Logo
>

KUR Rp130 Triliun Tersalurkan, BRI Perkuat Akses Pembiayaan Rakyat

BRI salurkan KUR Rp130,2 triliun ke 2,84 juta debitur dan luncurkan KPP untuk dorong wirausaha, perumahan, dan ekonomi rakyat.

Ditulis oleh Harun Rasyid
KUR Rp130 Triliun Tersalurkan, BRI Perkuat Akses Pembiayaan Rakyat
Sah! 800 ribu pelaku usaha dapat KUR BRI, pemerintah targetkan penyaluran kredit Rp300 triliun. Foto: dok. BRI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI ingin menjadi perusahaan yang membantu menggerakkan ekonomi rakyat.

    Usaha itu coba BRI lakukan melalui gelaran Akad Massal Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi 800.000 debitur dan peluncuran Kredit Program Perumahan (KPP).

    Lewat upaya ini, BRI ingin menunjukkan komitmen dalam memperluas akses pembiayaan untuk sektor produktif.

    Acara yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 21 Oktober 2025 ini dihadiri langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri UMKM Maman Abdurrahman, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Mukhtarudin, Wamen UMKM Helvi Yuni Moraza, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta Direktur Utama BRI Hery Gunardi.

    Selain dihadiri para pelaku UMKM secara langsung, kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh debitur KUR dari 38 provinsi di seluruh Indonesia, menandai skala nasional pelaksanaan program tersebut.

    Dalam sambutannya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, program KUR menjadi instrumen penting untuk memperkuat wirausaha nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    “Tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp300 triliun. Harapannya, usaha produktif yang mendapat pembiayaan bisa mempekerjakan 3 sampai 5 tenaga kerja, sehingga menambah lapangan kerja di sektor entrepreneurship,” ujar Airlangga lewat keterangan resmi, Kamis 23 Oktober 2025.

    Menko Airlangga lalu menekankan, program ini sejalan dengan Asta Cita Ketiga dari Presiden Prabowo Subianto, yang menitikberatkan pada penciptaan lapangan kerja berkualitas dan pengembangan kewirausahaan nasional.

    BRI Kuasai 74,4 Persen Realisasi KUR Nasional

    Sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, hingga akhir September 2025 BRI telah menyalurkan Rp130,2 triliun kepada 2,84 juta debitur, atau 74,40 persen dari total alokasi KUR 2025 sebesar Rp175 triliun.

    Penyaluran tersebut didominasi sektor produksi yang meliputi pertanian, perikanan, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa dengan porsi 64,31 persen. Sektor pertanian mencatat kontribusi terbesar, yakni Rp58,37 triliun atau 44,83 persen dari total KUR BRI.

    Data ini dinilai BRI bahwa perusahaan dengan kode saham BBRI ini dapat berkontribusi menopang sektor riil dan penjaga ketahanan pangan nasional.

    KUR dan KPP Jadi Penggerak Ekonomi Rakyat

    Sementara itu, Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengapresiasi pelaksanaan akad massal KUR dan peluncuran KPP sebagai langkah memperkuat pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) dan sektor perumahan nasional.

    “BRI menyambut baik akad massal KUR bagi 800.000 debitur dan peluncuran KPP sebagai bentuk sinergi lintas sektor memperkuat pengusaha UMKM serta memajukan ekosistem perumahan. Kami yakin inisiatif ini menjadi katalis penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” sebutnya.

    Hery kemudian menambahkan, BRI tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga ingin menjadi agen transformasi ekonomi kerakyatan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak.

    BRI Dukung Kredit Program Perumahan untuk UMKM

    Selain menjadi bank penyalur KUR, BRI juga ditunjuk menyalurkan Kredit Program Perumahan (KPP). Program ini hadir melalui dua sisi pembiayaan:

    - Sisi supply, pembiayaan diberikan kepada UMKM yang berperan sebagai pengembang, penyedia jasa konstruksi, atau pemasok bahan bangunan.

    - Sisi demand, pembiayaan menyasar UMKM maupun individu untuk pembelian, pembangunan, atau renovasi rumah.

    “Kami akan terus mengambil peran strategis dalam mendukung program pemerintah yang berorientasi pada ekonomi kerakyatan. Melalui pembiayaan yang prudent dan berkelanjutan, BRI aktif mendorong pemberdayaan masyarakat sejalan dengan semangat Asta Cita,” tutup Hery.

    BRI Genjot Penyaluran KPR Subsidi untuk Rakyat

    BRI terus memperkuat perannya sebagai bank penyalur utama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi di Indonesia.

    Langkah BRI ini dinilai sejalan dengan komitmen perseroan mendukung program Asta Cita pemerintah yang menargetkan peningkatan kesejahteraan rakyat melalui penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat.

    Hingga akhir Agustus 2025, BRI tercatat telah menyalurkan KPR Subsidi kepada 107.244 penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan total outstanding mencapai Rp14,65 triliun.

    Dari jumlah tersebut, sekitar 97 persen berasal dari skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Skema ini menjadi bagian penting dari Program 3 Juta Rumah yang digagas pemerintah untuk memperluas akses pembiayaan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

    Hery Gunardi menegaskan, penyaluran KPR Subsidi dilakukan dengan prinsip kehati-hatian tinggi. Setiap pengajuan kredit melalui proses assessment ketat guna memastikan calon debitur memenuhi seluruh persyaratan yang berlaku.

    “Dalam bank memberikan kredit kan, tentunya ada assessment dan ketentuan yang ada harus dipenuhi. Nah, atas dasar itu kita juga melihat realitanya seperti apa, dan kita tahu bahwa mana yang memang bisa, mana yang belum atau tidak bisa,” ujarnya lewat keterangan resmi, Senin 20 Oktober 2025.

    Pendekatan ini, kata Hery, menjadi kunci dalam menjaga kualitas pembiayaan tetap sehat. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) KPR Subsidi BRI yang masih berada di level aman dan terjaga dengan baik.

    Sementara dari sisi pendanaan, BRI memastikan likuiditas perusahaan berada dalam kondisi kuat untuk menopang pembiayaan perumahan rakyat. Pada triwulan II 2025, Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI tercatat di level 84,97 persen, menandakan ruang likuiditas yang memadai bagi pertumbuhan berkelanjutan.

    Tak hanya itu, tambahan likuiditas sebesar Rp55 triliun dari pemerintah semakin memperkuat kemampuan BRI dalam menyalurkan pembiayaan hunian bersubsidi di seluruh daerah.

    Meski begitu, Hery tak menampik masih ada tantangan besar dalam pembiayaan perumahan, terutama karena backlog perumahan di segmen menengah ke bawah yang masih mencapai sekitar 10 juta unit.

    Salah satu hambatan yang kerap dijumpai adalah minimnya pemahaman calon nasabah mengenai prosedur pengajuan dan akses pembiayaan.

    “Kuncinya adalah sosialisasi dan kemudahan calon nasabah untuk melakukan pengajuan serta mendapatkan pembiayaan,” kata Hery.

    Jangkauan Luas Jadi Kekuatan BRI

    Dengan dukungan lebih dari 7.000 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, bank dengan kode saham BBRI ini memiliki keunggulan kompetitif dalam memperluas akses layanan pembiayaan hingga pelosok negeri.

    Jaringan yang luas ini memudahkan masyarakat memperoleh informasi, mengajukan pembiayaan, hingga menikmati layanan perbankan secara optimal.

    “Keunggulan tersebut menjadikan BRI sebagai mitra strategis pemerintah dalam mempercepat realisasi program perumahan rakyat dan pemenuhan kebutuhan hunian layak bagi masyarakat,” pungkas Hery Gunardi. (info-bks/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Harun Rasyid

    Harun Rasyid adalah jurnalis KabarBursa.com yang fokus pada liputan pasar modal, sektor komersial, dan industri otomotif. Berbekal pengalaman peliputan ekonomi dan bisnis, ia mengolah data dan regulasi menjadi laporan faktual yang mendukung pengambilan keputusan pelaku pasar dan investor. Gaya penulisan lugas, berbasis riset, dan memenuhi standar etika jurnalistik.