KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) mengincar peningkatan volume penjualan niaga gas bumi hingga mencapai kisaran 873–958 billion British thermal unit per day (BBtud). Target ini mencerminkan kenaikan sebesar 2–12 persen dibandingkan estimasi realisasi tahun 2024 di level 852 BBtud.
Langkah tersebut menunjukkan keyakinan PGAS terhadap pertumbuhan permintaan gas bumi sebagai sumber energi yang efisien dan ramah lingkungan, sejalan dengan transisi energi global.
Di sisi lain, PGAS juga menghadapi potensi penurunan pada beberapa segmen bisnisnya. Volume penjualan transmisi gas pada 2025 diproyeksikan berada di angka 1.435 million standard cubic feet per day (MMSCFD), lebih rendah sekitar 7 persen dibandingkan estimasi realisasi 2024 yang mencapai 1.543 MMSCFD.
Kondisi ini mengindikasikan adanya tantangan pada sektor distribusi, yang kemungkinan dipengaruhi oleh perubahan kebutuhan pasar atau efisiensi jaringan yang dilakukan perusahaan.
Penurunan juga diperkirakan pada volume penjualan minyak dan gas, dengan target 17.227 barrel oil equivalent per day (BOEPD) di 2025, turun 16 persen dari estimasi realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 20.424 BOEPD.
Namun, tidak semua lini menunjukkan penurunan. Volume transportasi minyak diproyeksikan meningkat signifikan, dengan target 178.347 BOEPD pada 2025 atau naik 11 persen dari angka tahun 2024 sebesar 161.174 BOEPD.
Peningkatan ini mencerminkan potensi optimalisasi infrastruktur transportasi yang dimiliki PGAS untuk mendukung kebutuhan distribusi minyak nasional, sekaligus memperkuat kontribusinya terhadap rantai pasokan energi di Indonesia.
Sebagai bagian dari komitmennya terhadap pengembangan bisnis, PGAS mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 338 juta dolar AS untuk tahun 2025. Jumlah ini mencatatkan peningkatan signifikan dibandingkan estimasi realisasi capex 2024 yang hanya sebesar 258 juta dolar AS.
Kenaikan alokasi belanja modal tersebut mencerminkan fokus perusahaan pada pengembangan proyek strategis, pembaruan infrastruktur, dan potensi eksplorasi baru demi mendukung kinerja di masa depan.
Kondisi pasar energi yang dinamis menuntut PGAS untuk terus melakukan penyesuaian strategi guna mempertahankan posisi sebagai salah satu pemain utama dalam sektor gas bumi dan energi di Indonesia.
Dengan peningkatan belanja modal serta fokus pada diversifikasi portofolio, PGAS berupaya memastikan keberlanjutan bisnisnya di tengah transisi energi global. Langkah strategis yang diambil perusahaan ini diharapkan mampu menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, sekaligus mendukung ketahanan energi nasional.
Pasokan Gas Blok Jabung
Diberitakan Kabarbursa.com, PGN telah memperoleh tambahan pasokan gas sebesar 4.651 billion British thermal unit (BBTU) dari Blok Jabung yang dikelola oleh PetroChina International Jabung Ltd (PCJL). Pasokan gas ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di sektor industri dan kelistrikan sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Titik serah gas dari Blok Jabung terletak di Betara Gas Plant, Jambi. Kerja sama ini merupakan upaya kolaboratif antara PGN, PCJL, dan Pemerintah melalui SKK Migas untuk menjaga ketahanan pasokan energi domestik. SKK Migas juga memberikan dukungan penuh agar alokasi gas tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal.
Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dan PCJL untuk periode 1 Januari 2025 hingga 31 Desember 2026 telah ditandatangani oleh Direktur Komersial PGN Ratih Esti Prihatini, dan Presiden Direktur PCJL, Wang Lei, pada Jumat, 10 Januari 2025.
"Tambahan pasokan gas dari Blok Jabung sangat esensial bagi PGN di tengah tantangan pasokan gas pipa saat ini. PGN juga aktif mencari sumber pasokan gas baru untuk menjamin keamanan energi dan mendukung keberlanjutan industri, yang menjadi pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Ratih Esti Prihatini.
"Kami berkomitmen untuk menyediakan pasokan gas yang stabil ke berbagai wilayah di Indonesia. Sebelumnya, PetroChina dan PGN telah bekerja sama dalam penyediaan jaringan gas rumah tangga. Kami berharap kerja sama ini terus memberikan manfaat bagi semua pihak," kata Presiden Direktur PCJL Wang Lei, menanggapi.
Langkah strategis ini memperkuat komitmen PGN untuk mendukung kebutuhan energi nasional dan terus memperkuat posisi sebagai penyedia utama gas bumi di Indonesia.
Selain itu, PGN, sebagai subholding gas PT Pertamina (Persero), sebelumnya juga menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Papua Barat untuk memanfaatkan alokasi LNG (Liquefied Natural Gas) milik PT Padoma Lirik Energy (PLE).
Menurut Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini, volume LNG yang akan dialokasikan sebesar ±20 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (MMSCFD), yang setara dengan dua kargo per tahun, dan berasal dari Kilang BP Tangguh, Papua Barat.
"PGN akan memanfaatkan alokasi LNG dari Tangguh untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Hal ini juga menjadi bagian dari upaya keberlanjutan PGN dalam mencari sumber pasokan alternatif, terutama dari gas regasifikasi, di tengah tantangan pasokan gas pipa," ungkap Ratih dalam keterangan resminya pada Kamis, 9 Januari 2025.
Pemanfaatan LNG Tangguh diharapkan menjadi solusi atas tantangan ketersediaan gas pipa di beberapa wilayah strategis.
"Dengan meningkatnya permintaan, PGN terus menjalin koordinasi dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan solusi terbaik yang mendukung ketahanan energi nasional dan upaya swasembada energi," imbuh Ratih.
Erix Ayatanoi, yang mewakili Gubernur Papua Barat, menyampaikan bahwa sinergi ini bertujuan memastikan optimalisasi pemanfaatan alokasi LNG sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah. "Kami berharap kerja sama ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak," ujar Erix.
Sementara itu, Direktur Utama PT Padoma Lirik Energy T. Heriwansyah, mengungkapkan harapannya terhadap kerja sama ini.
"Pemanfaatan alokasi LNG oleh PGN adalah harapan kami. Kami akan melanjutkan koordinasi dengan pemerintah untuk langkah selanjutnya," jelasnya.
Kerja sama ini merupakan komitmen bersama untuk memaksimalkan potensi energi domestik guna mendukung pembangunan berkelanjutan, terutama di kawasan timur Indonesia.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.