Logo
>

IHSG Ditutup Tembus 8.025, Investor Optimistis di Tengah Reshuffle Kabinet dan Aksi Beli Asing

Sepanjang sesi, IHSG bergerak dari level terendah 7.940,51 hingga menyentuh level tertinggi intraday 8.025,18. Level psikologis 8.000

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Ditutup Tembus 8.025, Investor Optimistis di Tengah Reshuffle Kabinet dan Aksi Beli Asing
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat signifikan pada perdagangan Rabu, 17 September 2025. IHSG melesat 67,48 poin atau 0,85 persen ke level 8.025,18. Sepanjang sesi, IHSG bergerak dari level terendah 7.940,51 hingga menyentuh level tertinggi intraday 8.025,18. Level psikologis 8.000 yang ditembus sore ini mencatatkan rekor baru di tahun berjalan.

    Total transaksi di seluruh pasar mencapai 429,04 juta lot dengan nilai Rp17,65 triliun dan frekuensi 2,14 juta kali. Di pasar reguler, volume tercatat 365,07 juta lot dengan nilai Rp16,19 triliun. Investor asing kembali mencatat net buy Rp138,29 miliar di seluruh pasar, mencerminkan sentimen positif investor global terhadap pasar modal Indonesia.

    Saham-saham yang menjadi top gainers antara lain NASI atau PT Wahana Inti Makmur Tbk naik 34,74 persen ke Rp128, AISA atau PT FKS Food Sejahtera Tbk naik 34,71 persen ke Rp163, KOKA atau PT Koka Indonesia Tbk melonjak 34,31 persen ke Rp137, HOKI atau PT Buyung Poetra Sembada Tbk melesat 33,33 persen ke Rp104, dan KOCI atau PT Kokoh Exa Nusantara Tbk naik 31,25 persen ke Rp84. 

    Sebaliknya, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar di antaranya OKAS atau PT Ancora Indonesia Resources Tbk turun 14,77 persen ke Rp300, ITMA atau PT Sumber Energi Andalan Tbk merosot 14,70 persen ke Rp1.335, BULL atau PT Buana Lintas Lautan Tbk turun 12,02 persen ke Rp183, CENT atau PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk turun 9,35 persen ke Rp126, dan RELI atau PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk terkoreksi 9,09 persen ke Rp650.

    Kenaikan IHSG sore ini didorong kombinasi faktor domestik dan eksternal. Pertama, sentimen positif dari reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto pada pukul 15.00 WIB memicu optimisme pasar terhadap stabilitas politik dan arah kebijakan ekonomi. Kedua, sektor-sektor utama seperti teknologi (+2,47 persen), industri (+2,83 persen), kesehatan (+1,05 persen), dan properti (+0,92 persen) mencatatkan penguatan solid. Ketiga, arus masuk dana asing atau net foreign buy menjadi katalis tambahan yang memperkuat tren kenaikan.

    Penguatan ini juga mencerminkan respons positif investor atas potensi stimulus fiskal dan kebijakan pro-pasar yang diperkirakan akan digulirkan pasca reshuffle kabinet. Dengan IHSG yang kembali bertahan di atas 8.000, pelaku pasar memandang tren jangka menengah masih positif, didukung perbaikan fundamental ekonomi domestik dan kestabilan makro.

    Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah sempat memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit pekan ini, 15 hingga 19 September 2025. Kombinasi katalis global dan domestik diprediksi mendorong laju indeks menembus resistance 8.000 dengan support di 7.650. 

    Hari mengatakan tekanan tajam pada awal pekan lalu akibat reshuffle Menkeu yang sempat membuat IHSG terkoreksi -3,53 persen dan memicu capital outflow asing hingga Rp6 triliun kini berbalik arah seiring munculnya stimulus pemerintah dan ekspektasi kebijakan The Fed yang lebih dovish.

    Ia mengungkapkan peluang masuknya modal asing kembali ke pasar emerging market semakin besar setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat melemah. “Keputusan suku bunga The Fed yang berpotensi lebih dovish setelah data ketenagakerjaan melemah membuka peluang arus modal masuk kembali ke emerging market serta menjaga momentum penguatan harga emas sebagai salah satu sektor defensif pilihan investor. Jika suku bunga US dipangkas kemungkinan USD akan melemah dan membuat harga emas semakin naik,” kata Hari melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 15 September 2025.

    Dari dalam negeri, fokus investor tertuju pada kebijakan Kementerian Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa yang menempatkan dana pemerintah SAL sebesar Rp200 triliun di bank-bank BUMN. Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing memperoleh Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun. Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito on call berbunga sekitar 4 persen dengan tenor enam bulan. Skema tersebut diklaim ditujukan memperkuat likuiditas perbankan dan mendorong kredit sektor riil. “Meski kebijakan ini positif bagi likuiditas dan pertumbuhan ekonomi, pasar tetap mencermati tekanan outflow asing dan stabilitas rupiah,” tambah Hari.

    Pemerintah juga meluncurkan program magang berbayar enam bulan bagi fresh graduate mulai kuartal IV-2025 untuk menjembatani pendidikan dengan kebutuhan industri. “Kombinasi sentimen global dan domestik ini memperbesar peluang penguatan IHSG pekan ini,” ucapnya Hari.

    IHSG pekan lalu sempat rebound +2,49 persen setelah terkoreksi dalam. Sepanjang pekan, indeks hanya turun -0,17 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".