KABARBURSA.COM - Holding Ultra Mikro (UMi) yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp622,3 triliun kepada 36,1 juta debitur hingga akhir triwulan II 2024.
Jumlah ini mencatat pertumbuhan 7,7 persen secara year on year (YoY). Dari total kredit tersebut, Rp496,2 triliun disalurkan melalui kredit mikro BRI. Sementara itu, Pegadaian menyalurkan Rp77 triliun, dan PNM menyumbang Rp49,2 triliun.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menyebutkan bahwa kunci pertumbuhan ekosistem UMi tak lepas dari penyaluran kredit yang selektif.
"BRI juga akan memperkuat positioning bisnis mikronya dengan pendekatan ecosystem centric dan strategi Pemberdayaan Berada di Depan Pembiayaan," ujar Supari. Seperti dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 7 Agustus 2024.
Ia menambahkan, BRI akan fokus pada penguasaan micropayment dengan pembentukan ekosistem berbasis pemberdayaan. Dengan demikian, selain meningkatkan penghimpunan simpanan masyarakat, hal ini diharapkan turut meningkatkan kedalaman inklusi keuangan yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong kinerja bisnis penyaluran pembiayaan ultra mikro meskipun di tengah kondisi ekonomi global yang tidak stabil dan melemahnya daya beli masyarakat.
Erick mengingatkan peran penting usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam stabilisasi ekonomi saat krisis ekonomi 1998. Ketika daya beli masyarakat sedang turun atau UMKM sedang melemah, imbuhnya, pemerintah atau BUMN tidak boleh meninggalkan mereka.
Ia menekankan bahwa BUMN memiliki key performance indicators (KPI) yang mencakup kontribusi pada kebijakan fiskal melalui pajak dan dividen, serta peran sebagai agen perubahan yang mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
"Kita harus melindungi kelas menengah, mendorong usaha kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi pemain global," kata Erick.
Puncak Penyaluran Pembiayaan
Holding Ultra Mikro (UMi) telah mencapai puncak penyaluran pembiayaan sebesar Rp 617,9 triliun selama kuartal pertama tahun 2024.
Alokasi dana yang mencapai angka menggiurkan ini merupakan hasil kolaborasi antara PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian, dan PT Pemodalan Nasional Madani (PNM).
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa BRI, sebagai lembaga keuangan yang mengutamakan sektor UMKM, berkomitmen mencapai target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2025, dengan porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen. “Strategi utama yang diambil untuk meraih target ini adalah dengan memanfaatkan sumber pertumbuhan baru dari segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro,” kata dia Selasa 1 Mei 2024.
“Sejak pembentukannya pada tahun 2021, Holding Ultra Mikro, yang terdiri dari BRI, PNM, dan Pegadaian, telah fokus untuk menjangkau masyarakat yang masih belum terlayani oleh layanan keuangan,” lanjut Supari.
Dari 45 juta usaha ultra mikro, masih terdapat 18 juta yang belum tersentuh. Supari menegaskan bahwa melalui ekosistem Holding Ultra Mikro, ketiga lembaga ini dapat memberikan layanan yang berkelanjutan secara ekonomi dan sosial.
“Peran strategis BRI dalam Holding Ultra Mikro terletak pada dukungan infrastruktur, pemasaran, serta basis nasabah yang besar. Ini tidak hanya mendukung nasabah mikro dan ultra mikro, tetapi juga menjadi mitra pemerintah dalam mendorong kebijakan keberpihakan kepada segmen ini,” jelasnya.
Seiring berjalannya waktu, Supari mengungkap terjadi pergeseran signifikan dalam layanan keuangan bagi usaha mikro. Dari 14 juta usaha yang belum tersentuh di tahun 2022, jumlah ini menurun menjadi 9 juta nasabah pada tahun 2024.
“Holding Ultra Mikro, yang memasuki tahun ketiganya, telah memberikan dampak positif yang terukur. Kuartal pertama tahun 2024 mencatat pencapaian luar biasa dengan penyaluran dana mencapai Rp 617,9 triliun kepada 36,8 juta debitur,” ujarnya.
Keberadaan Holding Ultra Mikro juga memberikan dorongan signifikan pada pertumbuhan nasabah Mekaar, yang mencapai 15 juta nasabah pada tahun 2023. “Lebih dari 1,3 juta nasabah PNM Mekaar telah berhasil ditingkatkan statusnya ke BRI dan Pegadaian,” ungkap Supari.
“Sinergi antara anggota Holding Ultra Mikro pada kuartal pertama tahun 2024 tidak hanya menciptakan pertumbuhan jumlah nasabah yang signifikan, tetapi juga memperluas akses dengan pembukaan hampir 200 ribu rekening Simpedes UMi,” pungkas Supari.
Perluas Jangkauan Nasabah
Holding Ultra Mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) dalam BRI Group membuktikan dampak positifnya pada inklusi keuangan Indonesia. Selain memperluas jangkauan ke nasabah yang lebih luas, Holding UMi juga berhasil meningkatkan kelas sebanyak 1,2 juta nasabah.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa dari total 1,2 juta nasabah tersebut, awalnya terdaftar sebagai penerima pembiayaan dari PNM dan Pegadaian, tetapi kini dapat dilayani secara komersial oleh BRI. Supari meyakini bahwa proses gradasi pelaku usaha di segmen ultra mikro ini dapat membantu mencapai tujuan inklusi keuangan nasional yang ambisius.
“Holding UMi terbukti dapat menciptakan nilai sosial yang luar biasa. Kami yakin tekad BRI untuk berkontribusi pada target inklusi keuangan 90 persen di Indonesia pada tahun 2024 akan tercapai dengan sukses,” ujar Supari.
Dari segi perluasan, Holding UMi telah menambah 6 juta debitur dalam tiga tahun terakhir, meningkatkan total debitur dari 31 juta (per 13 September 2021) menjadi lebih dari 37 juta, memberikan akses keuangan formal.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.