Logo
>

IHSG Perkasa, Analis Rekomendasi Beli Sejumlah Saham ini

Ditulis oleh Yunila Wati
IHSG Perkasa, Analis Rekomendasi Beli Sejumlah Saham ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - BNI Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini, termasuk di antaranya PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. (ULTJ), dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE).

    BBCA direkomendasikan sebagai speculative buy dengan area beli di Rp10.175 dan cutloss jika turun di bawah Rp10.100. Jika level ini bertahan, potensi kenaikan berada di level Rp10.300 hingga Rp10.425 untuk jangka pendek.

    ADRO juga direkomendasikan speculative buy dengan area beli di Rp3.200 dan cutloss jika turun di bawah Rp3.180. Jika tidak break di bawah Rp3.180, potensi kenaikan dapat mencapai Rp3.250 hingga Rp3.300 dalam jangka pendek.

    SCMA direkomendasikan speculative buy dengan area beli di Rp128 dan cutloss jika turun di bawah Rp125. Jika level ini bertahan, target harga berada di Rp132 hingga Rp135 dalam jangka pendek.

    CMRY direkomendasikan speculative buy dengan area beli di Rp5.250 dan cutloss jika turun di bawah Rp5.150. Apabila level ini bertahan, potensi kenaikan ada di level Rp5.400 hingga Rp5.600 untuk jangka pendek.

    ULTJ direkomendasikan speculative buy dengan area beli di Rp1.845 dan cutloss jika turun di bawah Rp1.825. Jika level ini tidak break, target harga berada di Rp1.875 hingga Rp1.900 dalam jangka pendek.

    BSDE direkomendasikan sebagai buy on weakness dengan area beli di Rp1.140 dan cutloss jika turun di bawah Rp1.120. Jika level ini bertahan, potensi kenaikan ada di level Rp1.180 hingga Rp1.200 untuk jangka pendek.

    Rekomendasi tersebut berdasarkan analisis teknikal, dengan fokus pada potensi kenaikan jangka pendek dan cutloss yang ketat untuk memitigasi risiko.

    Performa BBCA

    Investor asing telah melakukan aksi besar-besaran dengan memborong saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp2,5 triliun dalam 20 hari perdagangan terakhir di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini menandai ketertarikan tinggi terhadap saham BBCA yang menjadi primadona di pasar modal domestik.

    Selama sebulan terakhir, harga saham BBCA telah menguat 2,5 persen mencapai Rp10.200. Dalam tahun ini (year to date), saham ini telah mengalami kenaikan 8,5 persen, sementara dalam setahun terakhir, kenaikannya mencapai 11,4 persen. Pertanyaannya, apakah saham BBCA masih menarik?

    Dari segi kinerja keuangan, BCA menunjukkan performa yang solid pada semester I-2024, meskipun dihadapkan pada tantangan likuiditas akibat suku bunga yang tinggi. Laba bersih BCA pada semester tersebut mencapai Rp26,9 triliun, naik 11,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) juga mengalami kenaikan sebesar 7,9 persen menjadi Rp39,9 triliun, dengan pendapatan non-bunga (Non-Interest Income) naik 12,1 persen menjadi Rp 12,4 triliun. Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) saham BBCA naik 10 bps menjadi 5,7 persen secara tahunan, seiring dengan peningkatan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR).

    “Meskipun menghadapi tantangan likuiditas, BBCA berhasil menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan pertumbuhan kredit yang melebihi guidance tahun ini, yakni mencapai 15,5 persen secara tahunan atau 1,7 persen secara kuartalan,” ungkap analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Leonardo Lijuwardi, dalam risetnya.

    Dari sisi kredit dan kualitas aset, BBCA mengalami peningkatan Non-Performing Loan (NPL) sebesar 30 bps tahun ke tahun menjadi 2,2 persen pada semester I-2024. Hal ini menyebabkan penurunan tingkat cakupan NPL ke level 190,2 persen, dibandingkan 220,3 persen pada kuartal I-2024. Kenaikan NPL ini terutama disebabkan oleh penurunan kualitas aset di sektor konsumer, UKM, dan perbankan komersial.

    Meskipun ada sedikit peningkatan NPL, Loan at Risk (LAR) BBCA menunjukkan penurunan tren ke level 6,4 persen pada semester I-2024, mendekati target tahunan sebesar 6 persen. Cost of Credit (CoC) juga mengalami penurunan sebesar 20 bps secara kuartalan menjadi 0,3 persen, tetap berada dalam panduan manajemen tahunan (30-40 bps).

    Rasio Dana Murah (Current Account Saving Account/CASA) perusahaan meningkat 5,8 persen tahun ke tahun dan 1,2 persen secara kuartalan menjadi Rp915 triliun, meski di tengah tantangan likuiditas yang ketat. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 5 persen tahun ke tahun atau 0,4 persen secara kuartalan menjadi Rp1.125 triliun.

    “Dengan rasio CASA yang terbaik di Indonesia, BBCA dapat memanfaatkan momentum tersebut sembari mempertahankan Net Interest Margin (NIM) yang stabil di tengah ketatnya likuiditas,” jelas Leonardo dari NH Korindo Sekuritas.

    Berdasarkan berbagai faktor ini, NH Korindo Sekuritas merekomendasikan posisi overweight untuk saham BBCA, dengan target harga yang dinaikkan menjadi Rp11.500, mencerminkan rasio P/BV 2024 sebesar 5,1 kali.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79