Logo
>

DEWA di Atas Angin, Ada Potensi Bullish yang Menjanjikan

Ditulis oleh Yunila Wati
DEWA di Atas Angin, Ada Potensi Bullish yang Menjanjikan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) saat ini sedang berada di atas angin. Pergerakannya menunjukkan potensi bullish yang cukup menjanjikan berdasarkan analisis teknikal yang ada.

    Dengan tren yang semakin menguat, saham DEWA memperlihatkan sinyal positif, terutama dengan momentum yang semakin meningkat. Hal ini memberikan harapan bahwa harga saham tersebut akan melanjutkan kenaikannya dalam waktu dekat.

    Menurut Rita Efendy dari IIE, salah satu indikator kunci dalam analisis ini adalah level breakout yang sangat penting. Jika harga saham DEWA berhasil menembus level psikologis 130, maka ini bisa menjadi tanda awal untuk melanjutkan pergerakan bullish.

    Menembus level tersebut membuka potensi kenaikan lebih lanjut ke harga 140 dan bahkan 150. Ini menunjukkan adanya peluang keuntungan yang cukup besar bagi investor yang memanfaatkan potensi breakout ini.

    Namun, meskipun peluang keuntungan terbuka lebar, risiko tetap ada. Dalam kondisi pasar yang dinamis, sangat penting bagi investor untuk memiliki strategi manajemen risiko yang baik.

    Untuk itu, stop loss (SL) menjadi sangat penting, dan penentuan level SL yang tepat akan membantu membatasi kerugian jika terjadi pergerakan harga yang tidak sesuai ekspektasi. Untuk saham DEWA, level SL disarankan berada di kisaran 114 hingga 98, sebagai langkah proteksi agar investor tidak terjebak dalam pergerakan harga yang turun terlalu jauh.

    Secara keseluruhan, saham DEWA saat ini berada dalam jalur yang menguntungkan bagi investor yang mampu memanfaatkan potensi breakout ini dengan hati-hati.

    Selalu penting untuk terus memantau pergerakan harga dan mengadaptasi strategi investasi sesuai dengan perkembangan pasar, memastikan bahwa investor dapat meraih potensi keuntungan dengan meminimalisir risiko.

    Ubah Utang jadi Saham

    Saat ini, DEWA tengah berada dalam sebuah rencana aksi korporasi, yaitu mengonversi utang menjadi saham. Langkah ini dikenal juga dengan sebutan private placement.

    Rencana strategis ini bertujuan untuk memperbaiki struktur keuangannya. Adapun private placement dilakukan dengan menerbitkan sebanyak 17,2 miliar saham baru.

    Dalam private placement tersebut, saham-saham ini akan diterbitkan dengan harga Rp65 per lembar sebagai bagian dari konversi utang perseroan senilai Rp1,1 triliunAksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi keuangan DEWA.

    Perseroan memproyeksikan bahwa Liability-to-Equity Ratio berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024 akan mengalami perbaikan signifikan, dari 1,32 kali menjadi 0,73 kali setelah aksi ini terealisasi. Namun, efek dilusi dari penerbitan saham baru ini diperkirakan mencapai 44 persen, yang berpotensi mempengaruhi pemegang saham lama.

    Dalam rencana konversi ini, terdapat dua pihak utama yang akan mengambil bagian, yakni PT Madhani Talatah Nusantara (MTN) dan PT Andhesti Tungkas Pratama (ATP). MTN merupakan kreditur dari pos utang usaha DEWA senilai Rp757 miliar, sementara ATP adalah kreditur dari pos utang lain-lain sebesar Rp358,9 miliar.

    Setelah pelaksanaan private placement ini, MTN akan memiliki 29,8 persensaham di DEWA, sedangkan ATP akan menguasai 14,2 persen. Sebelumnya, kedua perusahaan tersebut tidak memiliki saham di DEWA, sehingga aksi ini akan menjadikan mereka sebagai pemegang saham strategis.

    Rencana ini dijadwalkan untuk dibahas dan disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 13 Februari 2025.

    Menurut keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan, aksi korporasi ini diharapkan dapat memperbaiki struktur modal DEWA, mengurangi beban bunga, serta meningkatkan fleksibilitas keuangan untuk pertumbuhan bisnis ke depan.

    Tantangan untuk DEWA

    Langkah private placement yang akan dilakukan DEWA menuai beragam respons dari pelaku pasar. Analis investasi dari Stockbit Hendriko Gani, berpandangan bahwa konversi utang ini berpotensi memberikan sentimen negatif dalam jangka pendek bagi DEWA.

    Hal ini disebabkan oleh harga pelaksanaan yang ditetapkan Rp65 per lembar, lebih rendah 41,4 persen dibandingkan harga penutupan saham DEWA di bursa pada hari Senin, 30 Desember 2024, yang berada di level Rp111 per saham.

    “Konversi utang ini menyebabkan dilusi yang signifikan bagi pemegang saham existing, yang mungkin berdampak negatif terhadap pergerakan harga saham dalam waktu dekat,” ujar Hendriko dalam ulasannya, dikutip Senin, 3 Februari 2025.

    Meski demikian, Hendriko menambahkan bahwa dalam jangka panjang, aksi korporasi ini bisa berdampak positif jika pemegang saham baru mampu memberikan nilai tambah bagi perseroan.

    “Meskipun konversi utang ini bukan yang paling ideal untuk memperkuat struktur permodalan DEWA, langkah ini bisa membuka peluang baru jika para pemegang saham baru dapat berkontribusi dalam mendorong kinerja dan pertumbuhan perusahaan,” tambahnya.

    Sebagai catatan, harga saham DEWA sendiri telah mengalami volatilitas sepanjang tahun 2024, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sektor pertambangan dan energi secara umum di tengah perubahan lanskap geopolitik global dan fluktuasi harga komoditas.

    Para pemegang saham dan pelaku pasar kini menantikan hasil RUPSLB yang akan menentukan arah strategi DEWA ke depan. Keberhasilan konversi utang ini dan potensi kolaborasi strategis dengan MTN dan ATP diharapkan dapat memperkuat posisi DEWA di industri pertambangan, serta meningkatkan kinerja keuangan perseroan secara berkelanjutan.(*)

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79