KABARBURSA.COM - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan komitmen untuk menghentikan operasional pembangkit listrik tenaga batu bara dalam 15 tahun ke depan. Pernyataan tersebut diungkapkan pada KTT G20 di Rio de Janeiro, Brasil, November 2024.
Menanggapi hal ini, Direktur PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), Dian Hadipranowo, menyatakan perusahaan telah mempersiapkan strategi guna menghadapi perubahan kebijakan tersebut. Katanya, DOID berfokus pada diversifikasi aset di sektor sumber daya alam, khususnya pada komoditas masa depan atau future-facing commodities.
“Kami tidak hanya terpaku pada batu bara, tetapi melihat peluang di berbagai jenis mineral. Prinsip kami adalah mengelola risiko konsentrasi dengan baik,” kata Dian dalam paparan publik di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2024.
Strategi diversifikasi ini mencakup investasi di perusahaan seperti Asiamet Resources, 29Metals, dan BUMA Australia. Menurut Dian, langkah ini juga mendukung transisi menuju ekonomi berkarbon rendah yang sejalan dengan kebijakan pemerintah di Indonesia dan negara lain.
Direktur Delta Dunia Makmur Iwan Fuad Salim menambahkan, bahwa DOID mendukung penuh kebijakan energi di Indonesia, Amerika Serikat (AS), dan Australia.
“Tugas kami adalah memastikan perusahaan tetap menjadi kontributor aktif dalam menghadapi transisi energi global. Diversifikasi menjadi kunci agar perusahaan tetap tangguh,” jelas Iwan.
Ia menekankan pentingnya diversifikasi bisnis tidak hanya di sektor batu bara, tetapi juga di lini usaha lain. Hal ini mencakup peran DOID sebagai kontraktor dan pemilik tambang di berbagai wilayah.
Langkah Transformasi melalui Akuisisi
Sebagai bagian dari strategi diversifikasi, Delta Dunia Group melalui anak usaha PT Bukit Makmur Internasional (BUMA International) mengakuisisi mayoritas saham Atlantic Carbon Group, Inc. (ACG) pada Juni 2024. ACG merupakan produsen antrasit ultra-high-grade terbesar kedua di Amerika Serikat.
Pada Desember 2024, Grup mengakuisisi 51 persen saham Dawson Complex1 di Australia, tambang batu bara metalurgi yang sebelumnya dimiliki Anglo American. Langkah ini diambil melalui kerja sama dengan Peabody dalam proses joint bidding.
Selain itu, Grup juga menginvestasikan AUD62 juta di 29Metals Limited, perusahaan tambang tembaga, emas, dan logam lainnya. Investasi ini memberi Delta Dunia kepemilikan minoritas sebesar 19,9 persen.
Pada tahun yang sama, Delta Dunia meningkatkan kepemilikan di Asiamet Resources dari 35,4 persen menjadi 40,49 persen. Ini memperkuat posisi perusahaan sebagai pemegang saham terbesar sekaligus mendukung diversifikasi portofolio komoditas.
Investasi dan diversifikasi ini menjadi bukti kesiapan Delta Dunia Group dalam menghadapi tantangan transisi energi global. Dengan langkah-langkah strategis tersebut, perusahaan optimistis dapat tumbuh berkelanjutan di sektor sumber daya alam tanpa bergantung pada batu bara termal.
Bakal Rilis Laporan Keuangan Kuartal III-2024
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menyatakan laporan keuangan kuartal III 2024 masih dalam proses audit dan dijadwalkan rilis pada akhir Desember.
Direktur DOID Iwan Fuad Salim menjelaskan bahwa laporan tersebut akan mencakup pendapatan dari Atlantic Carbon Group Inc. (ACG), perusahaan antrasit yang diakuisisi anak usaha DOID, PT Bukit Makmur Internasional (BUMA), senilai USD122 juta pada Juli 2024.
“Kami optimis laporan kinerja Delta Dunia Makmur akan membaik karena dampak positif dari diversifikasi pendapatan yang menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat,” ungkap Iwan.
Pada semester I 2024, DOID mencatat kerugian sebesar USD26,58 juta atau sekitar Rp432,03 miliar. Pelemahan nilai tukar rupiah dan curah hujan tinggi di Indonesia dan Australia menjadi penyebab utama penurunan kinerja. EBITDA perusahaan juga menurun 9 persen secara tahunan (yoy) akibat cuaca ekstrem dan persiapan peningkatan tambang.
“Cuaca ekstrem memberikan tantangan besar bagi operasional di dua wilayah utama kami,” jelas Direktur DOID, Dian Andyasuri.
Optimisme 2025 Berkat Akuisisi Strategis
PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) menatap tahun 2025 dengan optimisme, berkat strategi akuisisi yang dianggap akan memperkuat portofolio perusahaan. Akuisisi Atlantic Carbon Group Inc., Dawson Complex1 di Australia, dan investasi pada 29Metals Limited, menjadi langkah kunci untuk mendorong diversifikasi bisnis dan pendapatan.
“Kami sangat disiplin dalam melakukan akuisisi, sehingga yakin kontribusinya akan signifikan bagi perusahaan,” tambah Dian.
Strategi diversifikasi pendapatan dalam mata uang asing, investasi pada antrasit, dan ekspansi ke komoditas masa depan seperti tembaga dan emas, diharapkan mampu mengatasi tantangan yang dihadapi perusahaan, sekaligus meningkatkan daya saing PT Delta Dunia Makmur di pasar global. (*)