IFG: Asuransi Pilar Stabilitas Keuangan Nasional
KABARBURSA.COM - Indonesia Financial Group (IFG), sebagai induk usaha BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi yang tergabung dalam Danantara Indonesia, menilai bahwa kemajuan dan keberlanjutan sektor asuransi nasional tidak dapat dipisahkan dari fungsinya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional.
Memasuki paruh kedua tahun 2025, industri asuransi nasional menghadapi sejumlah tantangan struktural yang signifikan. Ketidakpastian kondisi global, tekanan inflasi, turunnya daya beli masyarakat, serta tingginya rasio klaim khususnya pada asuransi umum, menjadi tantangan yang harus disikapi secara cermat dan dengan strategi yang adaptif.
Sekretaris Perusahaan IFG, Denny S. Adji, menyampaikan bahwa peran asuransi sangat penting sebagai pelindung risiko untuk menjamin kelangsungan sektor produktif dan mendukung sistem perlindungan sosial bagi masyarakat.
“Industri asuransi kini memikul peran strategis sebagai instrumen keuangan yang memberikan perlindung terhadap risiko. Integrasi kebijakan, pengawasan adaptif, dan literasi publik menjadi pondasi ekosistem terintegrasi,” kata Denny di Graha CIMB Jakarta, Rabu, 31 Juli 2025.
Melihat arah perkembangan industri saat ini, Denny menilai bahwa peluang untuk bertumbuh tetap tersedia, khususnya melalui reformasi kebijakan, adopsi teknologi digital dalam layanan, serta komitmen kuat dari para pemangku kepentingan untuk membangun sistem keuangan yang berkelanjutan.
"Di tengah tekanan eksternal dan domestik, industri asuransi perlu menata ulang pendekatan bisnis dengan menempatkan tata kelola, inovasi, dan integrasi sebagai fondasi utama," jelasnya.
Menurut Denny, sektor asuransi dan dana pensiun memiliki posisi strategis sebagai investor di pasar keuangan domestik, dengan porsi kepemilikan sekitar 19 persen pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN).
Sebagian besar portofolio investasinya, yaitu sekitar 63 persen, dialokasikan ke obligasi. Sementara itu, sisanya ditempatkan dalam bentuk saham, deposito, dan reksa dana.
Sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem industri asuransi, IFG menggelar forum “IFG MEDIA BRIEF: Insurance Industry Outlook – Challenges and Opportunities” yang berlangsung di Graha CIMB Niaga, Jakarta, pada Rabu, 30 Juli 2025. Kegiatan ini menjadi sarana dialog terbuka antara IFG dan media untuk menyoroti prospek sektor asuransi dari sudut pandang riset dan kebijakan.
Forum tersebut turut menghadirkan pemaparan dari peneliti IFG Progress seperti Ibrahim Kholilul Rohman, Mohammad Alvin Prabowosunu, dan Rosi Melati yang menyajikan analisis terkait outlook ekonomi, kinerja sektor asuransi jiwa dan umum, serta tantangan makroekonomi yang perlu diperhatikan oleh pelaku industri.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membangun persepsi yang lebih konstruktif terhadap industri asuransi nasional," jelas Denny.
Dengan mengusung tema "Insurance as an Integrated Economic System", IFG menegaskan bahwa sektor asuransi tidak hanya berperan sebagai sarana perlindungan risiko, tetapi juga merupakan bagian integral dari kerangka pembangunan ekonomi berkelanjutan. IFG menilai bahwa lewat kolaborasi yang kuat, industri asuransi dapat tumbuh sebagai penggerak ekonomi yang tangguh di masa mendatang.
"Dengan pendekatan riset yang kuat dan narasi berbasis data, IFG ingin memperkuat sinergi antara media, pelaku industri, dan regulator dalam memperkuat sistem keuangan yang terintegrasi," tutup Denny.(*)