Logo
>

IHSG Ditutup Melemah ke 8.008, Saham Transportasi dan Teknologi Jadi Penopang

Sepanjang perdagangan IHSG bergerak fluktuatif dengan level tertinggi di 8.068,01 dan terendah di 7.993,52

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Ditutup Melemah ke 8.008, Saham Transportasi dan Teknologi Jadi Penopang
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 18 September 2025, berbalik melemah ke level 8.008,43 turun 16,75 poin atau 0,21 persen dibanding penutupan sebelumnya. 

    Sepanjang perdagangan IHSG bergerak fluktuatif dengan level tertinggi di 8.068,01 dan terendah di 7.993,52. Total transaksi seluruh pasar mencapai 440,74 juta lot senilai Rp21,38 triliun melalui 2,43 juta kali frekuensi. Di pasar reguler, transaksi tercatat 396,47 juta lot dengan nilai Rp19,92 triliun.

    Dari sisi investor asing, tercatat net buy di seluruh pasar sebesar Rp10,38 miliar, sementara net buy di pasar reguler nyaris stagnan. Total pembelian asing mencapai Rp3,09 triliun dengan penjualan Rp3,08 triliun.

    Saham-saham unggulan yang melonjak signifikan antara lain PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) yang naik 34,51 persen ke Rp191. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) menguat 24,86 persen ke Rp452. PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) melonjak 24,64 persen ke Rp1.290. PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY) juga naik 24,62 persen ke Rp2.480, sedangkan PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) menguat 24,62 persen ke Rp486.

    Sebaliknya, pelemahan tajam terjadi pada beberapa saham seperti PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang terkoreksi 14,67 persen ke Rp256. PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) turun 14,60 persen ke Rp585. PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) melemah 12,73 persen ke Rp1.165. PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) turun 11,71 persen ke Rp490, sedangkan PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) melemah 9,91 persen ke Rp200.

    Dari sisi sektoral, teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 4,26 persen, disusul transportasi naik 1,28 persen, industri dasar naik 0,59 persen, industri naik 0,38 persen dan sektor siklikal naik 0,70 persen. Sementara sektor keuangan turun 0,84 persen, properti turun 0,66 persen, non-siklikal turun 0,53 persen, infrastruktur turun 0,35 persen, dan sektor kesehatan terkoreksi tipis 0,01 persen.

    Pelemahan IHSG di akhir perdagangan lebih dipengaruhi aksi ambil untung setelah reli pada sesi sebelumnya, meski sentimen positif masih terlihat di saham-saham berkapitalisasi menengah yang bergerak di sektor transportasi, teknologi, dan industri dasar. Pergeseran minat investor asing yang berangsur positif turut menahan penurunan IHSG agar tidak lebih dalam.

    Berdasarkan analisis gelombang dari MNC Sekuritas, Kamis, 18 September 2025, IHSG saat ini diperkirakan berada pada bagian wave [iii] dari wave 3 dari wave (3). Struktur ini memberi sinyal bahwa tren kenaikan masih berpeluang berlanjut, dengan target uji coba terdekat pada rentang 8.063 hingga 8.125. 

    Dengan support berada di 7.899 dan 7.848, sementara resistance terdekat di 8.039 dan 8.063, ruang gerak indeks terlihat lebih condong ke arah penguatan.

    Kenaikan IHSG dimulai kemarin sore didorong kombinasi faktor domestik dan eksternal. Pertama, sentimen positif dari reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada pukul 15.00 WIB memicu optimisme pasar terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi. Kedua, sektor-sektor utama seperti teknologi (+2,47 persen), industri (+2,83 persen), kesehatan (+1,05 persen), dan properti (+0,92 persen) mencatatkan penguatan solid. Ketiga, arus masuk dana asing atau net foreign buy menjadi katalis tambahan yang memperkuat tren kenaikan.

    Penguatan ini juga mencerminkan respons positif investor atas potensi stimulus fiskal dan kebijakan pro-pasar yang diperkirakan akan digulirkan pasca reshuffle kabinet. Dengan IHSG yang kembali bertahan di atas 8.000, pelaku pasar memandang tren jangka menengah masih positif, didukung perbaikan fundamental ekonomi domestik dan kestabilan makro.

    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah sempat memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit pekan ini, 15 hingga 19 September 2025. Kombinasi katalis global dan domestik diprediksi mendorong laju indeks menembus resistance 8.000 dengan support di 7.650. 

    Hari mengatakan tekanan tajam pada awal pekan lalu akibat reshuffle Menkeu yang sempat membuat IHSG terkoreksi -3,53 persen dan memicu capital outflow asing hingga Rp6 triliun kini berbalik arah seiring munculnya stimulus pemerintah dan ekspektasi kebijakan The Fed yang lebih dovish.

    Ia mengungkapkan peluang masuknya modal asing kembali ke pasar emerging market semakin besar setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat melemah. “Keputusan suku bunga The Fed yang berpotensi lebih dovish setelah data ketenagakerjaan melemah membuka peluang arus modal masuk kembali ke emerging market serta menjaga momentum penguatan harga emas sebagai salah satu sektor defensif pilihan investor. Jika suku bunga US dipangkas kemungkinan USD akan melemah dan membuat harga emas semakin naik,” kata Hari melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 15 September 2025.

    Dari dalam negeri, fokus investor tertuju pada kebijakan Kementerian Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa yang menempatkan dana pemerintah SAL sebesar Rp200 triliun di bank-bank BUMN. Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing memperoleh Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun. Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito on call berbunga sekitar 4 persen dengan tenor enam bulan. Skema tersebut diklaim ditujukan memperkuat likuiditas perbankan dan mendorong kredit sektor riil. “Meski kebijakan ini positif bagi likuiditas dan pertumbuhan ekonomi, pasar tetap mencermati tekanan outflow asing dan stabilitas rupiah,” tambah Hari.

    Pemerintah juga meluncurkan program magang berbayar enam bulan bagi fresh graduate mulai kuartal IV-2025 untuk menjembatani pendidikan dengan kebutuhan industri. “Kombinasi sentimen global dan domestik ini memperbesar peluang penguatan IHSG pekan ini,” ucapnya Hari.

    IHSG pekan lalu sempat rebound +2,49 persen setelah terkoreksi dalam. Sepanjang pekan, indeks hanya turun -0,17 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".