Logo
>

IHSG Dibuka Menguat 28 Poin ke 8.194, Asing Catat Net Sell Rp455 Miliar

Total transaksi tercatat sebanyak 9,57 juta lot dengan nilai Rp617,16 miliar dan frekuensi perdagangan 64.070 kali.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Dibuka Menguat 28 Poin ke 8.194, Asing Catat Net Sell Rp455 Miliar
Aktivitas di papan pantau Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025 IHSG naik 28,26 poin atau 0,35 persen ke level 8.194,29 setelah bergerak di rentang 8.187,65 hingga 8.204,46 di awal sesi.

    Total transaksi tercatat sebanyak 9,57 juta lot dengan nilai Rp617,16 miliar dan frekuensi perdagangan 64.070 kali. Meski indeks dibuka menguat, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp455,18 miliar di seluruh pasar. Investor domestik mendominasi perdagangan dengan porsi 75,94 persen, sementara asing berkontribusi 24,06 persen.

    Dari sisi sektoral, pergerakan indeks masih ditopang oleh sektor energi dan infrastruktur yang masing-masing naik 1,29 persen. Sektor siklikal menguat 0,85 persen, sektor dasar 0,81 persen, dan sektor properti 0,46 persen. Sementara sektor teknologi dan industri melemah tipis masing-masing 0,22 persen dan 0,11 persen.

    Saham-saham yang mencatatkan kenaikan tertinggi pada awal sesi antara lain FOLK Multi Garam Utama Tbk (FOLK) yang melonjak 34,19 persen ke Rp208 per saham, Telefast Indonesia Tbk (TFAS) naik 24,52 persen ke Rp386, Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) menguat 20,69 persen ke Rp280, Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) naik 17,95 persen ke Rp690, dan Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO) naik 16,29 persen ke Rp414.

    Sementara itu, saham yang melemah antara lain Pakuan Tbk (UANG) turun 14,78 persen ke Rp4.900, Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) melemah 8,55 persen ke Rp214, Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) turun 7,94 persen ke Rp116, Guna Timur Raya Tbk (TRUK) terkoreksi 7,80 persen ke Rp260, dan Panca Global Kapital Tbk (PEGE) turun 5,93 persen ke Rp127.

    Kenaikan IHSG pada pembukaan ini ditopang sentimen positif dari sektor energi dan infrastruktur, sementara aksi jual asing menjadi faktor penahan laju penguatan indeks. Pelaku pasar akan mencermati arah pergerakan pasar selanjutnya menjelang rilis data ekonomi global dan domestik.

    PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) sebelumnya memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan menuju level resisten lebih dari 8.168 pada pekan ini. Optimisme ini ditopang oleh kombinasi faktor domestik penguatan data konsumsi, penjualan kendaraan, dan stabilitas cadangan devisa serta sentimen global positif dari potensi pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat.

    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi menegaskan IHSG akan melanjutkan penguatan setelah ditutup di zona hijau yakni naik 0,23 persen ke level 8.118,30 pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Oktober 2025 lalu.

     Meski demikian, aku Imam, pada pekan ini tetap ada risiko koreksi jangka pendek, terutama jika data domestik di bawah ekspektasi atau jika pidato Fed bersikap hawkish. Selain itu, ketidakpastian global seperti harga komoditas dan arus modal asing bisa menekan IHSG melemah dengan support di 8.022.

     "IHSG verpotensi lanjut menguat ke 8.168, didorong data konsumsi dan sinyal The Fed," kata Imam pada Senin, 6 Oktober 2025.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".