KABARBURSA.COM - PT Huawei Tech Investmen mengungkapkan rencananya untuk mendukung penyediaan infrastruktur energi baru electric vehicle (EV) dengan menyediakan fasilitas pengisian daya electric vehicle (EV) berkualitas tinggi yang mudah diakses.
CEO Digital Power PT Huawei Tech Investment Jin Song, menilai ekosistem kendaraan listrik di Indonesia tetap memiliki potensi meski masih dalam tahap awal. Hal ini akan membawa dampak kepada pertumbuhan kendaraan listrik yang lebih tinggi di Indonesia dalam waktu dekat.
Peningkatan prospek ini diperkirakan terjadi karena peningkatan jumlah kendaraan listrik sebesar 10 kali lipat secara global dan jumlah permintaan pengisian daya hingga 8 kali lipat.
“Indonesia perlu segera memulai pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi secara masif untuk mempercepat penetrasi kendaraan listrik baru (NEV) serta memperkuat industri dan ekosistem lokal,” ujar Jin Song dalam keterangannya, Minggu, 15 September 2024.
Pengembangan jaringan pengisian daya berkualitas, kata dia, bakal membantu mengatasi tantangan utama di Industri kendaraan listrik, yakni keterbatasan fasilitas isi daya.
Jin Song mengungkapkan bahwa pihaknya siap bekerja sama dengan semua stakeholder EV di Indonesia seperti agen pemegang merek sekalu distributor dan produsen kendaraan listrik serta pemerintah selaku operator. Kerja sama ini dilakukan untuk membangun ekosistem yang lebih matang di seluruh Indonesia.
“Sebagai pemimpin teknologi industri, Huawei akan terus meningkatkan investasi dalam bidang R&D dan teknologi, serta membangun solusi jaringan pengisian daya yang dapat diandalkan para pemilik mobil, dipercaya operator, dan ramah terhadap jaringan listrik,” ujarnya.
Tren Jaringan Pengisian Daya
Huawei merilis 10 tren jaringan pengisian daya 2024, berdasarkan pemahaman mendalam dan harapan untuk menjawab kebutuhan pasar kendaraan listrik yang terus berkembang, di tengah percepatan elektrifikasi mobilitas dan upaya menuju netralitas karbon secara global.
Tren tersebut meliputi peningkatan jaringan pengisian daya berkualitas tinggi, pengisian daya ultra-cepat secara menyeluruh, pengalaman pengguna yang lebih optimal dalam preferensi pengisian daya, serta jaringan pengisian daya yang aman dan dapat diandalkan.
Selain itu, interaksi antara kendaraan dan jaringan listrik juga menjadi fokus, bersama dengan arsitektur pooling daya yang dapat dioperasikan secara interoperabel, penerapan mode pengisian daya berbasis pendingin cair.
Tren berikutnya adalah pengisian daya DC normal, integrasi jaringan microgrid lokal, serta pengembangan jaringan pengisian daya pintar yang mendukung kolaborasi antara kendaraan dan infrastruktur pengisian daya.
Sekadar informasi, Huawei adalah penyedia infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan perangkat pintar terkemuka di dunia yang berdiri sejak tahun 1987.
Perusahaan ini eksis dengan memberikan solusi terintegrasi di seluruh domain utama - jaringan telekomunikasi, daya digital, perangkat pintar, dan layanan cloud - kami berkomitmen untuk menghadirkan digital ke setiap orang, rumah, dan organisasi untuk dunia yang sepenuhnya terhubung dan cerdas.
Perusahaan ini berinvestasi besar-besaran dalam penelitian dasar, berkonsentrasi pada terobosan teknologi yang mendorong dunia ke depan. Kami memiliki lebih dari 207.000 karyawan, dan beroperasi di lebih dari 170 negara dan wilayah.
Huawei telah berdiri di Indonesia sejak tahun 2000, mengembangkan ekosistem industri TIK lokal untuk menyediakan konektivitas bagi mayoritas penduduk Indonesia.
Peningkatan Laba Penjualan
Huawei, perusahaan teknologi besar asal Tiongkok, melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 34,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi 417,5 miliar yuan atau sekitar 58,6 miliar dolar AS pada paruh pertama (H1) tahun ini.
Dalam periode tersebut, Huawei juga berhasil membukukan margin laba bersih sebesar 13,2 persen. Xu Zhijun, Rotating Chairman Huawei, menyatakan bahwa kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan sejalan dengan proyeksi yang telah ditetapkan, seperti yang dikutip pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Sebagai perbandingan, pada H1 2023, pendapatan Huawei mencapai 310,9 miliar yuan, dengan kenaikan sebesar 3,1 persen (yoy) dan margin laba bersih sekitar 15 persen.
Penjualan Ponsel Pintar
Penjualan ponsel pintar Apple mengalami penurunan sebesar 19,1 persen pada kuartal pertama tahun 2024. Sementara itu, Huawei justru mencatat pertumbuhan sebesar 70 persen dalam periode yang sama.
Perubahan ini mencerminkan ancaman yang semakin nyata terhadap dominasi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut di segmen kelas atas di pasar ponsel pintar terbesar dunia, yaitu China.
Berdasarkan data dari Counterpoint Research yang dirilis pada 23 April 2024, pangsa pasar Apple di China turun menjadi 15,7 persen dalam tiga bulan pertama tahun ini dari 19,7 persen pada kuartal pertama 2023. Sementara itu, pangsa pasar Huawei naik dari 9,3 persen menjadi 15,5 persen.(*)