Logo
>

Dana Asing Rp2 Triliun Dorong IHSG Hari ini ke Zona Hijau

IHSG 7 Oktober 2025 naik ke 8.183,59 didorong net buy asing Rp2 triliun. Sektor energi dan industri dasar jadi penopang utama.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Dana Asing Rp2 Triliun Dorong IHSG Hari ini ke Zona Hijau
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025. (Foto: KabarBursa/Desty Luthfiani)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan tren penguatannya pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 7 Oktober 2025, naik 43,70 poin atau 0,54 persen ke level 8.183,59. 

    IHSG bergerak di rentang 8.176,03 hingga 8.190,66 setelah dibuka di posisi 8.182,66.

    Total volume transaksi tercatat sebanyak 7,89 juta lot dengan nilai perdagangan mencapai Rp663,10 miliar dan frekuensi 74,22 ribu kali. Aktivitas investor asing menunjukkan net buy sebesar Rp2,02 triliun di seluruh pasar, dengan pembelian asing mencapai Rp8,66 triliun dan penjualan Rp6,64 triliun.

    Dari sisi partisipasi, investor domestik masih mendominasi dengan porsi 72,89 persen, sementara investor asing berkontribusi 27,11 persen terhadap total transaksi.

    Saham-saham yang mencatatkan kenaikan signifikan antara lain Koka Indonesia Tbk (KOKA) yang melonjak 25,00 persen ke Rp490, Sunson Textile Manufacture Tbk (SSTM) naik 24,68 persen ke Rp394, dan Pinago Utama Tbk (PNGO) melesat 22,22 persen ke Rp4.620. 

    Disusul oleh Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) yang naik 21,91 persen ke Rp1.530 dan Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) yang menguat 20,86 persen ke Rp452.

    Sementara itu, saham-saham yang terkoreksi antara lain Lion Metal Works Tbk (LION) turun 13,79 persen ke Rp500, Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) melemah 9,79 persen ke Rp258, serta Cipta Selera Murni Tbk (CSMI) turun 8,79 persen ke Rp332.

    Dari sisi sektoral, hampir seluruh sektor bergerak di zona hijau, dipimpin oleh energi yang naik 1,01 persen, basic industry 1,12 persen, serta infrastruktur 0,79 persen. Sektor keuangan dan teknologi masing-masing naik 0,31 persen dan 0,52 persen, sedangkan non-cyclical menguat tipis 0,03 persen.

    Penguatan IHSG pada awal pekan kedua Oktober ini ditopang oleh aliran dana asing yang kembali masuk, terutama ke saham-saham berkapitalisasi besar di sektor energi dan industri dasar, seiring optimisme terhadap stabilitas ekonomi domestik menjelang rilis data inflasi bulan September.

    PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten 8.168 pada pekan ini. 

    Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.

    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu.

     Meski demikian, aku Imam, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.

     "IHSG verpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed," kata Imam pada Senin, 6 Oktober 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".