Logo
>

Resmi Naik! HET MinyaKita Rp15.700

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Resmi Naik! HET MinyaKita Rp15.700

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng rakyat atau MinyaKita telah ditetapkan sebesar Rp15.700 per liter dan akan segera diresmikan pada pekan depan.

    Zulkifli mengungkapkan bahwa aturan resmi terkait HET MinyaKita akan diterbitkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) yang telah selesai melalui proses relaksasi.

    "Sudah berlaku harga Rp15.700, nanti akan ada permendag-nya," ujar Zulkifli setelah meresmikan Porseni Kementerian Perdagangan di Jakarta, Jumat.

    Zulkifli menjelaskan, awalnya HET MinyaKita diusulkan sebesar Rp15.500. Namun, karena nilai dolar AS yang menguat, maka diputuskan harga tengah sebesar Rp15.700 per liter.

    "Ada hitungan dari BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan), ada yang usul Rp15.500 tapi karena dolar naik jadi dipilih harga tengah Rp15.700," kata Zulkifli.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, menyatakan bahwa Permendag terkait HET MinyaKita telah diharmonisasi pada Kamis 18 Juli 2024 malam dan akan segera diundangkan di Kementerian Hukum dan HAM.

    "Mudah-mudahan dalam minggu depan ini, tinggal menunggu perundangan," kata Isy.

    Sebelumnya, HET MinyaKita ditetapkan pada harga Rp14.000 per liter. Aturan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.

    Dengan kenaikan harga MinyaKita dari Rp14.000 menjadi Rp15.700, harga ini masih dianggap lebih murah dibandingkan minyak goreng kemasan premium.

    Relaksasi HET MinyaKita menjadi Rp15.700 didasari oleh penilaian bahwa HET Rp14.000 sudah tidak lagi sesuai dengan biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.

    Imbauan Distributor

    Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengimbau agar distributor Minyakita tetap mematuhi Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, saat  meninjau Pasar Cisaat di Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa 25 Juni 2024.

    Dalam kesempatan itu, Jerry Menanggapi keluhan kenaikan harga Minyakita yang disampaikan oleh pedagang.  Dia mengatakan HET Minyakita yang ditetapkan dan masih berlaku adalah Rp14.000 per liter.

    “Kami mengimbau kepada distributor Minyakita untuk tetap mengikuti aturan HET yang masih berlaku,” ujar Jerry.

    Kementerian Perdagangan, kata Jerry, secara aktif terus melakukan pantauan harga dan ketersediaan bapok langsung ke pasar tradisional, ritel modern, pengecer, pedagang, dan distributor.

    “Hal tersebut guna memastikan rantai pasok berjalan dengan lancar, stok tersedia, dan harga bapok terjangkau bagi masyarakat,” jelasnya.

    Di sisi lain, Jerry menyatakan ketersediaan kebutuhan pokok (bapok), khususnya di Sukabumi dipastikan aman. Kendati begitu, dia menyebut terdapat fluktuasi harga.

    “Ketersediaan stok bapok bagi kebutuhan masyarakat, khususnya masyarakat Sukabumi dipastikan aman. Hasil dialog dengan pedagang, memang ada fluktuasi harga komoditas. Namun ketersediaan stok aman dan terjaga. Itu yang penting,” tandasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi atau Minyakita bakal segera naik. Kenaikan ini untuk menyesuaikan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

    Rencana Kenaikan

    Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan. Dia mengatakan, harga Minyakita bakal dinaikkan sebesar Rp1.500,  dari harga semula yakni Rp14.000 per liter.

    “Saya mengusulkan (harga Minyakita) naik sebesar Rp1.500,” kata Menteri yang biasa disapa Zulhas itu kepada media di kantornya, Rabu 19 Juni 2024.

    Zulkifili menerangkan, kenaikan harga minyak goreng tersebut guna menyesuaikan nilai tukar Rupiah yang mengalami pelemahan terhadap Dolar AS belakangan ini. Dia khawatir jika harga tidak disesuaikan, maka aktivitas ekspor akan jauh dari harga.

    “Nanti khawatir kalau tidak disesuaikan ekspor jauh dari harga,” kata dia.

    Akan tetapi, Zulkifli menyampaikan pihaknya bakal menggelar pertemuan atau rapat lebih lanjut untuk membahas kenaikan harga Minyakita ini.

    Sementara itu Peneliti Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Eliza Mardian, memandang rencana kenaikan HET Minyakita agar penjual eceran mendapatkan keuntungan yang memadai.

    Namun di satu sisi, Eliza melihat kenaikan HET Minyakita ini disebabkan oleh distribusi. Dia menjelaskan, Komponen pembentuk HPP (harga pokok penjualan)  adalah harga CPO (Crude Palm Oil) , biaya pengolahan, pengemasan, dan distribusi.

    “Penyebab kenaikan HET minyak kita ini lebih banyak disebabkan karena distribusi, bukan di produksi,” ujar dia kepada Kabar Bursa, Kamis 20 Juni 2024.

    Eliza melihat, harga CPO dunia trennya tengah turun dalam dua bulan terakhir, harga CPO dalam negeri pun tidak ada kenaikan. Karenanya, menurut dia, dari segi bahan baku seharusnya tidak ada kenaikan.

    Lebih jauh Eliza berpendapat jika Minyakita ini lebih baik disalurkan melalui BUMN di sektor pangan. Dia memandang jika minyak subsidi ini disalurkan oleh pihak swasta, maka akan sulit ditelusuri keberadaannya.

    “Jika didistribusikan oleh swasta ini sulit ditelusuri keberadaannya. Asimetris informasi ini yang menyebabkan harga di konsumen tidak mencerminkan supply sesungguhnya,” tandas dia.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.