KABARBURSA.COM - Panasonic-GOBEL Group menggandeng Jepang untuk fokus pada pembangunan perumahan ramah lingkungan. Langkah ini merupakan komitmen Panasonic-GOBEL terhadap pengembangan sektor perumahan berkelanjutan di Indonesia.
“Rumah bukan hanya sekadar tempat berteduh, tetapi juga simbol stabilitas dan harapan bagi masa depan keluarga. Melalui perumahan layak dan berkelanjutan, kita berkontribusi secara langsung pada pembangunan masyarakat yang kokoh dan mencetak Keluarga Emas menuju Indonesia Emas,” kata Chairman & Shareholder Panasonic-GOBEL Group Rachmat Gobel, dalam seminar “Sustainable Housing, Building, and Cities in Indonesia” yang digelar di Grand Ballroom, Fairmont Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025.
Panasonic-GOBEL, lanjutnya, mendukung penuh program pemerintah untuk membangun 3 juta rumah per tahun di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Komitmen ini tidak hanya berbentuk dukungan finansial, tetapi juga penerapan teknologi mutakhir yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi energi, meminimalkan emisi karbon, dan memberikan solusi perumahan cerdas di Indonesia.
“Kami percaya bahwa teknologi memegang kunci untuk menyelesaikan tantangan perumahan di Indonesia. Panasonic-GOBEL siap menjadi bagian dari solusi ini, baik melalui inovasi produk maupun kolaborasi strategis dengan pemerintah dan mitra global seperti Jepang,” tambah Rachmat.
Rachmat juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi sektor perumahan nasional, dengan masih banyaknya keluarga yang belum memiliki hunian layak.
“Dengan 10 juta keluarga Indonesia masih menunggu rumah yang memadai, kita harus berlari lebih kencang. Sinergi antara pemerintah, swasta, dan mitra global menjadi kunci,” tegasnya.
Melalui kolaborasi dengan mitra Jepang, Panasonic-GOBEL optimistis dapat mempercepat transfer teknologi ramah lingkungan dan berbasis efisiensi energi ke pasar Indonesia. Solusi seperti pencahayaan hemat energi, perangkat rumah tangga cerdas, dan sistem pengelolaan limbah modern siap menjadi bagian integral dari pembangunan perumahan masa depan di Indonesia.
Menanggapi ini, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, mengapresiasi peran sektor swasta, terutama Panasonic-GOBEL, dalam mendukung visi pembangunan perumahan berkelanjutan.
“Panasonic-GOBEL tidak hanya membawa teknologi, tetapi juga membawa harapan bahwa Indonesia bisa menjadi contoh dalam menerapkan inovasi ramah lingkungan di sektor perumahan,” tutup Fahri.
Dengan visi jangka panjang, Panasonic-GOBEL terus berkomitmen untuk mewujudkan transformasi sektor perumahan Indonesia. Sebagai mitra utama dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, perusahaan ini akan terus berinovasi dan berkolaborasi demi masa depan yang lebih cerah.
Tersulut Penurunan BI Rate
Sepertinya, upaya Panasonic-Gobel untuk fokus pada pembangunan perumahan ramah lingkungan ini akan tersulut penurunan suku bunga atau BI Rate yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
Diketahui, Bank Indonesia baru saja mengumumkan penurunan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 5,75 persen. Tidak hanya suku bunga yang diturunkan sebesar 25 basis poin, BI juga menyesuaikan suku bunga untuk fasilitas perbankan lainnya.
Adapun penyesuaian tersebut terjadi pada suku bunga Deposit Facility yang diturunkan menjadi 5,00 persen dan Lending Facility yang kini berada di level 6,50 persen. Langkah ini diambil sebagai bentuk konsistensi kebijakan moneter yang bertujuan menjaga inflasi di sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2025 dan 2026.
Keputusan ini disampaikan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang dilaksanakan pada 14 hingga 15 Januari 2025, di gedung BI, Jakarta.
Tidak hanya BI Rate yang turun, sentimen positif lain yang bisa mempengaruhi pertumbuhan perumahan Panasonic-GOBELadalah perpanjangan insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Joko Suratno, mengungkapkan bahwa pemberian diskon PPN DTP 100 persen yang telah diterapkan sebelumnya terbukti efektif meningkatkan penjualan properti hingga 40 persen. Ia menilai kebijakan ini sangat relevan dalam mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang diusung pasangan Prabowo-Gibran.
“Ini langkah yang sangat positif, terutama untuk mendukung program 3 juta rumah dari Pak Prabowo. Saat ini, sektor properti masih menghadapi tantangan besar dibandingkan sektor lain yang sudah mulai pulih,” ujar Joko usai menghadiri Dialog Program 3 Juta Rumah bersama BP Tapera di Jakarta, Senin, 16 Desember 2024.
Ia optimistis stimulus ini dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan industri properti pada 2025, terutama mengingat adanya kenaikan tarif PPN serta daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
“Perpanjangan diskon PPN ini adalah angin segar yang sangat diperlukan. Kebijakan ini tidak hanya memberikan keringanan bagi masyarakat, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi backlog perumahan yang saat ini masih mencapai 9,9 juta unit,” ujarnya.
Joko mengungkapkan bahwa pada tahun sebelumnya, diskon PPN DTP berhasil mendorong penjualan rumah hingga 35-40 persen.
“Dengan kondisi daya beli yang masih rendah, insentif ini sangat membantu meningkatkan minat masyarakat untuk membeli rumah baru,” jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan perpanjangan insentif PPN DTP sebagai bagian dari stimulus ekonomi pemerintah. Insentif ini berlaku untuk pembelian rumah dengan harga jual hingga Rp5 miliar.
Menurut Airlangga, skema PPN DTP 100 persen akan diberlakukan untuk pembelian rumah dengan nilai sampai Rp2 miliar, sementara untuk pembelian hingga Rp5 miliar, insentif berlaku sebesar Rp2 miliar pertama. Kebijakan ini berlaku mulai Januari hingga Juni 2025, kemudian diskon 50 persen akan diberlakukan untuk periode Juli hingga Desember 2025.
“Kebijakan ini ditujukan bagi masyarakat kelas menengah, dengan harapan dapat meningkatkan daya beli di sektor properti,” ujar Airlangga, Senin, 16 Desember 2024.(*)