Logo
>

WSKT Suntik Dana Triliunan ke Proyek Jalan Tol, ini Rinciannya

Ditulis oleh Syahrianto
WSKT Suntik Dana Triliunan ke Proyek Jalan Tol, ini Rinciannya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), melalui anak perusahaannya PT Waskita Toll Road (WTR) melakukan peningkatan modal kepada PT Waskita Sriwijaya Tol (WST).

    Berdasarkan keterbukaan informasi, WTR melakukan penyetoran modal tambahan kepada WST sebesar 1.172.808 lembar saham atau senilai Rp1,17 triliun.

    Peningkatan modal ini dilakukan sesuai dengan persentase kepemilikan saham WTR di WST. WTR memiliki 92,53 persen saham WST, sementara WST merupakan anak perusahaan yang hampir sepenuhnya dimiliki oleh WTR dengan kepemilikan sebesar 99,82 persen.

    "Peningkatan modal ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan WST dan mendukung proyek-proyek strategis jalan tol yang dikelola WST. Langkah ini sejalan dengan visi Perseroan untuk menjadi pemain utama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia," ujar manajemen Waskita Karya.

    Sebelum peningkatan modal, modal dasar PT Waskita Sriwijaya Tol tercatat sebesar Rp6 triliun, yang terbagi dalam 6 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham.

    Dari modal tersebut, modal yang telah ditempatkan dan disetor terdiri dari 4.992.924 lembar saham atau Rp4,992 triliun yang dimiliki oleh PT Waskita Toll Road, serta 11.150 lembar saham senilai Rp11,15 miliar yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya.

    Setelah peningkatan modal, modal dasar perusahaan meningkat menjadi Rp6,176 triliun, terbagi dalam 6.176.882 lembar saham dengan nilai nominal Rp1 juta per saham.

    Modal yang ditempatkan dan disetor setelah peningkatan ini terdiri dari 6.165.732 lembar saham senilai Rp6,165 triliun oleh PT Waskita Toll Road, sementara bagian pemegang saham lainnya tetap sebesar 11.150 lembar saham atau Rp11,15 miliar.

    Nilai transaksi yang dilakukan dalam peningkatan modal ini mencapai Rp1,172 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 10,11 persen dari total ekuitas Perseroan sebesar Rp11,601 triliun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian audited per 31 Desember 2023, dan 4,83 persen dari total ekuitas Waskita Toll Road sebesar Rp24,262 triliun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian audited untuk periode yang sama.

    WSKT Dukung Program PUMK

    WSKT melaksanakan transaksi afiliasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dalam rangka mendukung Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK).

    Manajemen WSKT menyampaikan, Waskita Karya menyetorkan dana sebesar Rp1,5 miliar ke rekening giro BBRI sebagai pelaksanaan program PUMK.

    “Dana tersebut ditujukan untuk mendukung pembiayaan usaha mikro dan kecil, sejalan dengan perjanjian kerja sama antara kedua perusahaan,” tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi, Rabu, 1 Januari 2025.

    Transaksi ini merupakan bagian dari arahan Menteri BUMN berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-1/MBU/03/2023 tentang Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara dan dan arahan Menteri BUMN melalui surat No. 721/MBU/11/2022.

    Transaksi ini tidak menggunakan penilaian pihak ketiga karena nilainya di bawah ambang batas yang ditentukan oleh Pasal 6 ayat (1) POJK 42/2020.

    Lebih lanjut, manajemen Waskita Karya mnambahkan, transaksi ini dilaksanakan sebagai bagian dari pelaksanaan tanggung jawab sosial Waskita Karya dalam mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia.

    “Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi pelaku usaha kecil serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur manajemen.

    Direksi dan Dewan Komisaris Waskita Karya menyatakan bahwa seluruh informasi material terkait transaksi ini telah diungkapkan secara transparan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Transaksi ini bukan merupakan transaksi benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

    Sebelumnya, Waskita Karya telah mengumumkan perkembangan terkini terkait upaya restrukturisasi yang dirancang untuk memulihkan kondisi perusahaan setelah mengalami suspensi saham.

    Dalam laporan yang dirilis pada 24 Desember 2024, perusahaan ini menjabarkan kemajuan signifikan yang telah dicapai dalam dua aspek utama restrukturisasi utang: perbankan dan obligasi.

    Waskita Karya Berupaya Restrukturisasai Utang

    Waskita Karya berhasil menyelesaikan proses restrukturisasi utang perbankan yang mencakup penyesuaian terhadap Perjanjian MRA (Master Restructuring Agreement) dan KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen). Perubahan ini telah disepakati dan berlaku efektif sejak 17 Oktober 2024. Dengan capaian ini, perusahaan melaporkan bahwa restrukturisasi utang perbankan telah rampung 100 persen.

    Proses ini merupakan langkah krusial untuk mengurangi tekanan keuangan perusahaan, membuka akses lebih besar terhadap sumber pembiayaan, serta memberikan ruang gerak lebih fleksibel dalam menjalankan operasional.

    Di sisi lain, proses restrukturisasi utang obligasi masih terus berjalan. Fokusnya saat ini adalah pada obligasi seri PUB III Tahap IV 2019 yang tidak memiliki penjaminan. Melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), perusahaan sedang berusaha memperoleh persetujuan dari para pemegang obligasi. Hingga kini, Waskita Karya telah mencatat progres sebesar 75 persen dalam upaya tersebut, dengan target penyelesaian restrukturisasi pada Mei 2025.

    Restrukturisasi obligasi ini bertujuan untuk menyesuaikan skema pembayaran utang dengan kapasitas keuangan perusahaan, sehingga dapat meminimalkan risiko gagal bayar dan menjaga kepercayaan investor.

    Proses restrukturisasi yang sedang berjalan diharapkan dapat memperbaiki kondisi keuangan perusahaan secara signifikan. Hal ini akan mendukung keberlanjutan bisnis Waskita Karya, memungkinkan perusahaan untuk kembali beroperasi dengan lebih stabil, dan memberikan kontribusi pada pembangunan infrastruktur nasional.

    Namun, tantangan tetap ada. Proses restrukturisasi obligasi yang belum sepenuhnya selesai menjadi pekerjaan rumah besar yang memerlukan kolaborasi intensif antara manajemen Waskita Karya dan para kreditur.

    Melalui surat yang ditandatangani oleh Ermy Puspa Yunita, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, perusahaan menegaskan komitmennya untuk menuntaskan proses restrukturisasi ini. Langkah tersebut diharapkan tidak hanya mengembalikan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya, tetapi juga memastikan Waskita Karya tetap menjadi pemain kunci dalam industri konstruksi Indonesia.

    Keberhasilan restrukturisasi ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan pemulihan perusahaan, memberikan sinyal positif bagi pasar modal dan dunia usaha di Tanah Air. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.