KABARBURSA.COM – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan melakukan pertemuan bilateral dengan Kementerian Pedagangan Canada guna mempercepat ratifikasi Indonesia-Canada (Indonesia-Canada Comprehensive
Economic Partnership Agreement/CEPA)
Perjanjian ini membuka peluang peningkatan akses pasar bagi barang dan jasa Indonesia ke Kanada dan kawasan Amerika Utara, masuknya investasi dari Kanada ke Indonesia, serta perluasan kerja sama ekonomi yang dapat mendukung pertumbuhan inklusif dan
berkelanjutan bagi kedua negara.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso optimistis Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia - Canada akan menjadi pilar utama untuk memperkuat hubungan
ekonomi kedua negara.
“Kami optimistis penandatanganan perjanjian perdagangan Indonesia-Canada CEPA akan semakin memperkuat hubungan perdagangan bilateral kedua negara. Kami berharap, proses ratifikasi bisa lebih cepat dari yang biasanya memakan waktu hingga 10 bulan sehingga implementasinya dapat berjalan efektif pada pertengahan tahun depan. Dengan begitu, manfaat nyata di bidang perdagangan dan investasi segera dirasakan para pemangku kepentingan di kedua negara,” ujar Budi dalam keterangannya, Kamis, 25 September 2025.
Sebagai tindak lanjut, Budi dan Menteri Perdagangan
Internasional Kanada, Maninder Sidhu akan mendorong sosialisasi secara optimal kepada kamar dagang di negara masing-masing untuk meningkatkan kesadaran terhadap Indonesia-Canada CEPA.
Upaya ini untuk memastikan pemanfaatan maksimal atas peluang yang terbuka melalui perjanjian
tersebut.
Budi menyampaikan, kedua negara sepakat membentuk tim implementasi IndonesiaCanada CEPA. Tujuannya, untuk mengidentifikasi peluang perdagangan dan proyek investasi yang dapat segera dikerjakan bersama dengan dukungan kamar dagang dari kedua negara.
Peluang investasi terbuka lebar di sejumlah sektor seperti infrastruktur, transportasi, dan telekomunikasi.
Dalam pertemuan tersebut, Mendag Busan menyoroti sejumlah area strategis yang akan menguat pascaimplementasi Indonesia-Canada CEPA.
Beberapa area yang menjadi prioritas utama, yaitu
peningkatan akses pasar bagi produk ekspor unggulan Indonesia. Hal ini dapat diperkuat melalui
kerja sama teknis dan harmonisasi standar keamanan pangan antara kedua negara.
“Kami terus bekerja keras untuk memastikan produk Indonesia memenuhi standar internasional agar dapat bersaing di pasar global, termasuk di Kanada. Kami juga membutuhkan dukungan dari Pemerintah Kanada agar kami dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai
produk-produk yang dibutuhkan oleh pasar Kanada,” ucap Mendag.
Sementara itu, Maninder Sidhu menyatakan akan
berkolaborasi dengan komunitas bisnis dan kamar dagang di Kanada. Selain pada sektor perdagangan, Kanada juga menegaskan ketertarikannya pada peluang investasi serta kerja sama dengan perusahaan dan lembaga keuangan Indonesia, termasuk Danantara.
“Banyak dana pensiun dan lembaga investasi institusional Kanada yang telah hadir di Indonesia dan
melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama. Kami yakin, Indonesia–Canada CEPA akan
membuka jalan bagi masuknya lebih banyak investasi baru terutama di sektor infrastruktur,
termasuk melalui dukungan lembaga pembiayaan Export Development Canada (EDC)," ujar Sidhu.
Sekilas perdagangan Indonesia-Kanada
Pada periode Januari—Juli 2025, total perdagangan kedua negara mencapai USD 2,72 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Kanada sebesar USD 1,02 miliar dan impor Indonesia dari Kanada sebesar USD1,70 miliar.
Sementara itu, pada 2024, Kanada menempati mitra dagang tujuan ekspor terbesar ke-29 dan sumber impor terbesar ke-28 bagi Indonesia dengan total perdagangan mencapai USD 3,58 miliar.
Nilai ini meningkat 48,7 persen dari USD 2,40 miliar pada 2020 menjadi USD 3,58 miliar pada 2024. Pada tahun tersebut, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar USD 1,44 miliar dan impor Indonesia dari Kanada mencapai USD 2,14 miliar.
Ekspor utama Indonesia ke Kanada di antaranya adalah karet alam; bagian dan aksesori kendaraan bermotor; alas kaki; kakao; serta jersey, pullovers, dan kardigan.
Sementara itu, impor utama Indonesia dari Kanada, yaitu gandum dan meslin, pupuk mineral atau kimia, bubur kayu kimia, kedelai, dan emas.