Logo
>

Vladimir Putin Minta Negara BRICS Lebih 'Sat Set'

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Vladimir Putin Minta Negara BRICS Lebih 'Sat Set'

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan peran yang lebih besar bagi blok BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) di pasar energi global, sebagai bagian dari upaya Rusia untuk melawan pengaruh Barat.

    Dalam suratnya kepada para peserta Forum International Energy Week, Putin menekankan pentingnya kerja sama di sektor energi di tengah perubahan geopolitik. Ia menyebut bahwa kerja sama tersebut harus mendukung penguatan ekonomi nasional, pemecahan masalah sosial, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

    Putin juga menyoroti pentingnya menyepakati prinsip-prinsip transisi energi yang adil di antara negara-negara BRICS dan memperkuat posisi mereka dalam dialog energi global. Pertemuan dengan para menteri energi negara-negara BRICS diharapkan menjadi langkah signifikan dalam memperdalam kolaborasi energi di blok tersebut. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 24 September 2024.

    Forum ini juga dihadiri oleh delegasi dari Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, meskipun belum ada konfirmasi apakah Menteri Energi Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman, akan hadir. Kremlin melalui juru bicara Dmitry Peskov menyatakan bahwa daftar peserta forum akan diumumkan pada waktunya.

    Rusia, sebagai eksportir minyak terbesar kedua di dunia dan pemilik cadangan gas alam terbesar, berupaya memperluas pengaruhnya di sektor energi melalui kerja sama dengan BRICS, terutama di tengah ketegangan dengan negara-negara Barat akibat sanksi ekonomi yang diberlakukan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

    Visi Misi Serupa

    BRICS adalah singkatan dari Brazil, Rusia, India, China, dan South Africa (Afrika Selatan), bukan hanya sekelompok negara dengan inisial yang serasi. Mereka memiliki visi dan misi yang serupa, menjadikan mereka sebuah kelompok yang solid dalam beberapa aspek, mulai dari ekonomi hingga teknologi, bahkan hingga aspek militer.

    Sejarah BRICS: Konsep ini pertama kali muncul pada tahun 2001 melalui pemikiran ekonom asal Inggris, Jim O’Neil. Pada awalnya, BRIC terdiri dari Brazil, Rusia, India, dan China. Asosiasi ekonomi ini berhasil memberikan dampak positif pada pasar ekuitas keempat negara tersebut.

    Faktor pendukung keberhasilan ini antara lain jumlah penduduk yang mencapai 40 persen dari total penduduk dunia, luas tanah mencapai seperempat dari total luas bumi, dan tingkat perekonomian keempat negara anggota di atas rata-rata.

    Pada tahun 2011, asosiasi ini mengalami perubahan dengan bergabungnya Afrika Selatan, dan istilah BRICS pun diadopsi.

    Tujuan Pembentukan BRICS: BRICS lahir dengan tujuan mulia, yakni menjaga perdamaian, keamanan, dan kesejahteraan bersama. Mereka berkomitmen membantu negara berkembang dalam berbagai sektor, termasuk ekonomi, militer, teknologi, dan diplomasi. Kerjasama dalam pengembangan strategi kerjasama tropikal juga menjadi fokus utama.

    Tujuan Utama dan Tugas BRICS: BRICS memiliki agenda besar dalam dunia internasional. Mereka bertujuan untuk meningkatkan kerja sama, pengembangan, dan pengaruh global. Sebagai penyeimbang pengaruh Barat, BRICS saling bergantung untuk menciptakan dampak yang lebih besar di dunia.

    Pada KTT tahun 2023, BRICS mengusung ide untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan mempromosikan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan internasional. Langkah ini diambil untuk mengurangi dampak fluktuasi dolar AS terhadap mata uang negara-negara BRICS.

    BRICS bukan hanya sekadar singkatan, melainkan sebuah komunitas yang memiliki visi jelas dan kontribusi signifikan dalam perekonomian global.

    Penyeimbang Dominasi Negara Barat

    Arab Saudi secara resmi menjadi anggota blok BRICS, demikian diumumkan melalui saluran televisi pemerintah pada Selasa, 2 Januari 2024.

    Menurut Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, keputusan ini diambil setelah mempelajari rincian blok tersebut sejak bulan Agustus tahun lalu.

    Blok BRICS, yang sebelumnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini mengalami penambahan anggota dua kali lipat dengan bergabungnya Arab Saudi. Uni Emirat Arab, Mesir, Iran, dan Ethiopia juga menjadi anggota baru, memperkuat kerja sama ekonomi dalam kelompok tersebut.

    Mengutip Reuters, Pangeran Faisal menyatakan bahwa kelompok BRICS merupakan saluran yang bermanfaat dan penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi. Meskipun Arab Saudi menjaga hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat, langkah ini juga bisa diartikan sebagai langkah independen terkait kekhawatiran terhadap keamanan Teluk, terutama dengan meningkatnya pengaruh China di wilayah tersebut.

    China, sebagai konsumen minyak terbesar Arab Saudi, telah mendukung seruan agar BRICS berkembang menjadi kekuatan penyeimbang terhadap dominasi negara-negara Barat. Keanggotaan Arab Saudi dalam blok ini menunjukkan pergeseran dinamika geopolitik di kawasan tersebut.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.