KABARBURSA.COM - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akan menerima kucuran dana sebesar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (DAM).
Kepastian tersebut berlaku melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 12 November 2025.
Nantinya, penyertaan modal akan melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan setoran tunai Rp17,2 triliun dan konversi utang pinjaman pemegang saham Rp6,65 triliun.
Kucuran modal tersebut diharapkan bisa memperkokoh kapasitas operasional Garuda Indonesia Group serta anak perusahaannya yakni Citilink.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Glenny Kairupan mengatakan aksi ini juga bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan.
Adapun dari total Rp23,67 triliun, sebanyak Rp8,7 triliun akan disalurkan untuk modal kerja Garuda Indonesia. Sedangkan Rp14,9 triliun, bakal dialokasikan mensuport kinerja Citilink.
Di sisi lain, Garuda Indonesia membukukan rugi sebesar USD180,7 juta pada kuartal III 2025. Kerguian ini meningkat dibanding periode serupa tahun lalu yang senilai USD129,6 juta.
Garuda Indonesia pada sembilan bulan pertama 2025 meraup pendapatan sebesar USD2,3 miliar, turun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp41,6 triliun.
Adapun pendapatan emiten berkode saham GIAA itu berasal dari penerbangan berjadwal yang senilai USD1,8 miliar atau Rp29,9 triliun. Sementara penerbangan tidak terjadwal menyumbang USD299,5 juta.
Saham GIAA kembali menunjukkan penguatan signifikan pada perdagangan hari ini, Kamis, 13 November 2025 usai naik 485, persen ke level 108.
Kenaikan ini sekaligus menandai rebound harian setelah saham sempat melemah dalam sepekan terakhir sebesar 1,82 persen dan turun 6,09 persen dalam sebulan terakhir.
Dalam periode tiga bulan terakhir, saham Garuda tercatat melonjak 52,11 persen, sementara dalam enam bulan terakhir bahkan melesat 200 persen dari kisaran Rp36 ke Rp108. Sejak awal tahun (year-to-date/YTD), saham GIAA telah naik 96,36 persen.