KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) resmi berkolaborasi dengan PT Aerotrans Services Indonesia untuk mendorong transisi energi di sektor transportasi. Kerja sama tersebut akan menghadirkan solusi bahan bakar gas (BBG) bagi kendaraan operasional Aerotrans, guna meningkatkan efisiensi sekaligus mengurangi emisi karbon.
Melalui kolaborasi ini, PGN akan menyediakan infrastruktur pendukung, termasuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang strategis untuk memastikan akses yang lebih mudah bagi kendaraan Aerotrans.
Selain itu, PGN juga akan mengimplementasikan teknologi konversi yang memungkinkan kendaraan berbasis BBM beralih ke BBG dengan aman dan efisien.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Osa Permata Sari mengatakan, kerja sama pemanfaatan gas bumi ini bisa menunjang efisiensi dan ekosistem energi hijau di Aerotrans.
"Kami siap memberikan solusi yang bermanfaat terkait pemanfaatan BBG, sejalan dengan arah strategi PGN dalam memperluas utilisasi gas bumi sektor transportasi," ujar dia dalam keterbukaan informasi dikutip, Senin, 10 Februari 2025.
Sementara itu, Direktur PT Aerotrans Services Indonesia Kadek Bayu Temaja, menyambut positif kerja sama ini sebagai langkah nyata dalam menghadirkan solusi energi yang lebih ramah lingkungan di sektor transportasi.
“Kami mengelola lebih dari 800 kendaraan yang tersebar di Jakarta dan beberapa daerah lainnya. Kolaborasi dengan PGN berpotensi untuk menggarap bersama pemanfaatan gas bumi untuk bahan bakar kendaraan yang lebih hijau,” jelasnya.
PGN optimistis, kerja sama dengan Aerotrans ini tidak hanya terbatas pada konversi kendaraan ke BBG, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan energi yang lebih luas.
Ke depan, kedua perusahaan berencana menjajaki pengembangan infrastruktur energi terintegrasi, seperti pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), charging station untuk kendaraan listrik, serta fasilitas distribusi BBG guna mendukung kebutuhan energi Aerotrans di masa mendatang.
Pasokan Gas 4.651 BBTU dari Blok Jabung
PGN memperoleh tambahan pasokan gas sebesar 4.651 billion british thermal unit (BBTU) dari Blok Jabung yang dikelola PetroChina International Jabung Ltd (PCJL). Pasokan ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri dan kelistrikan sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Titik serah gas dari Blok Jabung berada di Betara Gas Plant, Jambi. Langkah ini merupakan hasil komitmen bersama PGN, PCJL, dan pemerintah melalui SKK Migas untuk menjaga keamanan pasokan energi domestik. SKK Migas juga memberikan dukungan penuh agar alokasi gas tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) untuk periode 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2026 telah ditandatangani oleh Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, dan Presiden Direktur PCJL, Wang Lei, pada Jumat, 10 Januari 2025.
“Tambahan pasokan gas dari Blok Jabung sangat esensial bagi PGN di tengah tantangan pasokan gas pipa saat ini. PGN juga aktif mencari sumber-sumber pasokan gas baru untuk menjamin keamanan energi dan mendukung keberlanjutan industri, yang menjadi pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Ratih Esti Prihatini.
Presiden Direktur PCJL Wang Lei, juga menekankan pentingnya kerja sama ini.
“Kami berkomitmen menyediakan pasokan gas yang stabil ke berbagai wilayah di Indonesia. Sebelumnya, PetroChina dan PGN telah bekerja sama untuk kebutuhan jaringan gas rumah tangga (jargas). Kami berharap kerja sama ini terus memberikan manfaat bagi semua pihak,” ujarnya.
Langkah strategis ini menegaskan komitmen PGN untuk terus mendukung kebutuhan energi nasional, sekaligus memperkuat posisi sebagai penyedia utama gas bumi di Indonesia.
PGN Garap LNG Tangguh
Sebelumnya, PGN juga menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua Barat untuk memanfaatkan alokasi LNG (liquefied natural gas) milik PT Padoma Lirik Energy (PLE).
Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini, menjelaskan bahwa volume LNG yang akan dialokasikan sebesar ±20 Juta Standar Kaki Kubik per Hari atau Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) sehingga setara dengan dua kargo per tahun, berasal dari Kilang BP Tangguh, Papua Barat.
“PGN akan memanfaatkan alokasi LNG dari Tangguh untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya keberlanjutan PGN dalam mencari sumber pasokan alternatif, khususnya dari gas regasifikasi, di tengah tantangan pasokan gas pipa,” ungkapnya dalam keterangan resmi Kamis, 9 Januari 2025.
Pemanfaatan LNG Tangguh, ujar Ratih, dinilai dapat menjadi solusi terhadap tantangan ketersediaan gas pipa di sejumlah wilayah strategis.
“Dengan meningkatnya permintaan, PGN terus menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan solusi terbaik yang mendukung ketahanan energi nasional dan upaya swasembada energi,” sambungnya.
Di sisi lain, menurut Erix Ayatanoi, yang mewakili Gubernur Papua Barat, sinergi ini bertujuan memastikan optimalisasi pemanfaatan alokasi LNG sekaligus mematuhi ketentuan pemerintah.
“Inisiatif kerja sama ini dilakukan dalam rangka pemanfaatan alokasi gas yang telah ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Semoga prosesnya berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi semua pihak,” jelas Erix.
Sementara itu, Direktur Utama PLE T Heriwansyah, turut menyampaikan harapannya terhadap kerja sama ini.
“Pemanfaatan alokasi LNG oleh PGN merupakan harapan kami. Setelah ini, kami akan melanjutkan koordinasi dengan pemerintah,” ujarnya.
Ia melanjutkan, kerja sama ini menunjukkan komitmen bersama dalam memaksimalkan potensi energi domestik demi mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama di kawasan timur Indonesia.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.