KABARBURSA.COM - PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) mencatat kinerja positif sepanjang 2024 meskipun menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Pencapaian ini didorong oleh sejumlah faktor yang menopang stabilitas operasional perusahaan.
Plt. Direktur Utama RELI, Andrew Gunawan, mengakui 2024 merupakan tahun yang cukup menantang dalam menjaga transaksi nasabah di tengah berbagai sentimen global maupun domestik. “Tahun 2024 merupakan tahun yang challenging bagi kami di mana maraknya sentimen baik global maupun internal seperti imbas rapat The Fed, masih adanya konflik di berbagai kawasan, maupun kondisi internal di dalam negeri yang merupakan tahun politik,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Meski begitu, Andrew memastikan perusahaan tetap mampu menjaga kinerja operasional dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan bottom line RELI yang masih mencatatkan nilai positif, ditopang oleh aktivitas transaksi nasabah baik di saham maupun obligasi.
Berdasarkan laporan keuangan unaudited sepanjang 2024, laba operasi RELI tercatat mengalami kenaikan 1,5 persen menjadi Rp35,11 miliar. Seiring dengan itu, EBITDA juga naik 1,1 persen menjadi Rp40 miliar dibandingkan capaian pada 2023.
Peningkatan ini sebagian besar ditopang oleh efisiensi biaya operasional yang dijalankan perusahaan. Beban operasional RELI tercatat turun 4,1 persen menjadi Rp30,21 miliar, lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp31,77 miliar. Selain itu, pendapatan lainnya juga turut berkontribusi terhadap kenaikan laba operasi dan EBITDA.
Namun, di sisi lain, pendapatan usaha RELI sepanjang 2024 justru mengalami penurunan 20 persen menjadi Rp55,01 miliar, lebih rendah dibandingkan perolehan 2023 yang mencapai Rp68,81 miliar.
Secara lebih rinci, pendapatan dari segmen transaksi bursa mengalami kenaikan 7,96 persen menjadi Rp12,93 miliar, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp11,97 miliar. Sementara itu, pendapatan dari segmen jasa emisi efek mengalami penurunan 44,70 persen menjadi Rp5,8 miliar.
Selain itu, pendapatan lainnya yang berasal dari jasa penjualan reksa dana, DIRE, dividen bursa, dan sumber lainnya juga tercatat mengalami koreksi 21,71 persen menjadi Rp36,29 miliar sepanjang 2024.
Sepanjang 2024, total nilai transaksi yang berhasil dibukukan RELI mencapai Rp10,28 triliun, atau lebih rendah 6,61 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang berada di angka Rp11 triliun.
Berbagai sentimen yang mendominasi pasar sepanjang tahun lalu memang berdampak pada ritme perdagangan. Namun, RELI tetap mampu menjaga transaksinya dengan baik berkat kontribusi dari nasabah RELIPrioritas yang mendominasi aktivitas transaksi di perusahaan.
Tercatat, transaksi dari nasabah RELIPrioritas mencapai 80,10 persen atau setara Rp8,24 triliun dari total transaksi RELI selama 2024. Kontribusi ini mengalami peningkatan 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,28 triliun.
Performa Positif pada Juli 2024
RELI memang sudah menunjukkan kinerja keuangan positif hingga bulan Juli 2024 melalui sejumlah inovasi dan layanan unggulan. Dua layanan andalan, yaitu RELIPrioritas dan RELITrade, menjadi pendorong utama pertumbuhan perusahaan dalam beberapa bulan terakhir.
Selama bulan Juli 2024, RELI mencatatkan peningkatan signifikan dalam jumlah nasabah dan volume transaksi. RELIPrioritas, layanan eksklusif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah premium berdasarkan profil risiko dari masing-masing, berhasil menarik minat lebih banyak nasabah.
Layanan ini menawarkan solusi investasi yang personal (financial personal touch), dukungan manajer hubungan yang berpengalaman, serta akses ke produk-produk investasi terbaik yang mendorong pertumbuhan jumlah nasabah yang tinggi.
Per Desember 2023 tercatat baru 30 nasabah yang masuk dalam kriteria RELIPrioritas dan hingga Agustus berjalan ini telah bergabung sebanyak 400 nasabah besar yang memenuhi kriteria RELIPrioritas atau mengalami peningkatan sebesar 1233 persen.
Di sisi lain, dari dana kekayaan (AUM) yang dikelola juga menunjukan peningkatan yang tinggi. Tercatat sampai dengan Agustus 2024 berjalan ini sebanyak Rp1,7 triliun dana yang dikelola dalam layanan RELIPrioritas ini.
Sementara itu RELITrade yang merupakan platform online trading, juga mencatat pertumbuhan yang mengesankan. Hingga akhir Juli 2024 tercatat volume transaksi melalui RELITrade meningkat sebesar 8 persen YoY selama setahun terakhir dengan total transaksi mencapai Rp5,4 triliun hingga akhir Juli 2024.
Peningkatan ini tidak lepas dari fitur-fitur inovatif dan edukasi intensif yang terus dilakukan RELI untuk memberdayakan nasabah dalam mengambil keputusan investasi yang tepat. Berbagai kegiatan sosialisasi dan edukasi perihal kondisi pasar dan update kinerja emiten kerap disampaikan kepada para nasabah sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan.
Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, mengatakan RELIPrioritas dan RELITrade telah membuktikan diri sebagai pilar utama dalam strategi pertumbuhan perusahaan.
“Kami akan terus fokus pada inovasi dan peningkatan kualitas layanan untuk memastikan bahwa Reliance Sekuritas tetap menjadi sahabat bagi para investor di Indonesia sehingga peningkatan transaksi pun dapat tercapai ke depannya,” kata Reza dalam keterangan yang diterima KabarBursa.com.(*)