Logo
>

Jadwal Pembagian Makan Bergizi Gratis Mulai 2 Januari 2025

Ditulis oleh KabarBursa.com
Jadwal Pembagian Makan Bergizi Gratis Mulai 2 Januari 2025

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Program Makan Bergizi Gratis akan mulai dilaksana pada tanggal 2 Januari 2025 mendatang. Para penerima manfaat akan menerima sekali setiap harinya.

    Dikutip dari akun Instagram resmi Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) @pco.ri, total dari anggaran ini yaitu sebesar Rp71 triliun.

    Program ini akan menyasar 82 juta orang, di antaranya 44 juta orang yaitu siswa dan santri.

    Dalam pelaksanaannya nanti, pemerintah akan membagi-bagikan makanan ke dalam tiga jadwal yang berbeda setiap harinya sesuai usia. Berikut jadwalnya:

    • Pukul 08.00 pembagian makanan untuk PAUD, Taman Kanak-kanak (TK), hingga kelas 2 SD.
    • Pukul 09.30 pembagian makanan untuk kelas 3 hingga 6 SD.
    • Pukul 12.00 pembagian makanan untuk siswa SMP hingga SMA.

    PCO menjelaskan jadwal pemberian Makan Bergizi Gratis ini dilaksanakan dengan menyesuaikan jadwal belajar mengajar di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

    "Pemberian Makan Bergizi Gratis disesuaikan dengan jadwal belajar mengajar di setiap jenjang pendidikan, sehingga semua anak mendapatkan asupan bergizi saat bersekolah," tulis PCO dalam unggahannya yang dikutip, Sabtu, 2 November 2024.

    Habiskan Anggaran Rp800 Miliar per Hari

    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis direncanakan akan menghabiskan anggaran sebesar Rp800 miliar per hari.

    Menurutnya, pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memfokuskan perhatian pada penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui investasi yang signifikan dalam program ini.

    Jika program ini dijalankan secara penuh, akan ada sekitar 82,9 juta penerima manfaat dengan total anggaran mencapai Rp400 triliun.

    "Ketika program ini dilaksanakan, Badan Gizi Nasional akan mengeluarkan Rp1,2 triliun setiap hari untuk investasi masa depan SDM, di mana sekitar 75 persen dari jumlah tersebut akan digunakan untuk intervensi Makan Bergizi Gratis, yakni sekitar Rp800 miliar per hari," jelas Dadan dalam acara BNI Investor Daily Summit 2024 di Jakarta.

    Anggaran Rp800 miliar tersebut akan dialokasikan untuk membeli bahan baku makanan dari produk pertanian, sehingga dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat.

    "Salah satu masalah dalam ekonomi Indonesia selama ini adalah kurangnya likuiditas di pedesaan. Melalui program investasi ini, kami berharap likuiditas di desa akan meningkat," tambah Dadan.

    Dalam uji coba program ini yang melibatkan 3.000 anak, dibutuhkan sekitar 200 Kg beras, 350 Kg ayam atau 3.000 butir telur, 350 Kg sayuran, dan 600 liter susu per hari.

    "Jika program ini berjalan sepenuhnya, akan ada sekitar 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang akan melayani ibu hamil, ibu menyusui, balita, serta anak-anak dari PAUD hingga SMA, termasuk santri dan sekolah-sekolah keagamaan. Ini merupakan skala yang sangat besar," terangnya.

    Sebagai contoh, jika satu satuan pelayanan memerlukan 350 Kg sayuran setiap hari, koperasi atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dapat berkoordinasi dengan petani untuk menanam sayuran sesuai kebutuhan tersebut. Kebutuhan 600 liter susu per hari juga setara dengan produksi dari 60 ekor sapi untuk satu satuan pelayanan.

    "Kami ingin memperoleh bahan baku dari BUMDes dan koperasi. Jadi, jika ada pengusaha besar yang ingin bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional, mereka dapat berkoordinasi dengan koperasi dan BUMDes agar mereka juga mendapatkan manfaat ekonomi dari program ini," ungkap Dadan.

    Program ini direncanakan akan mulai beroperasi pada Januari 2025. Namun, sebelum itu, Badan Gizi Nasional akan melakukan uji coba program Makan Bergizi Gratis dengan cakupan yang lebih luas pada November 2024. Penentuan sasaran peserta uji coba akan dilakukan melalui pihak sekolah, sambil mendata jumlah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan anak sekolah untuk mendapatkan data yang akurat.

    Dia memastikan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis akan dilakukan secara terpusat dan terkontrol. Dana yang diterima dari negara akan langsung disalurkan ke satuan pelayanan yang melaksanakan program ini.

    "Karena kami tidak bisa mengandalkan data sekunder yang bersifat dinamis, jumlah peserta baru akan ditentukan saat satuan pelayanan tersedia di daerah," jelas Dadan.

    Dongkrak PDB 2025 hingga Rp4.510 Triliun

    Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat meningkatkan produk domestik bruto (PDB) hingga Rp4.510 triliun pada tahun 2025.

    Proyeksi ini berdasarkan alokasi anggaran MBG sebesar Rp71 triliun, yang ditujukan untuk sekitar 19,47 juta individu, termasuk anak sekolah dan ibu hamil serta menyusui.

    “Anggaran sebesar Rp71 triliun untuk makan bergizi gratis pada tahun 2025 diperkirakan dapat mendorong PDB sekitar Rp4.510 triliun, setara dengan 34,2 persen dari total PDB,” tulis Indef dalam siaran persnya, Sabtu, 19 Oktober 2024.

    Indef juga mencatat bahwa dampak program MBG terhadap PDB diperkirakan akan meningkat seiring bertambahnya jumlah peserta dan alokasi anggaran.

    Misalnya, pada tahun 2026, dengan alokasi Rp109,7 triliun dan 30,46 juta penerima, dampak ke PDB diprediksi mencapai Rp6.967,2 triliun. Pada tahun 2027 dan 2028, proyeksi tersebut meningkat menjadi Rp9.479,4 triliun dan Rp14.219,1 triliun, dengan anggaran masing-masing sebesar Rp149,2 triliun untuk 41,45 juta penerima dan Rp223,8 triliun untuk 62,17 juta penerima.

    Untuk tahun 2029, dengan perkiraan anggaran sekitar Rp298,4 triliun untuk 82,9 juta penerima, dampak terhadap PDB diperkirakan mencapai Rp18.958,8 triliun.

    “Artinya, setiap Rp1.000 yang diinvestasikan dalam program ini akan memberikan manfaat sebesar Rp63.500 bagi perekonomian,” papar Indef. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi