KABARBURSA.COM — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025, naik 43,70 poin atau 0,54 persen ke level 8.183,59.
IHSG bergerak di rentang 8.176,03 hingga 8.190,66 setelah dibuka di posisi 8.182,66.
Total volume transaksi tercatat sebanyak 7,89 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp663,10 miliar dan frekuensi 74,22 ribu kali. Aktivitas investor asing menunjukkan net buy sebesar Rp2,02 triliun di seluruh pasar, dengan pembelian asing mencapai Rp8,66 triliun dan penjualan Rp6,64 triliun.
Dari sisi partisipasi, investor domestik masih mendominasi dengan porsi 72,89 persen, sementara investor asing berkontribusi 27,11 persen terhadap total transaksi.
Saham-saham yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain Koka Indonesia Tbk (KOKA) yang melonjak 25,00 persen ke Rp490, Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) naik 24,68 persen ke Rp394, dan Pinago Utama Tbk (PNGO) melesat 22,22 persen ke Rp4.620.
Disusul oleh Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang naik 21,91 persen ke Rp1.530 dan Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang menguat 20,86 persen ke Rp452.
Sementara itu, saham-saham yang terkoreksi antara lain Lion Metal Works Tbk (LION) turun 13,79 persen ke Rp500, Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) melemah 9,79 persen ke Rp258, serta Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) turun 8,79 persen ke Rp332.
Dari sisi sektoral, hampir seluruh sektor bergerak di zona hijau, dipimpin oleh energi yang naik 1,01 persen, basic industry 1,12 persen, serta infrastruktur 0,79 persen. Sektor keuangan dan teknologi masing-masing naik 0,31 persen dan 0,52 persen, sedangkan non-cyclical menguat tipis 0,03 persen.
Penguatan IHSG pada awal pekan kedua Oktober ini ditopang oleh aliran dana asing yang kembali masuk, terutama ke saham-saham berkapitalisasi besar di sektor energi dan industri dasar, seiring optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik menjelang rilis data inflasi bulan September.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten 8.168 pada pekan ini.
Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu.
Meski demikian, aku Imam, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.
"IHSG verpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed," kata Imam pada Senin, 6 Oktober 2025.(*)