KABARBURSA.COM - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) berbicara mengenai prospek bisnis yang dijalankan perusahaan di wilayah Indonesia Timur. Terkait dengan peluang ini, perseroan telah memiliki strategi dalam memanfaatkan peluang yang ada.
Direktur & Corporate Secretary, Suresh Vembu, mengatakan AKR saat ini terus berkomitmen untuk meningkatkan beberapa fasilitas kerja di Indonesia Timur.
"Termasuk membangun terminal BBM kimia, menambah armada kapal dan truk untuk supply di Indonesia Timur," ujar dia dalam public expose secara virtual, Selasa, 9 September 2025.
Suresh optimistis pembangunan terminal BBM kimia itu AKR bisa mendapatkan pasar baru dan meningkatkan efisiensi operasional. Ia menyebut pasar di Indonesia Timur memiliki potensi yang bagus.
"Kebanyakan kebutuhan kimia di Indonesia Timur, termasuk kimia dasar digunakan di proses smelting," ungkap dia.
Suresh juga menyampaikan bahwa saat ini AKR juga telah mengoperasikan beberapa smelter di Indonesia Timur, salah satunya di Morowali, Sulawesi Tengah.
AKR juga telah mengoperasikan terminal tangki BBM dan bahan kimia dasar dengan total kapasitas 904.400 KL yang tersebar di 19 pelabuhan laut dan sungai utama di Indonesia.
Pengoperasian itu didukung oleh 14 kapal milik sendiri dan lebih dari 250 truk tangki. Seluruh infrastruktur ini terkoordinasi melalui teknologi digital Control Tower 24/7.
Perseroan sendiri mengoperasikan lebih dari 100 SPBU dengan merek AKR yang mendukung distribusi BBM bersubsidi bagi pengendara dan nelayan, serta 70 SPBU dengan merek bp AKR yang menyediakan BBM non-subsidi berkualitas tinggi serta layanan non-fuel.
AKR juga memiliki usaha patungan Airbp – AKR yang saat ini juga memasok avtur ke bandara di Morowali dan Cibubur.
"Kami terus memperluas kapasitas penyimpanan di area pertumbuhan baru, memperkuat logistik BBM dan bahan kimia dasar, serta mendukung klien industri melalui penyediaan utilitas berkelas dunia, pelabuhan laut dalam, dan layanan logistik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE," ungkap Suresh.
Kinerja Semester I 2025
Adapun pada semester I 2025, AKR mencatat pertumbuhan laba sebesar 18 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1.180 miliar. Catatan ini didukung oleh kinerja segmen perdagangan dan distribusi, peningkatan penjualan lahan, serta lonjakan pendapatan utilitas pada kawasan industri sebesar 317 persen menjadi Rp311 miliar- seiring dengan mulai beroperasinya berbagai industri di JIIPE.
Hasil ini menjadi dasar Direksi dalam menetapkan dividen interim sebesar Rp990 miliar, melanjutkan rekam jejak pembagian dividen lebih dari 60 persen laba selama delapan tahun berturut-turut.
"Dengan neraca keuangan yang solid, AKR berada pada posisi yang kuat untuk mendanai ekspansi sekaligus tetap menjaga konsistensi nilai yang diberikan ke pemegang saham," pungkas Suresh.(*)