KABARBURSA.COM - Mengutamakan aspek Environmental, Social, and Governance (ESG) di setiap lini bisnis dan operasional telah menjadi janji PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE).
Komitmen ini tidak hanya tercermin melalui penghargaan yang diraih, tetapi juga dari kehadiran aktif PGE dalam berbagai forum diskusi di tingkat nasional dan internasional.
Terbaru, PGE turut ambil bagian dalam Asian Confederation of Institutes of Internal Auditors (ACIIA) Regional Conference 2024 yang berlangsung pada 29 Agustus.
Pada kesempatan ini, Corporate Secretary PGE, Kitty Andhora, bersama dengan Chairperson of Sustainability Standard Board Institute of Indonesia Chartered Accountants, Istini Tatiek Siddharta, mendalami topik Sustainability Reporting: Beyond the Numbers.
Dalam sesi tersebut, Kitty Andhora menegaskan bahwa pengelolaan risiko ESG menjadi elemen penting bagi korporasi dalam mendukung keberlanjutan bisnis melalui peningkatan transparansi korporasi dengan pendekatan keberlanjutan yang strategis.
PGE memahami bahwa risiko lingkungan, sosial, dan tata kelola bukan sekadar soal kepatuhan, melainkan strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif di pasar yang semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan. Oleh sebab itu, PGE mengelola risiko tersebut dengan serius melalui penerapan prinsip ESG yang berfokus pada tiga pilar utama: ESG Strategy, ESG Performance, serta ESG Communication & Disclosure, ujar Kitty Andhora.
ACIIA Regional Conference 2024 yang mengusung tema "Purposeful Impact" menyoroti peran vital para pemangku kepentingan perusahaan dan auditor internal dalam menjaga integritas organisasi serta memaksimalkan dampak terhadap ketahanan bisnis.
Konferensi ini memberikan platform bagi pemangku kepentingan di kawasan Asia Pasifik untuk membahas risiko, teknologi baru, dan praktik terbaik, serta mengambil pelajaran dari para ahli dan pemimpin global dalam tata kelola perusahaan. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 30 Agustus 2024.
Dalam menerapkan strategi ESG, PGE telah mengadopsi enam elemen kunci yang mencakup dukungan kuat dari manajemen puncak, penetapan topik materialitas yang sejalan dengan nilai dan tujuan perusahaan, penetapan target keberlanjutan, komunikasi dan keterlibatan dengan pemangku kepentingan, integrasi strategi ESG dalam rencana strategis perusahaan, serta evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
Lebih jauh, PGE telah memiliki Kebijakan Keberlanjutan (Sustainability Policy) yang diterapkan di seluruh lini bisnis.
Pengungkapan ESG oleh PGE dimulai sejak tahun 2012 melalui penerbitan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report/SR) pertama dan terus dilakukan secara konsisten hingga penerbitan SR Tahun Buku 2023 yang telah dirilis pada April 2024.
Kitty Andhora menyatakan bahwa pengungkapan kinerja ESG melalui SR merupakan bentuk transparansi korporat yang dapat memperkuat reputasi, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan.
Transparansi korporat terhadap nilai ESG tidak hanya membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan, termasuk investor yang memberikan green financing, tetapi juga membantu perusahaan dalam mengelola risiko melalui penilaian ESG Risk Rating, jelas Kitty Andhora.
Selaras dengan komitmen PGE terhadap ESG, Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menegaskan bahwa prinsip ESG merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari operasional perusahaan.
Kami berkomitmen untuk menerapkan transparansi korporat dan strategi keberlanjutan yang menyeluruh, yang tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat. Kami bertekad melindungi lingkungan, berbagi manfaat dengan komunitas yang mendukung kami, dan terus menerapkan tata kelola perusahaan yang baik untuk menjaga kepercayaan publik, termasuk para investor, tutup Julfi Hadi.
Pengembangan Energi Panas Bumi
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), bagian dari Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), telah lama menjadi pilar dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia. Keberhasilan perusahaan dalam melakukan eksplorasi dan produksi energi ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, termasuk anggota Komisi VI DPR RI Putu Supadma Rudana, yang tahun lalu memuji peran strategis PGEO dalam mendukung diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan nasional.
“Dengan kapasitas terpasang yang kuat dan jaringan area operasi yang luas, perusahaan ini terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dalam pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet kita,” kata Putu.
Sebagai pelaku utama di industri energi panas bumi, PGEO telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengelola rantai produksi energi mulai dari eksplorasi hingga distribusi. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, perusahaan ini berhasil mempertahankan kapasitas terpasang sebesar 672 MW dari operasi mandiri dan 1.205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang tersebar di 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP). Inovasi dan kolaborasi lintas sektor terus dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan efisiensi produksi energi.
Pertumbuhan Pendapatan
Performa keuangan PGEO mencerminkan pengelolaan yang efektif dan strategi bisnis yang adaptif. Berdasarkan data Stockbit, pada tahun 2023, pendapatan perusahaan mengalami peningkatan sebesar 5,24 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan kemampuan PGEO dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan mempertahankan kinerja yang solid.
Kemudian pada kuartal pertama 2024, pendapatan PGEO mencapai Rp1.640 miliar, meningkat dari Rp1.537 miliar pada kuartal pertama 2023. Secara tahunan, PGEO mencatat pendapatan sebesar Rp6.560 miliar pada 2024, naik dari Rp6.273 miliar pada 2023.
Kenaikan Laba Bersih
Laba bersih PGEO juga menunjukkan tren yang menggembirakan. Pada 2023, laba bersih perusahaan tumbuh sebesar 28,47 persen. Tahun sebelumnya, yaitu 2022, PGEO mencatatkan lonjakan laba bersih sebesar 49,68 persen, meskipun 2020 sempat mengalami penurunan laba sebesar 23,77 persen akibat dampak pandemi COVID-19.
Pada kuartal pertama 2024, PGEO mencatat laba bersih sebesar Rp754 miliar, naik dari Rp703 miliar pada kuartal pertama 2023. Secara tahunan, PGEO mencatat laba bersih sebesar Rp3.017 miliar pada 2024, naik dari Rp2.526 miliar pada 2023.
Secara kumulatif dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan laba bersih PGEO mencapai 71,14 persen. Pencapaian ini mencerminkan kekuatan finansial perusahaan dan kemampuan mereka untuk bangkit dari tantangan ekonomi global.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.