Logo
>

Anak Usaha TOWR Teken Perjanjian Pinjaman dengan Bank Mizuho

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Anak Usaha TOWR Teken Perjanjian Pinjaman dengan Bank Mizuho

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anak perusahaan PT Sarana Menara Nusantara, Tbk. (TOWR) telah resmi menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho) pada 7 Agustus 2024.

    Monalisa Irawan, Corporate Secretary TOWR mengungkapkan bahwa dua anak usaha TOWR, yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), telah menandatangani perjanjian Fasilitas Kredit dengan Mizuho senilai JPY14.000.000.000 sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Kredit No. 189/TL/MZH/0824.

    Lebih lanjut, Monalisa menjelaskan bahwa pinjaman tersebut memiliki jatuh tempo pada 7 Agustus 2029. Protelindo dan Iforte sepakat untuk bertanggung jawab secara tanggung renteng atas seluruh kewajiban yang timbul dari Perjanjian Fasilitas Mizuho ini. dalam pernyataan tertulisnya pada Senin 12 Agustus 2024

    Protelindo juga memberikan jaminan perusahaan guna menjamin pelaksanaan kewajiban Iforte terkait dengan perjanjian ini, yang dipastikan tidak akan berdampak negatif secara material terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha TOWR.

    Transaksi ini dilakukan untuk mendukung pembiayaan umum TOWR, termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan belanja modal (capital expenditure) dan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang sudah ada.

    Monalisa menambahkan bahwa penandatanganan perjanjian ini merupakan transaksi afiliasi, namun bukan transaksi yang menimbulkan benturan kepentingan dan juga bukan transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK No.42/POJK.04/2020 dan No.17/POJK.04/2020.

    Penutupan Perdagangan Saat Akuisisi

    PT Iforte Solusi Infotek, anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), mengakuisisi PT Inti Bangun Sejahtera (IBST) dengan nilai Rp3,4 triliun. Namun nilai akuisisi ini lebih rendah dari harga pasar saham IBST yang mencapai Rp7,5 triliun.

    Jika anak usaha TOWR mengambil alih TOWR dengan harga tersebut, maka nilainya setara dengan Rp2.813 per lembar saham. Ini 49 persen lebih rendah dibandingkan harga IBST pada penutupan perdagangan saat akuisisi, Senin, 1 Juli 2024, di level Rp5.559 per lembar saham.

    Berdasarkan laporan keuangan terakhir per kuartal I 2024, TOWR memiliki kas sebesar Rp1,1 triliun. Beberapa opsi yang dapat diambil TOWR untuk membiayai akuisisi IBST adalah melalui penambahan utang atau modal melalui rights issue atau private placement.

    Dari sisi keuangan, IBST mencatatkan rugi bersih Rp933 miliar pada kuartal I 2024 (dibandingkan kuartal I 2023 yang memiliki laba bersih Rp17 miliar), didorong kenaikan beban lain-lain mencapai Rp844 miliar yang berasal dari penyisihan rugi penurunan nilai kontrak dan kerugian penurunan nilai aset tetap.

    Dari sisi operasional, IBST juga mencatatkan rugi usaha Rp17,1 miliar, dibandingkan laba usaha Rp96 miliar. Pendapatan turun 15 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp222 miliar akibat tidak adanya pendapatan sewa peralatan dan mesin, sementara beban pokok pendapatan naik 27 persen yoy diikuti beban umum dan administrasi yang naik 101 persen yoy.

    Prospek Kinerja TOWR

    Prospek kinerja PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) berpotensi bertumbuh seiring dengan pertumbuhan aset ke depannya, terutama aset non-menara. Menurut analis Indo Premier Sekuritas Giovanni Dustin, capaian kinerja TOWR sepanjang tahun buku 2023 telah memenuhi ekspektasinya.

    Dari laporan keuangan tahun buku 2023, TOWR mencatat pendapatan sebesar Rp11,74 triliun, naik 6,39 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp11,03 triliun. Laba usaha TOWR juga masih mengalami pertumbuhan sebesar 1,66 persen yoy menjadi Rp6,94 triliun selama 2023, dibandingkan dengan Rp6,82 triliun di tahun sebelumnya.

    Namun, laba usaha tersebut harus terkikis oleh biaya keuangan yang meningkat 19,49 persen menjadi Rp2,85 triliun, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya sebesar Rp2,39 triliun. Sebagai akibatnya, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TOWR turun menjadi Rp3,25 triliun pada 2023, menurun 5,49 persen yoy dari Rp3,44 triliun pada 2022.

    Giovanni menegaskan bahwa peningkatan peluncuran site organik secara berurutan, serta pertumbuhan pendapatan non-menara yang solid, mendukung rating beli terhadap TOWR. Namun, ia juga menyoroti beberapa risiko negatif yang mungkin menghadang TOWR ke depannya, terutama rendahnya pertumbuhan sewa dan tekanan pada tarif sewa.

    Perjanjian Fasilitas Bank Mandiri

    Anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), yaitu Protelindo dan PT Iforte Solusi Infotek (Iforte), telah melakukan Perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk pada tanggal 2 April 2024.

    Monalisa Irawan, Corporate Secretary TOWR, menyampaikan bahwa Protelindo dan Iforte telah menandatangani perjanjian fasilitas kredit sebesar Rp2,6 triliun dari Bank Mandiri. Rincian fasilitas kredit tersebut adalah Rp2,1 triliun untuk Tranche A dan Rp500 miliar untuk Tranche B yang akan jatuh tempo maksimal dalam 3 tahun sejak 2 April 2024. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 4 April 2024.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.