Logo
>

ELSA Gasak Rp188 Miliar untuk Capex 2024: Siap Tancap Gas

Ditulis oleh Syahrianto
ELSA Gasak Rp188 Miliar untuk Capex 2024: Siap Tancap Gas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Elnusa Tbk (ELSA), telah mengumumkan realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) yang mencapai Rp188 miliar pada paruh pertama tahun 2024. Angka ini mencerminkan sekitar 36 persen dari total target capex perusahaan untuk tahun ini, yang sebesar Rp526 miliar.

    Direktur Utama Elnusa, Bachtiar Soeria Atmadja, menjelaskan bahwa dana investasi ini dialokasikan untuk mendukung berbagai proyek strategis di tiga lini bisnis utama perusahaan. Pengalokasian anggaran meliputi pengadaan peralatan vital untuk layanan hulu, distribusi energi, dan logistik.

    Di sektor layanan hulu, sebagian besar capex digunakan untuk memperkuat kapasitas eksplorasi dan produksi. Ini termasuk pengadaan peralatan seperti HWU Drilling, Mobile Welltest, dan Wireline Cable yang penting untuk operasional eksplorasi dan pengeboran minyak dan gas.

    Sementara itu, di sektor distribusi energi dan logistik, capex diinvestasikan dalam pengadaan kendaraan tangki BBM dan pengembangan terminal bahan bakar di Labuan Bajo. Investasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi distribusi energi serta memperluas kapasitas logistik perusahaan.

    "Elnusa juga mengalokasikan capex untuk beberapa proyek penting lainnya, seperti Dredging Barge ETSA, HW-PUDC SCUPND, dan Docking AWB ASLO. Semua proyek ini dirancang untuk memastikan bahwa operasional perusahaan tetap optimal dan sesuai dengan rencana strategis kami," ujar Bachtiar dalam siaran pers Public Expose Live 2024 yang digelar pada Selasa, 27 Agustus 2024.

    Untuk semester kedua tahun 2024, ELSA merencanakan kelanjutan penyerapan capex dengan fokus pada proyek-proyek strategis berikutnya. Rencana tersebut mencakup pengadaan Workover Rigs, Downhole Equipment, dan Cementing Unit, serta pengembangan infrastruktur pendukung lainnya yang dianggap krusial untuk mendukung pertumbuhan dan efisiensi operasional perusahaan.

    Bachtiar menambahkan bahwa langkah-langkah ini dirancang untuk memperkuat posisi Elnusa dalam industri energi, sambil memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan. "Elnusa tetap berkomitmen untuk menghadirkan solusi energi yang inovatif dan terintegrasi, mendukung perkembangan industri energi nasional, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.

    Dengan strategi ini, Elnusa berharap dapat meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasionalnya, memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor energi, dan terus memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan industri energi di Indonesia.

    ELSA Optimis Capai Target

    ELSA, yang merupakan bagian dari Subholding Upstream PT Pertamina (Persero), menunjukkan kinerja keuangan yang solid selama semester pertama tahun 2024. Perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp443 miliar hingga Juni 2024, hampir mendekati total laba bersih tahun 2023 yang mencapai Rp503 miliar. Pencapaian ini mencerminkan optimisme Elnusa untuk melebihi hasil laba bersih tahun sebelumnya.

    Bachtiar percaya bahwa perusahaan akan terus mencapai pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan sepanjang sisa tahun 2024. Dengan pencapaian laba yang mendekati target tahunan dalam enam bulan pertama, Elnusa berada dalam posisi yang kuat untuk meningkatkan kinerjanya.

    "Berdasarkan strategi utama perusahaan tahun ini, Elnusa berfokus pada penguatan bisnis hulu. Layanan eksplorasi dan produksi, serta operasi dan pemeliharaan, menjadi prioritas utama dalam memperkuat posisi kami di industri energi. Salah satu langkah penting adalah pengembangan bisnis seismik 3D," ujar Bachtiar.

    Elnusa optimis bahwa proyek seismik 3D, terutama di wilayah strategis dengan potensi cadangan migas yang besar, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pada semester kedua 2024. Selain itu, Elnusa terus mengoptimalkan belanja modal (capex) yang hingga Juni 2024 mencapai Rp88 miliar, atau sekitar 36 persen dari target capex tahun ini sebesar Rp526 miliar.

    Investasi ini diarahkan untuk mendukung berbagai proyek strategis di tiga lini utama bisnis, termasuk pengadaan peralatan penting dalam layanan hulu, distribusi energi, dan logistik. Di sektor layanan hulu, capex digunakan untuk memperkuat kapasitas eksplorasi dan produksi dengan pengadaan peralatan seperti HWU Drilling, Mobile Welltest, dan Wireline Cable.

    Di sektor distribusi energi dan logistik, capex diinvestasikan dalam pengadaan kendaraan tangki BBM serta pengembangan terminal bahan bakar di Labuan Bajo. Elnusa juga mengalokasikan capex untuk proyek penting lainnya, seperti Dredging Barge ETSA, HW-PUDC SCUPND, dan Docking AWB ASLO, untuk memastikan operasional perusahaan tetap optimal.

    Untuk paruh kedua tahun 2024, Elnusa berencana melanjutkan penyerapan capex dengan fokus pada proyek-proyek strategis seperti pengadaan Workover Rigs, Downhole Equipment, dan Cementing Unit, serta pengembangan infrastruktur pendukung lainnya. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi Elnusa dalam industri energi yang terus berkembang dan memastikan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

    "Elnusa tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi energi yang inovatif dan terintegrasi, mendukung kemajuan industri energi nasional, dan memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para pemegang saham serta seluruh pemangku kepentingan," kata Bachtiar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.