan Essential Oils, serta beberapa aktivitas di tahun 2024.
Juga dilakukan serah terima dokumen SEMP Plant Extract dan Essential Oils yang memuat gambaran sektor, kondisi dan tren pasar, strategi, dan rencana aksi untuk panduan pelaku industri dalam menjajaki pasar ekspor Eropa.
Sebagai tindak lanjut, Direktorat ASDIPI akan berkoordinasi dengan pembina sektor untuk mendapatkan masukan terhadap SEMP Plant Extract dan Essential Oils sebelum 7 Juni 2024.
Tahun ini, Direktorat ASDIPI akan mengoptimalkan penjajakan pembiayaan bersama partisipasi pada Food Ingredients Europe (FIE) 2024 yang akan diadakan pada 19-21 November 2024 di Frankfurt, Jerman.
Adaptasi Teknologi Digital
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dorong Transformasi industri 4.0 memicu perubahan signifikan dalam adaptasi teknologi digital. Oleh karena itu, percepatan transformasi digital diadopsi sebagai strategi utama untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri manufaktur nasional, menjadikannya lebih berkelanjutan, fleksibel, dan efisien.
Komponen esensial dalam proses transformasi digital adalah kesadaran akan manfaat penggunaan peralatan digital. Tidak hanya sekadar kemampuan adopsi teknologi, namun harus sejalan dengan perubahan pola pikir digital, kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangannya, Rabu 10 Juli 2024.
Salah satu implementasi industri 4.0 yang sejalan dengan transformasi digital adalah Internet of Things (IoT) yang berbasis data untuk diaplikasikan pada industri manufaktur. Data-driven manufacturing (DDM) adalah pendekatan yang menggunakan data dan analitik untuk meningkatkan pengambilan keputusan dan mengoptimalkan operasi. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan data dari berbagai sumber, seperti sensor, mesin, dan manusia, kemudian menggunakan data tersebut untuk mengidentifikasi tren, pola, dan peluang peningkatan.
Internet of Things (IoT) dan penerapan big data dan analitiknya telah menciptakan generasi baru dalam manufaktur. Hal ini melibatkan penggunaan data untuk menciptakan efisiensi sumber daya di industri manufaktur, ungkap Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Masrokhan.
Ia juga menyampaikan bahwa penggunaan data dalam industri 4.0 dapat mengurangi biaya perusahaan melalui perencanaan penjualan dan operasi yang lebih canggih, peningkatan produktivitas, optimalisasi rantai pasokan dan distribusi, serta layanan purnajual yang lebih inovatif.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian mendukung Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 ( PIDI 4.0) sebagai solusi terpadu dalam penerapan industri 4.0 di Indonesia. Saat ini, PIDI 4.0 telah bermitra dengan industri nasional dan internasional, institusi akademik, asosiasi, badan pemerintah di luar Kemenperin, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Program Prioritas Nasional
PIDI 4.0 adalah bagian dari program prioritas nasional, Making Indonesia 4.0. PIDI 4.0 dibangun dengan visi menjadi solusi satu atap dalam pengadopsian industri 4.0 di Indonesia dan menjadi jendela Indonesia 4.0 untuk dunia, lanjut Masrokhan.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran perusahaan industri tentang DDM yang sedang berkembang, serta keinginan perusahaan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terkait implementasi industri 4.0, PIDI 4.0 mengadakan Sosialisasi Program Kolaboratif PIDI 4.0 dengan mitra industri 4.0 melalui seminar bertema “Data Driven Process Improvement & Resources Efficiency in Manufacturing”.
Melalui seminar ini, PIDI 4.0 mensosialisasikan program dan kegiatan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan industri 4.0 serta membuka peluang untuk mendukung suksesnya transformasi industri 4.0 di Indonesia baik melalui kerja sama nasional maupun global.
Diharapkan melalui kegiatan ini, para pihak dapat memperluas jaringan, meningkatkan kolaborasi, serta memacu semangat dan upaya kita untuk berkolaborasi dalam mewujudkan peningkatan dan efisiensi sumber daya di industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ujar Sekretaris BPSDMI, Jonni Afrizon.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.