Logo
>

IHSG Menuju Resistance Baru, Sinyal Akumulasi Muncul di Saham-saham Pilihan

IHSG menguat ke 7.192 didukung volume beli yang solid; saham-saham seperti BBRI, BRPT, JSMR, dan PANI mulai membentuk pola akumulasi teknikal yang menjanjikan.

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Menuju Resistance Baru, Sinyal Akumulasi Muncul di Saham-saham Pilihan
Seorang trader memantau pergerakan saham di papan pantau BEI. (Foto: Dok KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu, 17 Juli 2025 dengan sentimen yang cukup sehat. 

    Penguatan 0,72 persen ke level 7.192 dibarengi dengan lonjakan volume beli, sebuah kombinasi yang memberi sinyal bahwa pasar mulai membangun kembali momentumnya, setelah sempat tertekan dalam beberapa sesi terakhir.

    Secara teknikal, MNC Sekuritas melihat posisi indeks saat ini diperkirakan berada di akhir wave (b) dari wave [b]. Dengan formasi ini, terbuka peluang bagi IHSG untuk menguji area resistance di 7.240. Jika skenario penguatan ini berlanjut, target jangka pendek bisa melebar ke 7.290 bahkan hingga 7.476. 

    Meski demikian, pelaku pasar tetap perlu mencermati area support di kisaran 7.117 dan 7.052, yang akan menjadi batas bawah jika tekanan kembali muncul.

    Sementara itu, pergerakan beberapa saham unggulan mulai menunjukkan pola akumulasi di tengah tekanan jual yang masih tersisa. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, sempat terkoreksi ke 3.880. 

    Meski ada tekanan dari sisi jual, BBRI diperkirakan masih menyimpan potensi rebound selama mampu bertahan di atas 3.750. Secara teknikal, saham ini berada di awal fase wave (c) dari wave [b], yang berarti peluang penguatan ke area 3.970 hingga 4.100 masih cukup terbuka. 

    Kisaran beli yang ideal berada di rentang 3.790 hingga 3.860, dengan stop loss disiplin di bawah 3.750.

    Saham Barito Pacific (BRPT) juga mencatat koreksi ke 2.010, turun hampir 1 persen. Meski begitu, penurunan ini masih dianggap bagian dari fase koreksi sehat, mengingat BRPT sedang membentuk wave [iv] dari wave 5. 

    Rentang akumulasi teknikal berada di level 1.845 hingga 2.010, dengan target teknikal yang diarahkan ke 2.210 dan 2.310. Namun, level 1.710 dipandang sebagai titik kritis yang perlu dijaga untuk meminimalkan risiko penurunan lebih dalam.

    Dari sektor infrastruktur, Jasa Marga (JSMR) bergerak relatif datar di level 3.620. Saham ini masih menghadapi tekanan jual, tetapi selama mampu mempertahankan posisi di atas 3.550, peluang teknikal tetap terbuka. 

    Saat ini JSMR diduga tengah berada di fase wave [ii] dari wave C, dan membuka ruang penguatan menuju 3.680 hingga 3.780. Kisaran beli yang ideal berada di 3.580 sampai 3.610.

    Adapun saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) mencatatkan kenaikan 0,34 persen ke 14.575. Meski volume belum sepenuhnya meyakinkan, struktur teknikal menunjukkan bahwa PANI tengah bergerak dalam wave (iv) dari wave [c]. 

    Jika koreksi berlanjut, kisaran beli menarik muncul di antara 13.475 dan 14.225. Target penguatan berada di 15.350 hingga 15.950, dengan titik stop loss aman di bawah 12.500.

    Secara keseluruhan, pasar mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan terukur, dengan sejumlah saham strategis yang mulai membentuk pola teknikal positif. 

    Meski belum sepenuhnya lepas dari tekanan, investor mulai bisa mempertimbangkan posisi akumulasi, tentu dengan tetap memperhatikan batas risiko dan validasi volume. 

    Pasar seperti ini membutuhkan keseimbangan antara keberanian dan disiplin, dua hal yang menjadi kunci menghadapi volatilitas dalam masa transisi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79