KABARBURSA.COM - Pada perdagangan hari ini, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami lonjakan signifikan sebesar 180 poin atau 7,53 persen, menutup sesi I pada level tertinggi di Rp2.570. Saham bank digital ini dibuka pada level Rp2.390, sempat melemah ke Rp2.380 namun akhirnya melambung ke puncaknya.
Berdasarkan data RTI, saham ARTO ditransaksikan sebanyak 6.785 kali dengan volume 24,27 juta saham. Nilai transaksi pada sesi I diperkirakan mencapai Rp62,11 miliar. Dalam sebulan terakhir, saham ARTO menunjukkan tren penguatan sebesar 20,09 persen, termasuk kenaikan 14,22 persen dalam seminggu terakhir. Investor asing juga mencatat pembelian bersih sebesar Rp93,2 miliar dalam sebulan dan Rp8,6 miliar dalam sepekan.
Kinerja Fundamental Bank Jago
Dari sisi fundamental, Bank Jago (ARTO) mencatatkan pertumbuhan laba dan kredit dobel digit. Laba perusahaan mencapai Rp39,41 miliar per Mei 2024, naik 30,42 persen yoy dari Rp30,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kredit dan pembiayaan juga meningkat 35,86 persen yoy menjadi Rp15,23 triliun dibandingkan Rp11,21 triliun sebelumnya.
Sebagai perbandingan, bank digital milik konglomerat Chairul Tanjung, Allo Bank (BBHI), mencatatkan penurunan laba sebesar 6,48 persen yoy menjadi Rp172,47 miliar dari Rp184,41 miliar, dengan kredit turun 9,61 persen yoy menjadi Rp6,79 triliun dari Rp7,51 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Sentimen Pasar dan Pandangan Analis
Senior Investment Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta, menyebutkan potensi The Fed yang akan melonggarkan kebijakan moneter tahun ini memberikan sentimen positif bagi pasar, termasuk bank digital.
“Ketika The Fed benar-benar mulai melonggarkan moneter, Bank Indonesia (BI) juga akan menerapkan kebijakan serupa sesuai prinsip preemptive dan forward looking, sekaligus pro growth dan pro stability. Ini akan memberikan likuiditas ke pasar,” ujarnya.
Sementara itu, JP Morgan menyebut Bank Jago sebagai salah satu bank digital terbaik di Indonesia, siap untuk meningkatkan skala bisnis.
“Kami meningkatkan estimasi EPS 2024 dan estimasi 2026 sebesar 3 persen dan 4 persen, serta mempertahankan estimasi EPS 2025 tidak berubah. Revisi positif pada 2024 dan estimasi 2026,” tulis JP Morgan.
Lembaga jasa keuangan asal Amerika Serikat ini juga menambahkan bahwa dengan pembaruan nilai buku 3x, saham ARTO menawarkan batas bawah yang menarik.
“Prospek Bank Jago cukup menjanjikan, namun perlu waktu untuk mewujudkan sepenuhnya. Oleh karena itu, pada nilai buku 3,4x untuk estimasi 2025, kami pikir saham ini menawarkan titik masuk multi-year,” lanjut analis JP Morgan.
Karena itu, JP Morgan memutuskan untuk mengakhiri pandangan underweight (UW) untuk saham ARTO pada Maret 2024 lalu, dan kini menyematkan predikat overweight dengan target harga Rp2.900 pada Juni 2025.
Dibobol dan Saham Anjlok
Keberhasilan Bank Jago untuk bangkit kembali, patut diacungi jempol. Sebab, sebelumnya saham ARTO sempat anjlok lantaran kejadian pembobolan dana nasabah oleh eks karyawan.
KabarBursa sempat memberitakan, saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mengalami penurunan signifikan setelah Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa mantan karyawan bank tersebut telah membobol 112 rekening nasabah dengan total dana sebesar Rp1,39 miliar.
Berdasarkan hasil pantauan, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami penurunan tajam, ditutup turun 3,38 persen menjadi 2.280 per saham, mengalami penurunan sebesar 80 basis poin.
Pada awal perdagangan hari ini, saham bank milik Jerry Ng itu sempat menguat dan dibuka pada 2.290 per saham, namun kemudian mengalami penurunan lagi sebesar 1,32 persen menjadi 2.250 per saham.
Sebelumnya kasus ini terungkap, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengalami kenaikan signifikan selama dua hari berturut-turut di zona hijau. Pada hari Senin, saham ARTO naik 5,38 persen, kemudian hari Selasa mengalami kenaikan lagi sebesar 0,43 persen menjadi 2.360 per saham.
Dalam kasus pembobolan rekening nasabah bank ini, Polda Metro Jaya berhasil menangkap mantan pegawai Bank Jago, IA, Kamis, tanggal 4 Juli 2024, sekitar pukul 02.00 WIB. Diduga kuat, Terlapor telah melakukan pembukaan blokir terhadap 112 akun atau rekening yang sebelumnya telah diblokir. Selanjutnya, dana yang terdapat di akun-akun tersebut dipindahkan ke rekening penampung yang telah disiapkan sebelumnya oleh Terlapor.
IA disebut telah melakukan blokir secara ilegal terhadap akun rekening nasabah Bank Jago yang telah diblokir berdasarkan permintaan aparat penegak hukum karena terindikasi menerima aliran dana hasil tindak pidana.
Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, untuk membuka rekening yang diblokir tersebut, IA awalnya memerintahkan agent command center untuk mengajukan permintaan buka blokir dan kemudian menyetujui permintaan tersebut karena hal itu memang merupakan kewenangan Terlapor sebagai contact center specialist Bank Jago.
Dari perbuatannya, Terlapor diketahui telah melakukan 112 approval pembukaan blokir rekening Bank Jago dengan total uang yang dipindahkan sebesar Rp1.397.280.711 yang kemudian dialihkan ke rekening penampungan yang telah disiapkan.(*)