KABARBURSA.COM – Saham PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) berbalik arah tajam pada perdagangan Senin, 20 Oktober 2025, turun 10,38 persen ke level Rp328 per saham.
Penurunan ini terjadi hanya beberapa hari setelah perseroan menyampaikan klarifikasi resmi bahwa tidak ada pembicaraan akuisisi dengan pihak manapun yang dikaitkan dengan Happy Hapsoro, suami Ketua DPR RI Puan Maharani.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GZCO sempat dibuka di level Rp316, mencapai harga tertinggi Rp356, dan menyentuh terendah Rp314 sebelum akhirnya ditutup di Rp328. Volume transaksi mencapai 410 juta lembar saham dengan nilai transaksi sekitar Rp134,8 miliar.

Koreksi ini membuat saham GZCO sempat mendekati batas bawah harian (auto rejection bawah atau ARB) di tengah tekanan jual besar dari investor ritel.
Dari data broker summary, terlihat dominasi penjualan datang dari broker CP, AK, dan ZP, sementara pembelian terbesar tercatat oleh XL, NI, dan YP.
Pelemahan harga ini muncul usai surat klarifikasi GZCO kepada BEI pada Jumat, 17 Oktober 2025, di mana perseroan menegaskan tidak ada komunikasi, informasi, maupun pembahasan resmi antara GZCO dan PT Energi Melayani Negeri (EMN) atau pihak lain yang disebut-sebut terkait rencana akuisisi saham.
Corporate Secretary GZCO, Liviana, dalam keterangannya menekankan bahwa setiap informasi yang bersifat material akan disampaikan secara resmi kepada publik sesuai ketentuan keterbukaan informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Perseroan berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian informasi kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan,” tulis Liviana dalam surat klarifikasi tersebut.
Meski turun signifikan, volume transaksi yang tinggi menunjukkan saham GZCO masih menarik perhatian trader harian. Beberapa pelaku pasar memperkirakan harga saham akan bergerak volatile dalam jangka pendek hingga sentimen akuisisi benar-benar mereda. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.