KABARBURSA.COM - Tren kenaikan harga emas yang memecahkan rekor baru minggu ini menjadi katalis utama yang mendorong kinerja mayoritas saham emiten yang bergerak di sektor pertambangan dan pengolahan emas untuk melaju di zona hijau. Harga emas diperkirakan akan terus meningkat setidaknya hingga pertengahan 2025, dengan rekor terbaru yang dicapai di pasar spot sebesar USD2.522,72 per troy ounce.
Kenaikan ini sejalan dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Harga emas spot bertahan di level USD2.512,59 per troy ounce pada perdagangan Jumat, 23 Agustus 2024. Sejumlah perbankan investasi besar dunia memperkirakan harga emas akan mampu mencapai level USD2.700 per troy ounce pada 2025.
"Harga emas diprediksi akan mencapai US$2.700 per troy ounce sekitar pertengahan 2025," kata Wayne Gordon, Commodities Strategist UBS Global Wealth Management, 21 Agustus 2024.
Sebelumnya, Goldman Sachs dalam risetnya pada awal Agustus 2024 menyatakan bahwa emas kini menjadi aset dengan nilai lindung terbesar dalam portofolio komoditas jangka panjang. Goldman memprediksi harga emas akan naik hingga USD2.700 per troy ounce pada 2025, menjadikannya sebagai penyangga terhadap guncangan geopolitik, termasuk perang, tarif perdagangan, dan kekhawatiran akan utang negara AS.
Di bursa saham Indonesia, setidaknya ada tujuh emiten yang memiliki lini bisnis pertambangan dan pengolahan emas, dan mayoritas saham mereka menguat dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data BEI, saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatat kenaikan paling signifikan, melonjak sebesar 7,38 persen sepanjang 19-23 Agustus 2024, mencapai posisi Rp26.925 per saham hingga kemarin.
UNTR menjalankan bisnis emas melalui dua anak usahanya, yaitu PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) yang mengelola tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Hingga Juni 2024, total penjualan setara emas dari tambang emas Martabe mencapai 110.000 ons, naik dari 109.000 ons pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, SJR baru memulai produksi pada akhir semester I/2024 dan diharapkan mulai mencatatkan penjualan emas pada semester II/2024.
Selain UNTR, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) juga menguat, masing-masing sebesar 4,88 persen dan 2,58 persen dalam sepekan terakhir. Namun, saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) dan PT J Resources Minerals Tbk. (PSAB) justru mengalami penurunan, masing-masing terkoreksi 0,68 persen dan 4,27 persen dalam sepekan.
Rekomendasi Analis
Dalam riset terbarunya, analis BRI Danareksa Sekuritas, Timothy Wijaya dan Christian Sitorus, memberikan rekomendasi beli untuk saham MDKA dan ANTM. Mereka memproyeksikan bahwa saham ANTM dapat mencapai target harga Rp2.000, sementara MDKA diperkirakan bisa menembus target harga Rp3.100 per saham.
Emas Antam Naik Rp9.000
Harga emas Antam atau PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) pada Sabtu, 24 Agustus 2024 menjadi Rp1.420.000 per gram atau naik Rp9.000.
Berdasarkan informasi dari Logam Mulia ANTM, harga emas batangan pada Jumat, 23 Agustus 2024 sore tercatat sebesar Rp 1.411.000 per gram. Meskipun pada pagi hari sebelumnya sempat turun menjadi Rp 1.398.000 per gram.
Harga beli kembali atau buyback untuk emas batangan juga naik Rp9.000 pada Sabtu, menjadi Rp 1.267.000 per gram.
Untuk transaksi jual beli, potongan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017 berlaku. Penjualan kembali emas batangan ke Antam (ANTM) dengan nilai lebih dari Rp 10 juta dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari nilai buyback. Berikut adalah harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam (ANTM).
Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada Jumat, 23 Agustus 2024, didorong oleh penurunan nilai dolar AS dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS). Kenaikan ini terjadi setelah komentar dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada bulan September mendatang.
Harga emas spot melonjak sebesar 1,15 persen, mencapai USD2.511,91 per ons, mendekati rekor tertinggi yang tercatat pada Selasa, 20 Agustus 2024 sebesar USD2.531,6. Sementara itu, harga kontrak berjangka emas AS juga meningkat tajam, naik 1,19 persen menjadi USD2.546,7 per ons.
Dalam pernyataannya, Powell menyebutkan bahwa “waktunya telah tiba” bagi bank sentral AS untuk memangkas suku bunga, dengan inflasi hampir mencapai target 2 persen, yang ditetapkan oleh The Fed. Komentar ini secara eksplisit mendukung kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter dalam waktu dekat.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.