Logo
>

BEI Gandeng Pemda Tingkatkan Literasi Keuangan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
BEI Gandeng Pemda Tingkatkan Literasi Keuangan
Gelaran Penghargaan Galeri Investasi dari Bursa Efek Indonesia. Foto: BEI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng pemerintah daerah (Pemda) guna mempercepat peningkatan literasi masyarakat di berbagai daerah melalui kemudahan akses informasi tentang pasar modal dan keuangan, termasuk upaya mewaspadai investasi bodong. 

    Untuk merealisasikan itu semua, BEI menyelenggarakan Penghargaan Galeri Investasi (GI) BEI 2025. Penghargaan GI BEI merupakan bentuk pengakuan atas dedikasi GI BEI dalam mengedukasi masyarakat, meningkatkan literasi keuangan, serta mendorong pertumbuhan jumlah investor di Indonesia. 

    "Penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh GI BEI untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata bagi pasar modal Indonesia, termasuk di daerah,” ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Jakarta, Kamis, 27 Februari 2025.

    Saat ini, BEI telah bekerja sama dengan pemerintah daerah melalui 35 GI BEI yang tersebar di 11 provinsi. Terdapat 3 GI BEI yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi, 12 GI BEI yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota/Kabupaten, 1 GI BEI yang berdiri di tingkat Kecamatan, dan 19 GI BEI yang berdiri di tingkat Kelurahan.

    "Melalui berbagai program edukasi yang dijalankan, GI BEI tidak hanya berhasil meningkatkan jumlah investor, tetapi juga berkontribusisignifikan dalam pemerataan informasi pasar modal di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman, dalam kesempatan serupa. 

    Dalam penghargaan GI BEI 2025, apresiasi diberikan kepada perguruan tinggi, sekolah menengah, pemerintah daerah, maupun Anggota Bursa (AB) yang menjadi mitra. Penghargaan GI BEI dibagi ke dalam 8 kategori, yang terdiri dari 3 kategori utama dan 5 kategori lainnya.

    OJK Catat Kenaikan Jumlah Investorp

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan jumlah investor di pasar modal Indonesia mengalami peningkatan dalam dua bulan pertama 2025.

    Direktur Standar Akuntansi dan Tata Kelola Pasar Modal OJK Agus Saptarina, mengatakan per 19 Februari 2025, investor pasar modal telah mencapai 15,4 juta single investor identification (SID).

    "Jumlah ini meningkat 5,91 persen dibandingkan akhir tahun 2024 yg telah mencapai 14,5 SID," ujar dia dalam acara peluncuran Foreign Index Futures di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2025.

    Agus menyatakan peningkatan jumlah tersebut mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang terus bertumbuh.

    Selain itu, dia mengatakan nilai kapitalisasi pasar saham dalam negeri per 20 Februari 2025 mencapai angka Rp11,7 triliun. Dilanjutkannya, penghimpunan dana di pasar modal di awal tahun ini juga mengalami pertumbuhan.

    "Dari sisi suplai, penghimpunan dana di pasar modal pada dua bulan awal tahun 2025 tercatat tumbuh mencapai Rp20,74 triliun," terang Agus.

    Target Investor BEI

    Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri telah mencanangkan sejumlah target dalam menyambut tahun 2025. Salah satu ambisinya ialah menggaet investor.

    BEI, dalam keterangannya menyampaikan, pada tahun 2025 menargetkan pertumbuhan 2 juta investor baru. Adapun target lainnya ialah rata-rata nilai transaksi saham harian mencapai Rp13,5 triliun, dan total jumlah pencatatan efek baru di pasar modal mencapai 407 efek.

    "Pencapaian target tersebut tentunya memerlukan dukungan serta kontribusi dari seluruh stakeholders pasar modal demi mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tulis manajemen BEI di Jakarta, Senin, 30 Desember 2024.

    Di sisi lain, BEI juga akan tetap melaksanakan sejumlah inisiatif dalam rangka pendalaman pasar, mulai dari sisi peningkatan likuiditas pasar, pengembangan produk dan instrumen baru, hingga penyempurnaan teknologi dan infrastruktur.

    Beberapa pengembangan baru yang akan dilakukan BEI di antaranya, Intraday Short Selling, Pembaruan Sistem Perdagangan dan Pengawasan (PSPP), Pembaruan Sistem Perdagangan (PSP) Surat Utang, Implementasi SPPA Repo, Pengembangan Liquidity Provider Saham, Pengembangan Derivatif Keuangan UU P2SK melalui Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA) dan Implementasi Periode Non-Cancellation pada sesi pre-opening dan pre-closing.

    Selain itu, BEI juga berencana untuk meluncurkan produk ETF Emas yang diharapkan dapat menjadi alternatif investasi bagi para investor yang tertarik dengan produk berbasis emas.

    “Seluruh pengembangan ini diharapkan dapat diimplementasikan pada tahun 2025 hingga tahun 2026” tulis BEI.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.