Logo
>

Pabrik Petrokimia TPIA di Cilegon Banten Raih Status OVNI

Ditulis oleh Yunila Wati
Pabrik Petrokimia TPIA di Cilegon Banten Raih Status OVNI

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pabrik milik PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang berada di Ciwandan, Cilegon, Banten, berhasil meraih status Objek Vital Nasional Bidang Industri (OVNI). Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian RI Nomor 3023 Tahun 2024, status ini menegaskan peran penting pabrik tersebut dalam menjaga ketahanan industri nasional.

    Tidak hanya itu, pemberian status OVNI juga memberikan perlindungan lebih besar terhadap fasilitas strategis milik TPIA.

    Dengan status OVNI ini, TPIA tak hanya mendapatkan peningkatan dalam hal keamanan dan perlindungan operasional, tetapi juga mampu mengoptimalkan efisiensi operasional pabriknya di tengah tingginya permintaan bahan baku petrokimia, baik di pasar domestik maupun internasional.

    Pabrik yang terletak di Ciwandan kini memiliki posisi yang semakin strategis, memungkinkan TPIA untuk memenuhi permintaan pasar secara lebih efektif dan mendukung pengembangan bisnis jangka panjang.

    Langkah ini juga mencerminkan keseriusan TPIA dalam mempertahankan dan meningkatkan peranannya di sektor petrokimia yang semakin kompetitif.

    Selain itu, TPIA semakin memperluas cakupan bisnisnya melalui inisiatif lain yang signifikan, yaitu melalui IPO anak usaha, PT Chandra Daya Investasi, yang bergerak di sektor infrastruktur. IPO ini diharapkan dapat memberikan pendanaan tambahan yang diperlukan untuk mendukung berbagai proyek baru, sekaligus meningkatkan fleksibilitas modal bagi grup.

    Pendanaan dari IPO ini juga akan memperkuat kapasitas TPIA untuk mengeksplorasi peluang ekspansi lebih lanjut dan memanfaatkan momentum pertumbuhan yang ada.

    Mengutip Hanan Putihrai Sekuritas, Selasa, 4 Februari 2025, dalam skala global, TPIA menunjukkan ambisinya untuk memperluas jangkauan dan mendiversifikasi portofolio asetnya dengan mengakuisisi kilang Shell di Pulau Bukom, Singapura, melalui usaha patungan CAPGC Pte. Ltd, yang bekerja sama dengan Glencore.

    Akuisisi ini didanai melalui pinjaman hijau senilai USD1 miliar, yang dikelola oleh anak usaha Aster Chemicals & Energy. Strategi pembiayaan ini tidak hanya efisien secara finansial, tetapi juga mendukung inisiatif keberlanjutan TPIA, mengingat semakin pentingnya kepatuhan terhadap standar lingkungan global.

    Dengan menggunakan struktur utang dalam rupiah yang dikonversi ke dolar AS, TPIA dapat memanfaatkan depresiasi nilai tukar rupiah untuk menekan beban bunga, memberikan keuntungan tambahan dalam hal manajemen biaya.

    Perolehan kilang baru ini diproyeksikan dapat memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan TPIA, dengan CAPGC diperkirakan akan menyumbang pendapatan hingga USD8 miliar per tahun pada periode 2024-2026.

    Angka ini akan secara signifikan meningkatkan total pendapatan perusahaan, bahkan lima kali lipat lebih besar dibandingkan dengan pendapatan sebelumnya. Selain itu, kilang yang diakuisisi akan menjadi sumber pasokan bahan baku utama yang dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan efisiensi rantai pasok.

    Hal tersebut berpotensi memperkuat daya saing TPIA di pasar global dan mendukung kemampuan perusahaan untuk menghadapi tantangan eksternal.

    Sebagai bagian dari upayanya untuk beradaptasi dengan tren global, TPIA juga semakin fokus pada aspek keberlanjutan melalui penggunaan kredit hijau dalam pendanaan proyek-proyeknya.

    Pendekatan ini tidak hanya menunjukkan komitmen perusahaan terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), tetapi juga memberikan daya tarik tersendiri bagi investor institusional yang semakin menekankan pentingnya investasi berkelanjutan.

    Dalam konteks regulasi global yang semakin ketat terkait pengurangan emisi karbon, strategi ini memberikan keunggulan kompetitif bagi TPIA, yang semakin diperhitungkan dalam kancah bisnis petrokimia internasional.

    Secara keseluruhan, langkah-langkah strategis yang diambil oleh TPIA menegaskan bahwa perusahaan berada pada jalur yang tepat untuk memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri petrokimia global.

    Dengan kombinasi antara status OVNI, IPO anak usaha, akuisisi kilang, dan pendekatan pendanaan yang ramah lingkungan, TPIA telah menyiapkan fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan jangka panjang.

    Meskipun tantangan eksternal seperti volatilitas harga minyak mentah dan fluktuasi nilai tukar rupiah tetap perlu diwaspadai, prospek TPIA tetap cerah, didukung oleh fundamental bisnis yang semakin solid dan strategi keuangan yang inovatif.

    Saham Bergerak Cepat

    Melihat pergerakan saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) hari ini, ada hal yang sangat menari. Saham bergerak cepat, tumbuh positif dengan harga saham tercatat pada level Rp8,075 per lembar.

    Saham naik sebesar 7,67 persen dengan keuntungan sebesar Rp575 dibandingkan harga sebelumnya yang berada di Rp7,500. Dalam transaksi yang berlangsung, saham TPIA diperdagangkan dengan volume mencapai 347 ribu lot dan nilai transaksi yang mencapai Rp279,8 miliar.

    Selama sesi perdagangan, harga saham TPIA mengalami fluktuasi dengan harga tertinggi yang tercatat di Rp8,375, sementara harga terendah berada di Rp7,425. Saham TPIA juga sempat mencapai harga ARA (Auto Rejection Atas) sebesar Rp9,000, mencerminkan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.

    Dengan rata-rata harga saham yang berada di sekitar Rp8,056, TPIA menunjukkan volatilitas yang cukup tinggi, namun dengan prospek yang cerah seiring dengan langkah-langkah strategis yang sedang dijalankan perusahaan.

    Kinerja yang positif ini bisa menjadi indikator kuat bagi para investor tentang stabilitas dan potensi pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. TPIA terus menunjukkan kinerja yang baik meskipun di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, dengan penambahan nilai yang signifikan pada sahamnya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79