KABARBURSA.COM - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) melalui anak usahanya, PT Waskita Karya Infrastruktur (WKI), resmi melepas kepemilikan saham di PT Waskita Sangir Energi (WSE) kepada PT Shalawat Power.
Kesepakatan transaksi divestasi itu ditandatangani pada 26 September 2025 dan dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam laporan resminya, WKI menjual saham senilai Rp179,99 miliar kepada PT Shalawat Power.
“WKI menjual, mengalihkan, dan menyerahkan hak atas saham kepada SP, dan SP membeli serta menerima pengalihan hak atas saham tersebut dari WKI,” ujar Corporate Secretary WSKT, Ermy Puspa Yunita, dalam keterangannya, Senin 29 September 2025.
Manajemen menegaskan, divestasi ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi besar yang tengah ditempuh perseroan. Langkah tersebut dilakukan untuk memastikan keberlanjutan kegiatan operasional Grup Waskita di tengah tekanan keuangan.
Perseroan optimistis, pelepasan saham ini akan memperbaiki kondisi keuangan anak usaha. “Dengan dilakukannya divestasi tersebut, diharapkan berdampak positif bagi stabilitas keuangan WKI,” imbuhnya.
Langkah Efiensi Dan Restrukturisasi
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal II 2025. Hal ini tidak lepas dari langkah perseroan dalam hal efisiensi dan restrukturisasi.
Pada kuartal II 2025, laba bruto Waskita naik sebesar 14,4 persen year on year (yoy) atau Rp83,1 miliar. Dengan begitu, nilainya menjadi sebesar Rp661,3 miliar dari sebelumnya Rp578,2 miliar.
Direktur Keuangan Waskita, Wiwi Suprihatno mengatakan, perusahaan berhasil melakukan efisiensi biaya. Keberhasilan itu terlihat dari penurunan beban keuangan yang mencapai 18,3 persen yoy, dari Rp 2,3 triliun pada kuartal dua tahun lalu menjadi Rp1,9 triliun.
“Perbaikan kinerja tersebut merupakan hasil dari efektifnya implementasi restrukturisasi keuangan yang Waskita lakukan," ujar dia dalam keterangannya dikutip, Senin, 21 Juli 2025.
Seperti diketahui, kata Wiwi, pada tahun lalu Waskita sudah mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.
Ia menambahkan, Perseroan berkomitmen membayar kewajiban kepada vendor. Per mei 2025, sisa utang vendor pas due Waskita sebesar Rp73 miliar, turun drastis hingga 78,53 persen dari posisi pada kuartal I lalu yang menembus Rp340 miliar.
"Pada Oktober 2024, usulan restrukturisasi MRA terbaru itu sudah dinyatakan efektif. Maka Perseroan sekarang memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban utang vendor," tutur Wiwi.
Ke depannya, lanjut dia, Waskita akan fokus bertransformasi untuk meningkatkan kinerja. Ia menyebut transformasi itu fokus pada beberapa hal, mencakup stabilitas keuangan melalui restrukturisasi yang sedang berjalan, kembali pada core business sebagai kontrak murni dan menghindari berbagai proyek investasi, memperkuat tata kelola yang baik secara menyeluruh, serta peningkatan kompetensi human resources melalui sertifikasi pegawai.
"Kami terus berupaya melakukan semua transformasi tersebut, agar Waskita dapat melanjutkan kegiatan usaha secara berkelanjutan. Kemudian pada akhirnya, mampu berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara," pungkasnya.(*)