KABARBURSA.COM - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) melalui entitas afiliasinya, PT Mitra Belanja Anda (MBA), resmi memperpanjang dan menambah fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) senilai total Rp365 miliar.
Amelia Allen, Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan ERAA, mengungkapkan transaksi ini bertujuan mendukung ekspansi bisnis dan operasional MBA, terutama dalam pembukaan dan renovasi outlet supermarket.
“Perjanjian ini mendukung strategi ekspansi kami dalam memperluas jaringan ritel dan meningkatkan kinerja operasional,” ujar Amelia, melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 3 Februari 2025.
Adapun, MBA adalah perusahaan afiliasi Erajaya dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 51 persen melalui PT Era Boga Nusantara. Tidak terdapat hubungan afiliasi antara MBA sebagai debitur dan CIMB Niaga sebagai kreditur.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Perpanjangan & Penambahan Kredit Nomor 113 tertanggal 30 Januari 2025, fasilitas kredit tersebut terdiri dari tiga jenis pinjaman:
- Pinjaman Investasi 2 (PI 2) / Jangka Panjang Baru
- Tujuan: Membiayai capex untuk pembukaan supermarket baru, refinancing, atau renovasi outlet di bawah operasional MBA.
- Plafon: Rp175.000.000.000
- Jangka Waktu: 1 tahun.
- Pinjaman Rekening Koran (PRK) – Jangka Pendek (Revolving)
- Tujuan: Menyediakan cadangan modal kerja untuk pembelian barang dagangan dan mendukung perputaran usaha.
- Plafon Awal: Rp25.000.000.000
- Penambahan Plafon: Rp15.000.000.000
- Plafon Akhir: Rp40.000.000.000
- Jangka Waktu: Hingga 15 Agustus 2025.
- Pinjaman Investasi (PI) – Jangka Panjang (Perpanjangan)
- Tujuan: Membiayai pembukaan supermarket baru, refinancing, atau renovasi outlet.
- Plafon: Rp150.000.000.000
- Jangka Waktu: Hingga 14 Agustus 2025.
Lebih lanjut, Erajaya menyatakan bahwa perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit ini tidak berdampak material terhadap operasional, hukum, atau kelangsungan usaha perusahaan maupun MBA. "Namun, langkah ini akan meningkatkan kewajiban keuangan MBA yang diharapkan sejalan dengan pertumbuhan kinerja perusahaan," tutur Amelia.
"Dengan tambahan fasilitas kredit ini, Erajaya menunjukkan komitmen untuk memperkuat lini bisnisnya di sektor ritel, khususnya supermarket, yang terus menunjukkan pertumbuhan signifikan di tengah pemulihan ekonomi nasional," pungkas dia.
ERAA Umumkan Pengunduran para Petinggi
Sebelumnya diberitakan Kabarbursa.com, Erajaya Swasembada baru saja menyampaikan pengunduran diri komisaris utama dan tiga direktur perusahaan.
Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan, Amelia Allen mengatakan perusahaan telah menerima surat permohonan pengunduran diri para petinggi tersebut.
Adapun pimpinan Perseroan yang mengundurkan diri itu adalah Ardy Hady Wijaya selaku Komisaris Utama (Komut) , dan tiga direktur yaitu Elly, Mitchella Ardy Hady Wijaya, dan Keith Ardy Hady Wijaya.
“Pengunduran diri di atas adalah karena alasan pribadi,” kata Amelia dalam keterbukaan informasi di Jakarta dikutip Sabtu, 1 Februari 2025.
Amelia menjelaskan pengunduran diri tersebut akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang belum ditetapkan jadwalnya.
Tersulut Penjualan Gadget
Sebagaimana diketahui, ERAA mencatatkan laba bersih mengesankan tersulut tingginya penjualan gadget. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kabarbursa.com pada Selasa, 29 Oktober 2024, dilaporkan hasil kinerja keuangan yang kuat untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24).
Terungkap, laba bersih ERAA mencapai Rp791 miliar, meningkat sebesar 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy). ERAA berhasil melampaui ekspektasi pasar, mencapai 83 persen dari estimasi laba bersih sepanjang tahun 2024 (FY24F) berdasarkan konsensus analis.
Sebagai perbandingan, pada 9M23, laba bersih perusahaan hanya mencapai 60 persen dari total laba bersih FY23, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam performa keuangan perusahaan.
Pada kuartal ketiga 2024, Erajaya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp268 miliar, naik 640 persen yoy meskipun stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan ini didukung oleh beberapa faktor utama, yaitu pertumbuhan pendapatan sebesar 11 persen yoy meski mengalami penurunan 6 persen qoq.
Selanjutnya, ekspansi margin laba kotor (GPM) yang meningkat menjadi 12 persen, naik 191 basis poin (bps) yoy dan 145 bps qoq. Dan, peningkatan pendapatan lainnya dari support promosi yang naik menjadi Rp60 miliar dibandingkan hanya Rp5 miliar pada 3Q23, sehingga mendorong peningkatan laba usaha sebesar 119 persen yoy menjadi Rp520 miliar.
Catatan pendapatan Erajaya pada 3Q24 tercatat sebesar Rp15,5 triliun, meningkat 11 persen yoy namun turun 6 persen qoq. Secara kumulatif, pendapatan selama 9M24 mencapai Rp48,6 triliun, tumbuh 14 persen yoy dan sesuai dengan ekspektasi, setara dengan 73 persen dari estimasi pendapatan FY24F konsensus. Sebagai perbandingan, pada 9M23, pendapatan perusahaan setara dengan 71 persen dari pendapatan sepanjang FY23.
Segmen Cellular Phones and Tablets terus menjadi kontributor utama dengan menyumbang 82 persen dari total pendapatan Erajaya pada 3Q24, tumbuh 14 persen yoy meski turun 12 persen qoq. Selain itu, segmen Accessories and Others juga menunjukkan kinerja yang solid, tumbuh 20 persen yoy dan 17 persen qoq, berkontribusi 12 persen dari total pendapatan perusahaan.
Ekspansi Margin Laba Kotor (GPM) yang signifikan pada 3Q24 turut menjadi faktor kunci keberhasilan Erajaya. GPM pada segmen Cellular Phones and Tablets meningkat sebesar 88 bps yoy menjadi 5,7 persen, sedangkan GPM pada segmen Accessories and Others naik 65 bps yoy menjadi 14,7 persen.
Peningkatan ini mendorong pertumbuhan laba kotor dari kedua segmen tersebut masing-masing sebesar 34 persen yoy dan 25 persen yoy, dengan laba kotor segmen Cellular Phones and Tablets mencapai Rp1,2 triliun dan Accessories and Others sebesar Rp500 miliar.
Dengan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi, Erajaya Swasembada diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Peningkatan margin laba kotor serta pertumbuhan pendapatan yang stabil dari segmen utama diperkirakan akan terus menjadi pendorong utama keberhasilan perusahaan.
Dengan capaian ini, Erajaya menunjukkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor distribusi elektronik di Indonesia, yang berhasil mengatasi tantangan pasar dan terus berkembang secara menguntungkan. (*)