Logo
>

Penjualan Eceran Oktober 2024 Diperkirakan Tumbuh 1,0 Persen

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Penjualan Eceran Oktober 2024 Diperkirakan Tumbuh 1,0 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kinerja penjualan eceran diperkirakan akan terus tumbuh pada Oktober 2024. Indeks Penjualan Riil (IPR) bulan tersebut diproyeksikan mencapai 209,5, mencatatkan kenaikan 1,0 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).

    Dalam siaran pers Bank Indonesia, disebutkan bahwa pertumbuhan penjualan eceran ini didorong oleh kenaikan penjualan dalam beberapa kategori, di antaranya Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi, Suku Cadang dan Aksesori, serta Subkelompok Sandang. Seperti keterangannya di Jakarta, Selasa 12 November 2024.

    Meskipun secara bulanan penjualan eceran mengalami kontraksi sebesar 0,5 persen (mtm), sektor-sektor tersebut mengalami perbaikan signifikan, terutama berkat kelancaran distribusi yang mendukung peningkatan penjualan di Subkelompok Sandang, Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, dan Suku Cadang serta Aksesori.

    Pada September 2024, IPR juga tercatat tetap tumbuh dengan angka 210,6 atau meningkat 4,8 persen (yoy). Namun, angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2024 yang tercatat tumbuh 5,8 persen (yoy). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh sektor penjualan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Suku Cadang serta Aksesori.

    Secara bulanan, penjualan eceran pada September 2024 mengalami kontraksi sebesar 2,5 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 1,7 persen (mtm). Penurunan ini terutama terjadi pada Subkelompok Sandang, Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta sektor Makanan, Minuman, dan Tembakau. Penurunan tersebut diperkirakan dipengaruhi oleh berakhirnya berbagai program diskon yang diselenggarakan sehubungan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), yang berdampak pada penurunan permintaan masyarakat.

    Dari sisi inflasi, tekanan harga diperkirakan akan meningkat pada tiga hingga enam bulan mendatang, tepatnya pada Desember 2024 dan Maret 2025. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) yang diprediksi akan mencapai 152,6 pada Desember 2024 dan 169,4 pada Maret 2025. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9. Kenaikan ekspektasi harga ini dipengaruhi oleh peningkatan permintaan selama periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada Desember 2024, serta bulan Ramadan pada Maret 2025.

     Indeks Penjualan Riil

    Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan eceran tumbuh sebesar 4,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada September 2024, tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang diprediksi mencapai angka 210,5.

    Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyatakan bahwa performa positif ini didorong oleh peningkatan permintaan pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, suku cadang dan aksesori, serta subkelompok sandang. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2024.

    Namun, angka prakiraan IPR untuk September 2024 lebih rendah dibandingkan pencapaian pada Agustus 2024 yang mencatatkan IPR di level 215,9 dengan pertumbuhan 5,8 persen (yoy).

    Secara bulanan, penjualan eceran pada September 2024 diprediksi mengalami kontraksi 2,5 persen (month to month/mtm), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang tumbuh 1,7 persen (mtm). Penurunan ini disebabkan oleh berakhirnya program diskon yang diberlakukan oleh retailer dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI).

    Meski begitu, sejumlah sektor masih menunjukkan kinerja positif yang berhasil menahan penurunan lebih lanjut, seperti suku cadang dan aksesori, bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga, serta peralatan informasi dan komunikasi.

    Pada Agustus 2024, IPR mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 4,5 persen (yoy), ditopang oleh kenaikan permintaan pada kelompok makanan, minuman, tembakau, dan bahan bakar kendaraan bermotor. Secara bulanan, IPR tercatat tumbuh 1,7 persen (mtm), pulih setelah bulan sebelumnya mengalami kontraksi tajam sebesar 7,2 persen (mtm). Perbaikan ini utamanya didorong oleh kenaikan permintaan pada kelompok makanan, minuman, tembakau, serta peralatan informasi dan komunikasi yang meningkat seiring penerapan strategi diskon oleh para pelaku usaha ritel saat momen HUT RI.

    Dari sisi harga, tekanan inflasi tiga dan enam bulan ke depan, yakni pada November 2024 dan Februari 2025, diperkirakan akan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) untuk November 2024 dan Februari 2025 masing-masing tercatat sebesar 134,3 dan 155,9, lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang berada di angka 141,3 dan 166,7. Penurunan ini didukung oleh kelancaran distribusi serta ketersediaan barang yang memadai di pasaran, yang diharapkan dapat menstabilkan harga di masa mendatang.

    Kinerja Pada Bulan Agustus

    Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa kinerja penjualan eceran pada bulan Agustus 2024 akan mengalami peningkatan yang signifikan.

    Berdasarkan informasi yang dirilis melalui laman resmi bank sentral tersebut, proyeksi ini terlihat dari perkiraan Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2024 yang diprediksi mencapai angka 215,9. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).

    Erwin Haryono, Asisten Gubernur Bank Indonesia, menyatakan bahwa peningkatan ini didorong oleh peningkatan penjualan pada mayoritas kelompok barang, dengan kontribusi terbesar datang dari kelompok barang budaya dan rekreasi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.