Logo
>

24 KEK di Indonesia Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Investasi Tembus Rp242 Triliun

Ditulis oleh Pramirvan Datu
24 KEK di Indonesia Pacu Pertumbuhan Ekonomi, Investasi Tembus Rp242 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melaporkan realisasi investasi kumulatif KEK hingga kuartal III 2024 mencapai Rp242,5 triliun.

    Penyerapan tenaga kerja juga mencatat angka yang impresif. Hingga September 2024, sebanyak 151.260 orang telah terserap di berbagai KEK di seluruh Indonesia.

    “Dengan kehadiran 394 pelaku usaha di KEK, pemerintah semakin yakin target investasi dapat terealisasi,” ujar Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang, dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu. 27 November 2024.

    Edwin optimistis semua KEK mampu memenuhi target yang telah ditetapkan. “Kami berharap pada sisa tahun ini, seluruh KEK dapat melanjutkan komitmen untuk merealisasikan rencana investasi dan serapan tenaga kerja yang telah direncanakan,” ujarnya.

    Dari 24 KEK yang tersebar di Indonesia, delapan kawasan unggulan seperti KEK Kendal, KEK Sei Mangkei, KEK Mandalika, KEK Nongsa, KEK Sanur, KEK Singhasari, KEK Kura Kura Bali, dan KEK Lido mencatat pencapaian signifikan dengan realisasi investasi melampaui 75 persen dari target.

    Selain itu, KEK Batam Aero Technic (BAT), KEK Sanur, dan KEK Kura Kura Bali juga menonjol dalam serapan tenaga kerja.

    Pemerintah terus mengupayakan optimalisasi pengelolaan KEK melalui berbagai langkah strategis, termasuk menyelesaikan hambatan bersama para pemangku kepentingan. “Debottlenecking menjadi salah satu kunci agar kinerja KEK ke depan semakin maksimal,” jelas Edwin.

    Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK juga bekerja sama dengan LPEM UI untuk mengevaluasi kinerja KEK secara akurat.

    “LPEM UI tahun ini memperluas indikator penilaian menjadi tiga pilar: kinerja layanan, capaian target, dan dampak luas,” ujar Yusuf Reza Kurniawan dari Tim Kajian LPEM UI.

    Edwin menambahkan, hasil evaluasi ini diharapkan memberikan gambaran jelas atas capaian KEK dari awal tahun hingga kini. “Dengan evaluasi tersebut, akselerasi pengembangan KEK dapat lebih optimal,” pungkasnya.

    Target Realisasi Investasi

    Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) membidik realisasi investasi KEK dapat mencapai Rp78 triliun sepanjang 2024. Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin menjelaskan hingga semester I 2024 pihaknya telah merealisasikan nilai investasi mencapai Rp31,4 triliun atau telah mencapai 40 persen dari target yang ditetapkan.

    “Untuk tahun ini kita sudah dari target sebesar Rp78 triliun tahun ini sudah terkumpul Rp31,4 triliun atau sudah 40 persen dari target tahun ini,” kata Edwin dalam keterangannya pada Senin, 22 Juli 2024.

    Adapun, secara kumulatif sejak tahun 2012 hingga semester I 2024 nilai realisasi investasi Kawasan Ekonomi Khusus yang telah terparkir di Indonesia dilaporkan mencapai Rp205,2 triliun. Dewan Nasional KEK mencatat realisasi investasi KEK senilai Rp205,2 triliun itu secara kumulatif menyerap tenaga kerja mencapai 132.227 orang.

    Sementara itu, Plt Kepala Biro Investasi, Kerja Sama dan Komunikasi Dewan Nasional KEK, Bambang Wijanarko menjelaskan secara komposisi investasi KEK itu mayoritas di injeksi oleh penanam modal asing (PMA).

    Perinciannya, porsi PMA di Kawasan Ekonomi Khusus nasional dilaporkan mencapai 71 persen. Sementara sisanya disuntik oleh Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN).

    “Komposisi (antara) PMA dan PMDN, sekitar 71 persen itu PMA sisanya PMDN, jadi cukup banyak,” imbuhnya.

    Bambang menjelaskan, modal asing utamanya paling banyak ditanam di KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Provinsi Sumatra Utara. Di mana, KEK itu memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, industri pengolahan karet, pariwisata dan logistik.

    Adapun, hingga saat ini terdapat 22 Kawasan Ekonomi Nasional yang telah ditetapkan. 22 KEK itu terdiri dari 4 sektor utama yakni Industri, Pariwisata, Digital, dan Tema Jasa Lainnya. Berikut adalah daftar 22 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia:

    KEK Industri:

    1. KEK Arun Lhokseumawe

    2. KEK Sei Mangkei

    3. KEK Galang Batang

    4. KEK Kendal

    5. KEK Gresik

    6. KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan

    7. KEK Palu

    8. KEK Bitung

    9. KEK Morotai

    10. KEK Sorong

    11. KEK Tanjung Sauh

    12. KEK Setangga

    KEK Pariwisata

    1. KEK Tanjung Kelayang

    2. KEK Tanjung Lesung

    3. KEK Lido

    4. KEK Kura-Kura Bali

    5. KEK Mandalika

    6. KEK Likupang

    KEK Digital:

    1. KEK Nongsa

    2. KEK Singhasari

    KEK Tema Jasa Lainnya:

    1. KEK Batam Aero Technic

    2. KEK Sanur

    Investasi KEK Kumulatif

    Dewan Nasional kawasan ekonomi khusus (KEK) mencatat realisasi investasi KEK hingga semester I 2024 mencapai Rp205,2 triliun. Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin menjelaskan realisasi investasi KEK itu secara kumulatif menyerap tenaga kerja mencapai 132.227 orang.

    “Dari hasil rapat kami terakhir rapat koordinasi nasional diketahui secara kumulatif investasi di KEK sudah mencapai Rp205,2 triliun, ini sejak tahun 2012 saat dimulainya pembangunan KEK hingga semester 1 tahun ini,” kata Edwin.

    Adapun, realisasi investasi tersebut berasal dari 22 Kawasan Ekonomi Khusus yang saat ini tengah dikembangkan oleh pemerintah.

    Dengan capaian tersebut, pemerintah yakin KEK mampu memenuhi target investasi pada akhir tahun 2024 serta dapat memberikan efek berganda atau multiplier effect kepada masyarakat yang ada di sekitar kawasan.

    Lebih lanjut, Edwin menjelaskan bahwa pada tahap pertama pengembangan KEK bakal dilakukan pada sektor manufaktur dan pariwisata yang berada di luar Jawa. Alasannya, hal itu dilakukan untuk mendorong lahirnya beberapa pusat industri baru.

    KEK diharapkan dapat memberikan dampak besar terhadap peningkatan ekonomi nasional dan daerah. Capaian realisasi investasi yang signifikan ini tidak lepas dari peran pemerintah melalui kebijakan insentif yang terbukti dapat menarik investor baik dalam negeri maupun luar negeri.

    Edwin memberi contoh salah satu kebijakan insentif yang diterapkan untuk menarik minat investor mengembangkan KEK yakni pemberian insentif fiskal berupa pembebasan pajak, baik itu Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak penghasilan (PPh).

    “Itu kita sebut sebagai tax holiday ada jenisnya tergantung besarnya investasi ada yang 10-15 tahun. 10 tahun (tax holiday) untuk investasi Rp100 miliar ke atas. Kemudian, kalau yang 15 tahun untuk investasi yang Rp500 miliar ke atas,” jelasnya.

    Pemerintah juga memberikan tax holiday selama 30 tahun untuk badan usaha yang berinvestasi dengan nilai mencapai Rp1 triliun ke atas.

    “Juga ada tax allowance dan berbagai macam kemudahan baik perizinan kemudahan imigrasi. Karena akan banyak menyerap tenaga kerja. Pemberian fasilitas tersebut tujuannya agar bagaimana kita meningkatkan daya tarik Indonesia dalam mengundang investasi asing masuk,” pungkas Edwin.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.