KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi lonjakan mobilitas kendaraan listrik (EV) selama musim mudik Lebaran 2025. Diperkirakan jumlah kendaraan listrik yang melakukan perjalanan akan meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
VP Perencanaan Produk Niaga PLN, Rudiana Nurhadian, mengungkapkan bahwa pada libur besar Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 kemarin, terdapat sekitar 15.000 kendaraan listrik yang melakukan perjalanan. Tahun ini, jumlahnya diprediksi mencapai 30.000 unit. Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, PLN telah menyiapkan 1.000 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalur mudik, baik di jalan tol maupun jalur non-tol.
"Jumlah SPKLU yang kami siapkan ini dua kali lipat dibandingkan tahun lalu. Dari 1.000 unit tersebut, sebanyak 330 SPKLU berada di jalan tol, sementara sisanya tersebar di jalur-jalur mudik," ujar Rudiana usai menghadiri Kabar Bursa Economic Insight (KEI) 2025, dengan tema Greenomic Indonesia: Challenges in Banking, Energy Transition, and Net Zero Emissions di Jakarta, Rabu 26 Februari 2025.
Pengembangan SPKLU Center
PLN juga tengah mengembangkan SPKLU Center atau hub station sebagai bagian dari ekosistem kendaraan listrik. Proyek ini bertujuan menyediakan area pengisian daya yang lebih besar dengan kapasitas lebih banyak.
"Saat ini kami sedang melakukan asesmen lokasi yang potensial. Tantangannya adalah ketersediaan lahan yang cukup luas untuk menampung beberapa charging point sekaligus," jelas Rudiana.
Selain itu, PLN membuka peluang kerja sama dengan mitra penyedia charger untuk berkolaborasi dalam pembangunan SPKLU Center. Beberapa lokasi potensial yang sedang dikaji meliputi kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, rest area jalan tol, serta Bali yang menjadi pusat berbagai event internasional.
Per Desember 2024, PLN telah membangun sekitar 3.200 SPKLU di seluruh Indonesia, dan pada Januari 2025 jumlahnya meningkat menjadi 3.400 unit. Sesuai roadmap, PLN menargetkan total 5.800 SPKLU pada akhir 2025, sehingga masih ada gap 2.400 unit yang harus dibangun dalam tahun ini.
"PLN akan membangun SPKLU ini sendiri maupun melalui skema kerja sama dengan mitra," tambahnya.
Selain pengembangan infrastruktur fisik, PLN juga melakukan inovasi teknologi, termasuk peningkatan sistem dan fitur dalam jaringan SPKLU guna mengantisipasi lonjakan pengguna kendaraan listrik.
"Kami meningkatkan fitur trafik dan memperkuat sistem agar mampu menangani jumlah pengguna yang semakin banyak. Kolaborasi dengan mitra juga terus kami perkuat untuk memastikan kebutuhan SPKLU terpenuhi," ujar Rudiana.
Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo, dalam rapat dengan Komisi XII DPR RI di Kompeks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2025.
Hartanto mengatakan PLN sedang fokus mengembangkan infrastruktur untuk kendaraan listrik, salah satunya dengan membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU di berbagai titik strategis.
“Kami terus menambah jumlah SPKLU secara bertahap. Saat ini, kami telah menyelesaikan pembangunan empat kali lipat jumlah SPKLU, khususnya di jalur mudik, untuk mendukung peningkatan jumlah kendaraan listrik yang diperkirakan akan melonjak pada tahun 2025,” kata Hartanto.
Hartanto memaparkan tren kendaraan listrik di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Ia memperkirakan jumlah kendaraan listrik yang digunakan saat mudik Lebaran 2025 akan meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, dari 4.314 unit pada 2024 menjadi sekitar 15.600 unit. “Naik 3-4 kali lipat,” ujarnya.
PLN telah menyiapkan lebih dari seribu SPKLU untuk mengantisipasi lonjakan jumlah kendaraan listrik pada mudik Lebaran 2025. Perusahaan pelat merah ini memastikan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik sudah siap untuk mendukung mobilitas masyarakat yang menggunakan kendaraan listrik.
Hartanto juga mengungkapkan PLN akan terus mendukung pengembangan ekosistem baterai untuk kendaraan listrik di Indonesia, meskipun belum ada pembahasan rinci terkait hal tersebut dalam rapat ini. Ia menegaskan PLN berkomitmen untuk menjadi bagian integral dari pengembangan kendaraan listrik, termasuk infrastruktur pendukung seperti SPKLU yang terus diperluas.
“PLN siap mendukung pengembangan lebih lanjut, baik itu dari sisi infrastruktur pengisian kendaraan maupun baterai listrik. Kami juga menargetkan untuk terus meningkatkan jumlah SPKLU seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia,” kata Hartanto.
PLN juga mengakui pengembangan kendaraan listrik memerlukan investasi besar, terutama dalam pembangunan dan pemeliharaan SPKLU. Hal ini penting untuk memastikan kendaraan listrik dapat beroperasi secara efisien dan nyaman bagi penggunanya. Hartanto menekankan pentingnya kerja sama antara PLN dan berbagai pihak untuk mencapai target ambisius dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.(*)