KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya menjadikan kampus bukan sekadar pusat pendidikan, tapi menjadi inkubator wirausaha industri. Hal ini dilakukan Kemenperin untuk meningkatkan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) melalui penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Penguatan SDM diwujudkan melalui kerja sama antara Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) dengan Universitas Ciputra Surabaya. Kolaborasi ini fokus pada peningkatan kapasitas SDM IKM di bidang manajemen usaha, khususnya pada sektor kimia, sandang, dan kerajinan.
Direktur Jenderal IKMA, Reni Yanita, menjelaskan kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kompetensi pelaku IKM agar mampu beradaptasi dengan tantangan pasar yang semakin kompleks.
“Kolaborasi dengan Universitas Ciputra Surabaya akan berfokus pada pengembangan kapasitas SDM IKM di bidang manajemen usaha. Agustus lalu, kami telah bekerja sama dengan ISI Yogyakarta untuk pengembangan produk fesyen dan kriya. Jadi ini kolaborasi kedua Ditjen IKMA dengan perguruan tinggi di tahun 2025,” ujar Reni dalam keterangannya, dikutip Selasa, 7 Oktober 2025.
Reni menilai, Universitas Ciputra dikenal sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan nilai-nilai kewirausahaan. Oleh karena itu, pihaknya percaya bila IKM lokal memiliki kepiawaian dalam berwirausaha, dampaknya akan dirasakan langsung oleh perekonomian daerah dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu, Rektor Universitas Ciputra Surabaya, Wirawan Endro Dwi Radianto, menilai kerja sama ini sejalan dengan visi kampus untuk menjadi institusi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Kolaborasi dengan Kemenperin merupakan wujud nyata pentahelix antara pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan media. Melalui nilai-nilai entrepreneurship, kami ingin terus menghadirkan kontribusi nyata bagi industri dan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, Budi Setiawan menambahkan bahwa kerja sama dengan SBM UC Surabaya akan diwujudkan dalam berbagai bentuk program, mulai dari pendampingan, bimbingan teknis, magang, inkubasi bisnis, hingga layanan konsultasi dan penelitian.
“Pengetahuan manajemen usaha sangat vital bagi IKM, bukan hanya untuk bertahan, tapi juga untuk naik kelas,” jelasnya.
Budi menegaskan, seluruh program akan dipantau dan dievaluasi secara berkala guna memastikan efektivitas serta dampaknya terhadap peningkatan daya saing IKM nasional.
Dengan kolaborasi ini, universitas tidak lagi berdiri semata sebagai lembaga pendidikan, tetapi turut mengambil peran aktif sebagai penggerak kewirausahaan.
Sekadar informasi, kerja sama ini diresmikan pada 22 September 2025 melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Ditjen IKMA, yang diwakili oleh Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan. Sementara dari pihak Universitas Ciputra yang diwakili oleh Rektor, Wirawan Endro Dwi Radianto.
Perjanjian kerja sama juga dilakukan dengan School of Business and Management (SBM) Universitas Ciputra Surabaya yang diwakili oleh Dekan, Damelina Basauli Tambunan. (*)