KABARBURSA.COM – Cinta pada kopi tak mesti berakhir di meja seduh. Bagi Veronica, perempuan asal Slipi, Jakarta Barat, hobi menikmati kopi justru mengantarkannya pada jalan bisnis cemerlang.
Lewat brand Kopi Toejoean, Veronica berhasil menjadikan minatnya sebagai sumber penghasilan, bahkan kini usahanya semakin naik kelas berkat pendampingan dari BRI.
Momentum pandemi Covid-19 pada 2021 silam justru menjadi titik balik tak terduga. Saat aktivitas lebih banyak dilakukan dari rumah, Veronica banyak menghabiskan waktu dengan menonton video seputar kopi di internet. Dari situlah ide bisnisnya mencuat
“Karena suka kopi, algoritmanya menampilkan konten kopi terus. Dari situ saya terpikir untuk memulai usaha. Saya ikut kelas barista, baik gratis maupun berbayar, lalu kumpulkan tabungan untuk beli mesin kopi. Saya juga gabung komunitas entrepreneur Jakarta buat nambah ilmu,” buka Veronica lewat keterangan resmi, Jumat 26 September 2025.
Bermodal keberanian dan semangat untuk terus belajar, lahirlah Kopi Toejoean yang menawarkan berbagai varian minuman berbasis kopi Nusantara hingga non-kopi kekinian. Awalnya bisnis yang dijalankan hanya vka online, kini brand tersebut sudah hadir secara offline melalui coffee shop di Rumah BUMN Jakarta Barat.
Perjalanan bisnis Veronica kian matang sejak bergabung dengan ekosistem UMKM binaan BRI pada 2024. Pendampingan yang diberikan lewat Rumah BUMN membuatnya lebih percaya diri dalam mengelola usaha.
“Banyak ilmu yang saya dapat, mulai strategi pemasaran, manajemen, keuangan, sampai cara memanfaatkan teknologi digital. Semua itu bikin saya lebih berani memperluas pasar,” jelasnya.
Salah satu dukungan yang paling dirasakan Veronica datang dari LinkUMKM, platform digital BRI untuk pemberdayaan UMKM. Fitur UMKM Smart yang menyediakan sistem scoring usaha terbukti membantu meningkatkan level usahanya.
“Dulu saya di level 1, sekarang sudah level 3. Checklist yang diberikan membantu tahu kelemahan usaha dan apa yang harus diperbaiki,” tambah Veronica.

Selain itu, ia juga memanfaatkan fitur etalase untuk memperluas promosi produk serta mengikuti berbagai pelatihan yang dihubungkan lewat platform tersebut.
Kopi Lokal, Rasa Premium
Meski menghadapi tantangan pemasaran digital, Veronica kini semakin percaya diri. Produk Kopi Toejoean tetap konsisten menggunakan biji kopi lokal berkualitas yang digiling dan diolah sendiri.
“Semua proses kami lakukan sendiri supaya produk selalu fresh. Ini kopi lokal, dan dengan begitu kami juga mendukung petani kopi Indonesia,” tegas Veronica.
BRI Dorong UMKM Berdaya Saing
Di sisi lain, BRI menegaskan komitmennya dalam menciptakan ekosistem bisnis inklusif. Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, mengungkapkan bahwa LinkUMKM kini telah memiliki lebih dari 13,4 juta pengguna.
“LinkUMKM bukan sekadar marketplace, tapi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Kisah Kopi Toejoean adalah inspirasi bagaimana pelaku UMKM bisa naik kelas dengan memanfaatkan platform digital,” jelas Akhmad.
Dengan dukungan pembiayaan, pendampingan, hingga transformasi digital, Kopi Toejoean menjadi bukti nyata bahwa hobi bisa berubah jadi cuan, dan UMKM lokal bisa terus bertumbuh menuju pasar yang lebih luas.
BRI Diguyur Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Fokus Salurkan ke UMKM
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengapresiasi kepercayaan Pemerintah dalam penempatan dana sebesar Rp55 triliun.
Dana segar yang diterima BRI diharapkan mampu memperkuat likuiditas sekaligus mempercepat pembiayaan ke segmen UMKM, fokus utama bisnis perseroan, serta mendukung berbagai program prioritas pemerintah.
Sebelumnya, pada Jumat, 12 September lalu, Pemerintah melalui Kementerian Keuangan RI menempatkan dana total Rp200 triliun di lima bank pelat merah untuk memperkuat likuiditas perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Alokasinya adalah Rp55 triliun untuk BRI, Mandiri, dan BNI, Rp25 triliun untuk BTN, serta Rp10 triliun untuk BSI.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyambut positif kebijakan pemerintah yang ingin memperkuat sektor perbankan dalam negeri tersebut.
“Penempatan dana ini menjadi bukti nyata dukungan pemerintah kepada perbankan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. BRI akan memastikan pembiayaan terus mengalir ke sektor riil, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia termasuk program prioritas Pemerintah,” jelasnya.
Hery menambahkan, pembiayaan akan disalurkan secara bijak dengan penerapan manajemen risiko yang ketat.
Kredit UMKM Dominasi Portofolio
Menurut data yang diungkapkan BRI, hingga akhir Triwulan II (April hingga Juni) 2025, penyaluran kredit BRI tumbuh sebesar 6,0 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp1.416,6 triliun.
Dari jumlah itu, kredit UMKM BRI tercatat mencapai Rp1.137,84 triliun atau setara 80,32 persen dari total portofolio pembiayaan BRI.
Di samping pembiayaan, BRI juga mendorong penguatan ekonomi akar rumput melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Holding ini telah menjangkau 34,7 juta debitur aktif serta mengelola 126 juta rekening simpanan mikro, sehingga berperan penting dalam mempercepat inklusi keuangan nasional.
BRI Dorong UMKM Sejahtera
BRI tercatat telah membina 4.625 Desa BRILian, mengembangkan 41.217 klaster usaha lewat program KlasterkuHidupku, serta mendukung digitalisasi UMKM melalui platform LinkUMKM yang sudah dimanfaatkan oleh lebih dari 12,9 juta pelaku usaha UMKM.
Selain itu, sepanjang tahun ini atau Januari hingga Agustus 2025, BRI mampu menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp114,28 triliun kepada 2,5 juta debitur, termasuk UMKM yang menjadi pemasok dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Angka ini setara dengan 65,31 persen dari alokasi KUR BRI 2025 sebesar Rp175 triliun.
Dukung Program Perumahan & Koperasi Desa
Di sektor perumahan, per Agustus 2025 BRI telah menyalurkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp14,21 triliun kepada 103.807 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di seluruh Indonesia. Terbaru, BRI juga berkomitmen mendukung program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).
“Fokus kami adalah menyalurkan pembiayaan kepada segmen UMKM dan program prioritas pemerintah yang memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi," imbuh Hery.
Ia menambahkan, BRI optimistis dapat terus mengembangkan akses pembiayaan ke lebih banyak nasabah di Tanah Air.
"Dengan jaringan dan kapabilitas yang dimiliki BRI, kami optimistis dapat memperluas akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Hery. (info-bks/*)