KABARBURSA.COM - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengupayakan pengembangan proyek Coal to Chemical. Langkah ini akan dilakukan mmelalui kerja sama dengan perusahaan asal China, Beiken Energy Group Co., Ltd.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkuat rantai pasok industri kimia nasional melalui pemanfaatan batubara sebagai bahan baku industri petrokimia bernilai tambah tinggi.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri Coal to Chemical, khususnya untuk menghasilkan produk turunan seperti methanol, olefin, propylene, polyolefin, BDO, dan bahan kimia lanjutan lainnya.
"Kolaborasi dengan Beiken Energy diharapkan mampu mempercepat hilirisasi industri kimia, memperkuat rantai pasok nasional, serta meningkatkan substitusi impor bahan baku kimia," ujar dia dalam keterangannya, dikutip, Senin, 13 Oktober 2025.
Beiken Energy merupakan perusahaan berbasis di Beijing yang berdiri sejak tahun 2009, dengan kompetensi di bidang rekayasa terintegrasi, eksplorasi dan produksi minyak dan gas, serta pengembangan teknologi konversi energi, termasuk teknologi gasifikasi batubara.
Teknologi ini berpotensi mendukung transformasi industri batubara Indonesia dari dominasi karbonisasi menuju industri kimia bernilai tinggi, dengan produk turunan seperti polyolefin dan BDO (1,4-Butanediol).
Teknologi Beiken mampu mengatasi tantangan dalam pemrosesan batubara kalori rendah serta menghadapi profil usaha berisiko tinggi, seperti kondisi bertekanan dan bersuhu tinggi (high-pressure/high-temperature) yang umum dijumpai pada proyek strategis di Indonesia.
Agus menyebut, teknologi Beiken dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pemrosesan batubara kalori rendah menjadi bahan kimia bernilai tambah.
"Hal ini sejalan dengan agenda hilirisasi nasional untuk memperkuat struktur industri kimia dasar dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor,” ungkap Agus.
Pengembangan Coal to Chemical menjadi bagian penting dalam strategi industrialisasi Indonesia yang menekankan peningkatan value creation dan efisiensi rantai pasok.
Kolaborasi dengan mitra internasional yang memiliki keunggulan teknologi seperti Beiken diharapkan mampu mendukung peningkatan kapasitas industri kimia nasional, termasuk produksi methanol sebagai bahan antara untuk olefin, propylene, polyolefin, dan produk petrokimia lainnya.