Logo
>

Nasib IHSG Hingga Akhir 2024 Diprediksi Finish di Level Segini

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Nasib IHSG Hingga Akhir 2024 Diprediksi Finish di Level Segini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tidak akan melewati level 7,500 hingga berakhirnya tahun 2024.

    Pengamat pasar modal Wahyu Tri Laksono, melihat hingga kini IHSG masih sulit bangkit dari level 7,000. Menurut dia, momentum santa rally, window dressing, dan January effect tidak berdampak signifikan terhadap IHSG.

    "Jadi, kisaran terbaiknya (hingga akhir tahun) IHSG di level 7,000-7,500. Kisaran wajarnya 6,900-7,200," kata Wahyu kepada Kabarbursa.com di Jakarta dikutip, Kamis, 26 Desember 2024.

    Dia menuturkan, secara teknikal IHSG masih di level tertinggi dekat rekor All-Time High (ATH) yakni 8,000. Sehingga, koreksi di kisaran 7,000 dianggap wajar karena ini adalah psikologis level terdekat IHSG.

    Terkait tiga momen yakni santa rally, window dressing, dan January effect, yang dianggap belum mendongkrak IHSG hingga akhir 2024, seperti ini penjelasan Wahyu.

    Menurut pandangannya, pasca pemilu presiden hingga pembentukan kabinet pemerintahan baru, menjadi hal yang wajar jika IHSG mengalami koreksi.

    Momentum-momentum seperti Santa Claus Rally, Window Dressing, hingga Januari Effect, tidak cukup mempengaruhi penguatan pasar saham.

    "Belum lagi Kada beberapa kebijakan yang dianggap menjadi pemberat bullishnya IHSG. Contohnya adalah keputusan pemerintah menaikkan PPN menjadi 12 persen. Meski diiringi kebijakan insentif dan support, keraguan pasar wajar terjadi saat awal pemerintahan ini," jelasnya.

    Berkaca dari kondisi tersebut, Wahyu menyimpulkan jika sentimen di dalam negeri belum bisa mendongkrak IHSG ke jalur yang positif.

    Jelang Natal, IHSG Ditutup Loyo ke Level 7,065

    Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir di zona merah pada perdagangan Selasa, 24 Desember 2024. IHSG mencatatkan penurunan sebesar 0,43 persen atau tergerus 30,699 poin, mengakhiri perdagangan di level 7.065,746.

    Meskipun sempat bergerak dalam kisaran yang variatif sepanjang sesi, IHSG pada akhirnya gagal bertahan di level positif. Indeks utama ini dibuka pada level 7.096 dan sempat menyentuh angka tertinggi di level 7.120, sebelum terkoreksi ke posisi penutupan.

    Secara sektor, kinerja yang bervariasi mewarnai perdagangan hari ini. IDXENERGY menjadi sektor dengan pergerakan terbaik, naik 0,56 persen, didorong oleh penguatan harga energi. Sementara itu, sektor teknologi (IDXTECHNO) mencatatkan penurunan paling dalam, merosot 1,68 persen.

    Sektor lainnya, seperti IDXINDUST dan IDXNONCYC, mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,89 persen, sementara sektor kesehatan (IDXHEALTH) berhasil mencatatkan kenaikan 2,30 persen. Kejatuhan terbesar terjadi pada sektor sektor sektor yang bersifat lebih siklikal, seperti IDXCYCLIC yang terkoreksi 1,19 persen. Ini artinya, sektor siklikal terpengaruh sentimen negatif yang cukup signifikan.

    Pada sisi saham individual, terjadi fluktuasi tajam dengan beberapa saham mencatatkan lonjakan harga yang signifikan. Di antara saham-saham top gainers, AYLS tampil sebagai yang paling menonjol dengan lonjakan 34,28 persen atau naik 36 poin ke level 141. Saham lainnya yang tercatat menguat tajam antara lain JAST, POLU, HADE, dan PGLI, dengan masing-masing saham mencatatkan kenaikan yang cukup mencolok.

    Sementara itu, sejumlah saham top losers menderita penurunan tajam, seperti BTEK yang tergerus 25,00 persen ke level 3, serta INPC yang melemah 18,12 persen, turun ke level 262. Koreksi juga dialami saham DPUM, SKBM, dan LABA, yang masing-masing tercatat turun lebih dari 14 persen.

    Selain itu, indeks-indeks utama lainnya juga tercatat melemah, dengan LQ45 merosot 0,63 persen ke level 830,487, dan Jakarta Islamic Index (JII) terkoreksi 0,30 persen ke level 484,430. Sementara itu, IDX30 mencatat penurunan 0,55 persen, ditutup pada level 424,357, dan IDX80 mengalami pelemahan lebih tajam, turun 0,65 persen ke level 120,394.

    Melihat keseluruhan pergerakan pasar hari ini, meskipun terdapat beberapa sektor yang mencatatkan penguatan, penurunan di beberapa sektor lainnya serta turunnya beberapa saham besar menyebabkan IHSG menutup perdagangan di zona merah.

    Fluktuasi yang terjadi dalam bursa saham Indonesia mencerminkan kondisi pasar yang penuh tantangan menjelang akhir tahun 2024.

    Tidak Terpengaruh Santa Claus Rally

    Senior Market Analyst Mirae Asset Nafan Aji Gusta, mengatakan Santa Claus Rally sejatinya sudah terjadi pada awal Desember 2024 saat IHSG menguat signifikan.

    “Santa Claus Rally itu terjadi di awal Desember di mana IHSG ini berhasil mengalami penguatan  dari kisaran 7050 sampai ke 7530. Ini terjadi hingga pada 11 Desember,” kata Nafan kepada Kabarbursa.com di Jakarta, Senin, 23 Desember 2024.

    Sayang, setelah itu Santa Claus Rally tiba-tiba mereda sehingga membuat IHSG melemah selama beberapa hari. Nafan menjelaskan, hal tersebut terjadi lantaran adanya faktor global, salah satunya terkait isu potensi The Fed dalam menerapkan hawkish.

    “Karena itu telah memicu terjadinya pelemahan nilai tukar rupiah, di mana kurs rupiah sempat berada di Rp16,200-an. Ini yang membuat IHSG mengalami out flow sehingga Santa Claus Rally  efeknya mereda,” tutur Nafan.

    Terlepas dari itu, Nafan melihat peluang IHSG untuk menguat di sisa 2024 cukup terbuka lebar. Hal ini berkaca ketika IHSG ditutup menguat sebesar 6 poin atau naik 0,09 persen ke level 6,983 pada perdagangan Jumat, 20 Desember 2024.

    Tidak hanya itu, pada Senin, 23 Desember 2024, IHSG juga dibuka perkasa sebesar 64 poin atau meningkat 0,92 persen ke level 7,048.

    “Santa Claus efek yang juga merupakan agenda window dressing ini mulai terjadi dan begitu dirasakan. Semoga euforia masih kuat,” pungkasnya.

    IHSG Pekan Lalu Menurun 4,65 Persen ke Level 6,983

    Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pekan lalu atau periode 16 – 20 Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 4,65 persen menjadi berada pada level 6.983,865 dari 7.324,789.

    Sekretaris Perusahaan BEI, Aulia Noviana Utami Putri, mengatakan selama satu pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 39,36 persen menjadi Rp12,25 triliun dari Rp20,19 triliun pada pekan sebelumnya.

    “Rata-rata volume transaksi harian Bursa sepekan mengalami perubahan sebesar 17,71 persen menjadi 19,19 miliar lembar saham dari 23,32 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ujar dia dalam keterangan resmi di Jakarta dikutip Sabtu, 21 Desember 2023.

    Aulia menambahkan jika Investor asing pada Jumat, 20 Desember 2024, mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp417,99 miliar dan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp15,84 triliun sepanjang tahun 2024.

    Di sisi lain, pada pekan ini terdapat pencatatan perdana obligasi dan saham di BEI yakni Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Petrosea Tbk pada Senin, 16 Desember 2024.

    “Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 140 emisi dari senilai Rp139,16 triliun,” jelas Aulia.

    Dengan pencatatan tersebut, lanjut dia, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 600 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp483,16 triliun dan USD86,0163 juta, yang diterbitkan oleh 133 emiten.

    Adapun Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 190 seri dengan nilai nominal Rp6.114,41 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi EBA dengan nilai Rp2,70 triliun.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.