KABARBURSA.COM - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan akan memberikan pidatonya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 2 Januari 2025. Kehadiran Presiden di hari pertama pembukaan pasar bursa ini disebut-sebut memberi sinyal bahwa orang nomor satu di Republik Indonesia ini 'mengesahkan' investasi.
Dalam rundown yang diterima Kabarbursa.com, tertulis, Prabowo akan memberikan sambutan pada pukul 14.47 hingga 15.12 WIB. Kemudian, ia dijadwalkan meninggalkan main hall BEI dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama di lobby BEI.
Sebenarnya, Prabowo dijadwalkan menghadiri pembukaan perdagangans saham di BEI pada pagi tadi. Hanya saja, dirinya tidak bisa hadir dan lantas digantikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Hingga berita ini diturunkan, suasana di sekitaran BEI terpantau masih kondusif. Terlihat sejumlah petugas berjaga-jaga guna memberikan pengamanan kepada Presiden.
Selain Prabowo, akan hadir pula Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar.
Investasi Saham Seperti Judi
Di awal masa pemerintahannya, Prabowo sempat membuat pernyataan kontroversial. Ia pernah mengibaratkan investasi saham di bursa efek layaknya orang berjudi. Menurut dia, masyarakat kecil yang memiliki modal terbatas akan sulit mendapatkan keuntungan besar di pasar modal.
“Kalau bermain saham, orang kecil pasti kalah. Bagi mereka, saham itu sama saja dengan judi. Yang menang itu bandar besar, yang kuat,” ujar Prabowo dalam pidatonya pada Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah 2024 yang disiarkan secara virtual pada Rabu, 4 Desember 2024.
Bursa Efek Indonesia (BEI) ikut angkat bicara terkait pernyataan tersebut. Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, mengaku setuju dengan pernyataan itu.
“Saya sangat sepakat dengan pesan yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” kata Jeffrey Hendrik saat dihubungi Kabarbursa.com melalui pesan singkat, Rabu, 4 Desember 2024.
Jeffrey juga menyampaikan, pihaknya selalu menyarankan investor untuk mengambil keputusan secara rasional dengan memperhatikan fundamental perusahaan dan tidak mengambil keputusan yang hanya berdasarkan rekomendasi influencer.
“Atau rumus tertentu tanpa memahami fundamental saham yang akan dibeli bukanlah keputusan yang bijak,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa generasi muda perlu memahami instrumen investasi dan jenis aset yang mereka pilih.
“Intinya, jika berinvestasi di saham, harus paham apa yang dibeli dan diinvestasikan agar tidak berubah menjadi spekulasi seperti judi,” kata Friderica saat ditemui di kawasan Taman Ismail Marzuki, Jumat, 6 Desember 2024.
Wanita yang akrab disapa Kiki ini menekankan pentingnya mengetahui dasar dari instrumen investasi yang dimiliki.
“Harus memahami underlying-nya. Contohnya, jika membeli saham bank, harus tahu latar belakang bank tersebut,” ujarnya.
Selain itu, Friderica juga menggarisbawahi peran penting pasar modal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kontribusi pasar modal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar,” tandasnya.
IHSG Tidak Memberi Banyak Pengaruh
Selain mengibaratkan investasi sebagai judi, Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan bahwa kondisi melemah maupun menguatnya IHSG tidak akan berdampak langsung pada mayoritas masyarakat Indonesia, mengingat sebagian besar masyarakat tidak terlibat dalam investasi saham.
Dalam pidatonya di acara yang sama, Prabowo juga menyampaikan guyonan terkait pejabat yang mungkin aktif di pasar saham. Ia secara khusus menyebut Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, sebagai salah satu contohnya.
“Siapa di sini yang main bursa? Menteri-menteri, ngaku. Fahri Hamzah juga kayaknya dia,” ujar Prabowo sambil berkelakar, yang disambut gelak tawa hadirin.
Tidak hanya Fahri, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga menjadi bahan guyonan Prabowo. Ia bahkan berseloroh bahwa Trenggono mungkin memiliki algoritma khusus untuk bermain saham.
“Pak Trenggono itu batuk-batuk. Jangan-jangan beliau punya algoritma sendiri,” canda Prabowo yang kembali mengundang tawa.
Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo tersebut, Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Jeffrey Hendrik menegaskan setuju dengan pernyataan yang disampaikan orang nomor satu Indonesia tersebut.
“Saya sangat sepakat dengan pesan yang disampaikan oleh Bapak Presiden,” kata Jeffrey Hendrik saat dihubungi Kabarbursa.com melalui pesan singkat, Rabu, 4 Desember 2024.
Jeffrey mengatakan, pihaknya selalu menyampaikan bahwa investor harus selalu mengambil keputusan secara rasional dengan memperhatikan fundamental perusahaan. Menurutnya, keputusan yang hanya berdasarkan rekomendasi influencer.
“Atau rumus tertentu tanpa memahami fundamental saham yang akan dibeli bukanlah keputusan yang bijak,” pungkasnya.
Jika benar Prabowo hadir dan memberikan pidatonya di BEI pada sore ini, apa pandangannya akan berubah?(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.