KABARBURSA.COM - Indeks utama di Wall Street mengalami kenaikan, dengan indeks Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Peningkatan ini didorong oleh data ekonomi terbaru dari AS yang memperkuat harapan bahwa Federal Reserve mungkin akan melakukan pemotongan suku bunga secara moderat pada bulan September mendatang.
Menurut laporan dari Reuters, indeks S&P 500 naik sebesar 1,01 persen menjadi 5.648,40, sedangkan indeks Nasdaq Composite meningkat 1,13 persen ke level 17.713,62. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,55 persen dan ditutup pada level 41.563,08.
Semua sebelas sektor dalam indeks S&P 500 mencatat kenaikan, dengan sektor konsumen diskresioner memimpin dengan lonjakan sebesar 1,9 persen, diikuti oleh sektor industri yang naik sebesar 1,1 persen.
Selama bulan ini, indeks S&P 500 telah naik 2,3 persen, Dow Jones meningkat sebesar 1,8 persen, dan Nasdaq mengalami kenaikan sebesar 0,6 persen. Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 11,2 miliar saham, hampir mendekati rata-rata 11,4 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Saham Nvidia mengalami kenaikan sebesar 1,5 persen setelah mengalami penurunan 6,4 persen pada hari Kamis, 29 Agustus 2024. Penurunan sebelumnya terjadi karena hasil dari bisnis chip kecerdasan buatan tidak memenuhi ekspektasi tinggi para investor, meskipun hasil tersebut tetap optimis dan sesuai dengan perkiraan.
Saham Novavax melonjak 8,6 persen setelah mendapatkan otorisasi penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk versi terbaru dari vaksin Covid-19 mereka.
Saham Intel juga naik hampir 10 persen setelah muncul laporan bahwa perusahaan tersebut sedang mengeksplorasi berbagai opsi strategis, termasuk kemungkinan merger.
Saham Amazon.com dan Tesla masing-masing melonjak lebih dari 3 persen, menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja dan prospek jangka panjang kedua perusahaan tersebut.
Data ekonomi terbaru menunjukkan bahwa pengeluaran konsumen AS meningkat tajam pada bulan Juli, mengindikasikan bahwa ekonomi masih kuat meskipun terdapat peningkatan harga yang moderat.
"Para investor melihat ini sebagai indikasi bahwa ekonomi sedang menuju soft landing," ujar Cameron Dawson, kepala investasi di Newedge Wealth.
"Ini adalah salah satu laporan yang benar-benar ideal; pasar mendapatkan apa yang diinginkannya," tambah Dawson.
Ekonomi yang disebut "Goldilocks" ini dicirikan oleh pertumbuhan yang stabil dan moderat yang cukup untuk mendorong ekspansi ekonomi tanpa menimbulkan inflasi yang berlebihan.
Laporan terkait pengeluaran konsumsi pribadi ini dirilis pada hari Jumat, mengikuti pernyataan Gubernur Fed Jerome Powell minggu lalu yang menunjukkan dukungannya terhadap penyesuaian kebijakan moneter yang akan datang.
Data ekonomi yang akan dirilis minggu depan, termasuk laporan pekerjaan bulan Agustus dari Departemen Tenaga Kerja AS, akan dipublikasikan pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.
Menurut CME Group's FedWatch Tool, mayoritas pedagang memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Sementara itu, kemungkinan pemangkasan yang lebih besar sebesar 50 basis poin tampaknya semakin kecil setelah rilis data ekonomi pada hari Jumat, 30 Agustus 2024.
Pembukaan Wall Street
Indeks utama Wall Street mengalami kenaikan pada Jumat, 30 Agustus 2024 dan diperkirakan akan mencatatkan peningkatan untuk bulan ini. Kenaikan ini didorong oleh laporan inflasi terbaru yang menunjukkan bahwa tekanan harga mulai moderat, memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin akan melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang di bulan September.
Mengutip laporan dari Reuters, pada pukul 09:44 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average meningkat sebesar 114,66 poin atau 0,28 persen menjadi 41.449,71. Sementara itu, indeks S&P 500 naik sebesar 36,45 poin atau 0,65 persen menjadi 5.628,41, dan indeks Nasdaq Composite menguat 156,25 poin atau 0,89 persen ke posisi 17.672,68.
Sebagian besar sektor dalam indeks S&P 500 mengalami kenaikan, dengan 10 dari 11 sektor mencatat penguatan. Saham teknologi memimpin kenaikan ini dengan peningkatan sebesar 1 persen, menandakan minat investor terhadap sektor ini masih tinggi.
Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), yang menjadi indikator inflasi pilihan Federal Reserve, tercatat naik 2,5 persen secara tahunan pada bulan Juli, sedikit lebih rendah dari perkiraan para ekonom sebesar 2,6 persen yang disurvei oleh Reuters. Secara bulanan, indeks PCE ini naik 0,2 persen, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Di antara saham-saham besar yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, Amazon.com mencatat kenaikan sebesar 1,3 persen, sementara Microsoft meningkat 0,7 persen. Saham-saham di sektor chip juga menunjukkan kinerja yang positif, dengan Broadcom naik 3,4 persen dan Advanced Micro Devices (AMD) meningkat 1,4 persen. Kenaikan ini berkontribusi pada penguatan 2,2 persen dalam indeks Philadelphia SE Semiconductor, yang mencerminkan optimisme terhadap prospek industri semikonduktor.
Laporan PCE yang dirilis pada hari Jumat ini merupakan data ekonomi terakhir sebelum pertemuan Federal Reserve di bulan September. Laporan ini mengikuti pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell, pekan lalu yang mengindikasikan kemungkinan penyesuaian kebijakan moneter dalam waktu dekat. Komentar Powell tersebut telah meningkatkan ekspektasi pasar bahwa langkah-langkah kebijakan yang lebih longgar mungkin segera diterapkan untuk mengakomodasi kondisi ekonomi saat ini. (*)