KABARBURSA.COM - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) saat ini tengah fokus mendorong semen hijau sebagai katalis pertumbuhan kinerja berkelanjutan.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan bahwa semen hijau yang diproduksi dengan material dan proses yang ramah lingkungan menjadi keunggulan kompetitif SIG untuk mempertahankan kepemimpinan di industri, seiring meningkatnya kesadaran publik dan dorongan pemerintah dalam penggunaan bahan bangunan yang ramah lingkungan.
"Semen hijau SIG yang lebih rendah karbon menjadi faktor pembeda dari semen konvensional. Keunggulan dalam aspek keberlanjutan ini menjadikan SIG sebagai game changer yang mengubah arah industri bergerak menuju industri hijau," ujar dia dalam keterangan resmi, dikutip Selasa, 3 September 2024.
Donny bilang, hal tersebut penting untuk menciptakan peluang bisnis yang berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja, di tengah kondisi persaingan pasar yang ketat.
Donny menambahkan, industri semen nasional memiliki prospek yang baik menyusul permintaan semen untuk proyek IKN (Ibu Kota Nusantara) dan proyek strategis lainnya, serta upaya pemerintah dalam mempercepat penyediaan perumahan bagi masyarakat untuk mengatasi angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang mencapai 9,9 juta unit pada 2023.
Dalam pembangunan IKN, sejak Desember 2022 - Juli 2024, SIG telah berkontribusi dengan memasok 695.000 ton semen yang digunakan pada sejumlah proyek.
Selain peluang pertumbuhan di pasar domestik, perusahaan dengan kode saham SMGR ini juga menyasar peningkatan ekspor melalui proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus di Tuban, Jawa Timur, yang direncanakan akan operasional pada tahun 2025.
Proyek yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis SIG melalui anak usahanya, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk dengan Taiheiyo Cement Corporation, ditujukan untuk memenuhi kebutuhan ekspor sebesar minimum 500 ribu ton per tahun di pasar Amerika Serikat.
Naik Peringkat idAA+, SMGR Siap Rambah Pasar Amerika
Diberitakan sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG (SMGR) siap merambah pasar internasional, yaitu ke Amerika Serikat.
“Kita berencana akan segera export perdana ke Amerika. Sertifikasi produk kita sudah bisa mendapat izin ekspor dan kita segera akan bisa untuk menyelesaikan pembangunan untuk mendukung ekspor semen timbal ini ke Amerika,” ungkap Direktur Keuangan & Manajemen Portofolio SIG, Andriano Hosny Panangian dalam paparan publik SMGR, Jumat 30 Agustus 2024.
Andrian menjelaskan, pangsa pasar Amerika ini sangat menjanjikan karena kondisinya over demand hampir sekitar dua kali lipat, dan pasar ekspor ke Amerika ini sangat terbatas. Pengalihan ekspor ini lantaran regulasi di China yang tidak fleksibel, sehingga beralih ke beberapa negara lain salah satunya Amerika.
“Partner kita Taiheiyo Cement melakukan kerjasama untuk mengoptimalisasikan minimal sekitar 5000 ton per tahun. Pasar semen tipe 5 ini dari sisi profitabilitas sangat baik, sehingga ke depannya diharapkan dapat menambahkan EBITDAkepada perseroan,” kata Andriano.
Namun bisnis atau segmentasi paling besar untuk pemasukan SMGR adalah segmentasi ritel, dengan menjual semen back kepada distribusi channel dengan channel 385 distributor dan sekitar 70.000 ritel store di seluruh Indonesia.
Dari sisi lainnya, perseroan mampu menjaga ketahanan keuangan dengan mencatatkan arus kas dari operasi yang positif, sehingga mampu menurunkan saldo utang dan mempertahankan rasio solvabilitas yang sehat.
“Hal ini dinilai sebagai kemampuan kuat dan unggul (superior) untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang, sehingga SIG mendapatkan kenaikan peringkat dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menjadi idAAA Stabil dari sebelumnya idAA+ Positif,” terangnya.
Kondisi keuangan yang sehat tercermin dari kenaikan peringkat SIG menjadi idAAA+ dengan outlook stabil yang merupakan peringkat tertinggi dari Pefindo, serta masuknya SIG dalam daftar konstituen Index Pefindo i-Grade.
Menurut Andriano, SIG terus berupaya mencapai peningkatan operational excellence dengan mendorong optimalisasi kegiatan distribusi, efisiensi indeks konsumsi batu bara, peningkatan pemanfaatan energi alternatif, serta efisiensi biaya operasi dan biaya keuangan untuk mengoptimalkan profitabilitas.
Bahkan, proyek terbesar yang didapatkan oleh SMGR adalah pembangunan IKN, sejak Desember 2022-Juli 2024, BUMN tersebut telah berkontribusi dengan memasok 695.000 ton semen yang digunakan pada sejumlah proyek. Perseroan juga menghadirkan hunian tapak ramah lingkungan di IKN, berupa rumah MBR tipe 36 yang dibangun menggunakan bata interlock dari semen hijau SIG.
Sebelumnya, SIG membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp472 miliar pada kuartal I/2024, atau turun 16 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan penurunan laba bersih sejalan dengan raihan pendapatan yang terkoreksi 6,27 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp8,37 triliun.
Perinciannya, pendapatan dari pihak berelasi mencapai Rp519,3 miliar atau tumbuh 2,90 persen YoY sementara dari pihak ketiga mengalami penurunan 6,82 persen YoY menjadi Rp7,85 triliun. Di sisi lain, perseroan mampu menekan beban pokok penjualan menjadi Rp6,16 triliun atau turun 4,94 persen YoY. Dengan demikian, laba kotor mencapai Rp2,2 triliun, terkoreksi 9,78 persen YoY. (*)