Logo
>

Gibran Klaim Ekonomi Digital Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Ditulis oleh Ayyubi Kholid
Gibran Klaim Ekonomi Digital Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menilai ekonomi digital memiliki potensi besar untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan tren global ini secara strategis agar dampaknya dapat dirasakan maksimal oleh masyarakat.

    “Digitalisasi telah terbukti memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian. Bahkan, ekonomi digital diprediksi menjadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi yang memberi daya dorong tinggi, asalkan dirancang dengan pedoman dan arah yang jelas serta terukur,” kata Gibran dalam acara Indonesia Digital Economy Outlook 2025 Sesi 1, Jumat 13 Desember 2024.

    Meski demikian, Gibran menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh hanya puas menjadi pasar ekonomi digital global. “Kita ingin Indonesia menjadi pusat inovasi ekonomi digital, menjadi salah satu pionir yang mampu menggerakkan sektor ini, sehingga potensi ekonomi digital bisa benar-benar meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.

    Untuk mewujudkan visi tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai langkah, seperti memperkuat infrastruktur digital, meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi, dan menciptakan iklim usaha yang kondusif.

    “Pemerintah memberikan dukungan penuh untuk sektor ini, karena ekonomi digital adalah investasi penting untuk masa depan ekonomi Indonesia,” terang Gibran.

    Untuk diketahui, merujuk pada riset terbaru dari Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai Gross Merchandise Volume (GMV) ekonomi digital Indonesia diperkirakan terus mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun mendatang.

    Pada tahun 2022, GMV ekonomi digital Indonesia tercatat sebesar USD 76 miliar, meningkat 20 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebesar USD 63 miliar. Untuk tahun 2023, GMV ini diproyeksikan naik 8 persen menjadi USD 82 miliar.

    Setelah 2023, pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan kembali meningkat, dengan GMV mencapai USD 109 miliar pada tahun 2025, atau naik 15 persen dari proyeksi sebelumnya. Pada 2030, nilai GMV nasional diprediksi melesat ke kisaran USD 210 hingga USD 360 miliar.

    Kontributor utama dari pendorong ekonomi digital ini berasal dari sektor e-commerce. Pada tahun 2021, sektor ini menyumbang GMV senilai USD 48 miliar, yang kemudian meningkat 20 persen menjadi USD 58 miliar pada tahun 2022. Pada 2023, nilai GMV e-commerce diproyeksikan tumbuh 7 persen menjadi USD 62 miliar.

    Selanjutnya, pada tahun 2025, sektor e-commerce diperkirakan mencatatkan GMV sebesar USD 82 miliar, atau naik 15 persen dibandingkan proyeksi tahun 2023. Pada tahun 2030, GMV sektor e-commerce diprediksi melonjak ke angka USD 160 miliar.

    Kontribusi sektor e-commerce terhadap ekonomi digital jauh melampaui sektor lainnya. Sebagai perbandingan, sektor transportasi dan makanan pada 2023 diproyeksikan memiliki GMV sebesar USD 7 miliar, dan tumbuh 13 persen menjadi USD 9 miliar pada 2025. Sementara itu, sektor media online diperkirakan memiliki GMV sebesar USD 7 miliar pada 2023, dengan pertumbuhan 12 persen menjadi USD 8 miliar pada 2025.

    Selain itu, sektor perjalanan online juga memberikan kontribusi penting, dengan nilai GMV diperkirakan mencapai USD 6 miliar pada 2023, dan tumbuh 21 persen menjadi USD 9 miliar pada tahun 2025.

    “Ini adalah potensi yang sangat besar yang harus kita kelola dan manfaatkan sebaik-baiknya, sehingga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tegas Gibran.

     Gross Merchandise Value

    Ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD90 miliar, atau sekitar Rp1.413 triliun (dengan kurs Rp15.700 per dolar Amerika Serikat/AS) pada akhir 2024, meningkat 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    GMV sering kali menjadi indikator kesehatan bisnis e-commerce, yang merupakan kontributor utama dalam perekonomian digital Indonesia.

    Berdasarkan survei e-Conomy Southeast Asia (SEA) 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, perekonomian digital Indonesia tumbuh paling besar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

    Menurut Veronica Utami, Country Director Google Indonesia, pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara mencatatkan angka dua digit di seluruh negara dengan peningkatan lebih dari 10 persen dibandingkan tahun lalu, bahkan beberapa negara melampaui 20 persen.

    Khusus di Indonesia, pertumbuhan yang kuat sebesar 13 persen diprediksi, meskipun ukuran pasar yang sudah besar.

    “Indonesia tetap menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi GMV sebesar USD90 miliar di tahun ini,” ungkap Veronica dalam acara di Kantor Google Indonesia, Rabu, 14 November 2024.

    Sektor e-commerce menjadi penggerak utama pertumbuhan ini, dengan GMV sektor tersebut diperkirakan meningkat sebesar 11 persen hingga mencapai USD65 miliar pada 2024.

    Pengembangan fitur seperti video commerce oleh platform e-commerce besar turut mendorong peningkatan pengalaman pengguna, sehingga nilai GMV di sektor ini tetap tumbuh pesat.

    Indonesia juga mencatat pertumbuhan cepat dalam konten video, dengan peningkatan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 16 persen antara 2022 hingga 2024.

    Di samping itu, teknologi kecerdasan buatan (AI) juga berperan dalam mengubah lanskap digital, terutama dalam pemasaran, permainan, dan pendidikan.

    Semakin banyak bisnis yang memanfaatkan AI untuk iklan yang lebih relevan, meningkatkan keterlibatan konsumen, dan menawarkan pengalaman imersif yang lebih terarah.

    “AI menjadi alat penting untuk efisiensi, pengalaman pelanggan, dan inovasi. Untuk memenuhi permintaan ini, kapasitas pusat data diproyeksikan tumbuh hingga 268 persen dari 202 MW saat ini, guna mendukung kebutuhan komputasi, AI, dan data,” ujar Veronica.

    Minat terhadap AI di Indonesia paling tinggi di Kalimantan Timur, Jakarta, dan Kepulauan Riau, di mana penerapan AI dianggap dapat mempercepat transformasi digital di berbagai industri dan wilayah.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Ayyubi Kholid

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.