KABARBURSA.COM - Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) resmi bekerja sama untuk mencegah penurunan kelas menengah dan mendongkrak mobilitas sosial masyarakat ke kelas tersebut melalui digitalisasi dan program pelatihan ekonomi kreatif.
Kolaborasi tersebut tertuang dalam pertemuan antara Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya bersama Menko PM Muhaimin Iskandar di Jakarta.
Muhaimin Iskandar menyatakan dukungannya terhadap inisiatif yang sudah dikerjakan Kementerian Ekraf. Menurutnya, ekonomi kreatif terbukti memberi dampak nyata bagi perekonomian dan kontribusi signifikan terhadap PDB.
"Kami siap menyelaraskan program dengan standar pertumbuhan nasional, termasuk sinergi bersama UMKM,” ungkap dia dalam keterangannya, Minggu, 21 September 2025.
Sementara itu Menteri Ekraf Teuku Riefky menyampaikan pentingnya menjaga stabilitas dan mobilitas kelas menengah yang menjadi motor perekonomian nasional.
Ia menyebut saat ini pihianya fokus memastikan kelas menengah tidak turun kelas dan mendorong masyarakat yang mendekati kelas menengah agar bisa naik.
"Ekonomi kreatif dapat menjadi solusi alternatif untuk mewujudkan hal itu,” ujarnya
Riefky mengakui jika banyak kelompok kelas menengah yang turun kelas. Padahal, kata dia, karakter kelas menengah terutama di wilayah perkotaan, sangat potensial dijangkau melalui program digital.
“ Mereka dapat dijangkau dengan pendekatan digital melalui program-program sederhana berbasis teknologi,” imbuhnya.
Kementerian Ekraf telah menyiapkan serangkaian program akselerasi sumber daya manusia yang dirancang untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan keterampilan digital.
Program Emak-Emak Matic Digital Marketer misalnya, memberikan pelatihan pemasaran digital bagi ibu rumah tangga untuk menjual produk kebutuhan keluarga (FMCG) dan diproyeksikan menciptakan 100.000 lapangan kerja.
Selain itu, program Gen Matic Digital Marketer menyasar generasi muda, khususnya Gen Z, dengan pelatihan pemasaran digital produk gaya hidup. Program ini diperkirakan mampu membuka 100.000 peluang kerja baru.
“Orientasi program ekonomi kreatif memang kami arahkan untuk menciptakan lapangan kerja bagi tenaga muda sekaligus menopang kelas menengah,” tegas Menteri Ekraf.
Kolaborasi lintas kementerian juga menjadi fokus utama. Kementerian Ekraf bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mendukung program prioritas Presiden melalui Koperasi Merah Putih (KMP) Digital Marketer.
Dengan 80.000 koperasi di desa dan pelatihan affiliator digital bagi tiga orang per desa, program ini diharapkan dapat menambah sekitar 240.000 lapangan kerja.
Program lain adalah Santri Matic Digital Marketer yang menargetkan 40.000 pesantren dan lima juta santri di seluruh Indonesia. Melalui pelatihan pemasaran digital untuk produk keagamaan, busana modest fashion dan lainnya, diharapkan dua persen dari total santri dapat menciptakan 100.000 lapangan kerja baru.
Tidak hanya itu, Kementerian Ekraf juga ditugaskan sebagai tim percepatan paket stimulus ekonomi untuk memperkuat ekosistem gig economy model ekonomi berbasis kerja lepas yang memanfaatkan teknologi digital dalam mempertemukan pekerja dengan konsumen.
Disebutkan, penguatan kelas menengah melalui pemberdayaan digital dan penciptaan lapangan kerja diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.(*)