KABARBURSA.COM - Bursa berjangka kripto yang diatur oleh pemerintah Indonesia, CFX, menyatakan siap membantu platform perdagangan kripto Indodax dalam memenuhi standar keamanan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama CFX, Subani, sebagai respons atas insiden yang terjadi pada server Indodax yang menyebabkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Minggu 15 September 2024.
Subani menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengelola risiko keamanan siber di industri kripto. Meskipun Indodax belum terdaftar sebagai anggota bursa CFX karena belum memenuhi persyaratan, CFX berkomitmen membantu Indodax untuk meningkatkan keamanan dan integritas ekosistem aset kripto. Langkah ini bertujuan melindungi nasabah dan menjaga kepercayaan publik terhadap industri kripto di Indonesia.
Selain itu, CFX akan memperketat persyaratan dan proses keanggotaan bursa serta bekerja sama dengan Self-Regulatory Organizations (SRO) terkait penyimpanan aset nasabah. Subani berharap, melalui peningkatan standar keamanan, Indodax dapat segera bergabung sebagai anggota resmi CFX.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, menjelaskan bahwa serangan siber yang terjadi sejak 11 September lalu diidentifikasi berasal dari peretas yang terafiliasi dengan Korea Utara (Democratic People's Republic of Korea/DPRK). Berdasarkan analisis dari sebuah agensi keamanan kripto terkemuka, serangan ini terkait dengan kelompok hacker dari DPRK yang menyebabkan kerugian besar bagi Indodax. Perusahaan saat ini tengah bekerja sama dengan pihak keamanan siber global untuk menangani insiden ini.
Indodax Alami Peretasan
Platform pertukaran mata uang kripto PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax) dikabarkan mengalami peretasan. Meskipun demikian, perusahaan menegaskan bahwa seluruh aset nasabah tetap 100 persen aman tanpa mengalami kerugian.
“Untuk menenangkan pengguna, kami ingin menegaskan bahwa saldo Rupiah dan aset kripto Anda tetap sepenuhnya aman dan tidak terpengaruh oleh investigasi atau insiden yang terjadi,” kata Indodax melalui postingan di media sosial X, @indodax yang dikutip Sabtu, 14 September 2024.
Tak hanya itu, perusahaan kripto asal Indonesia ini juga mengungkapkan bahwa mereka memiliki cadangan aset kripto senilai Rp11,529 triliun. Hal ini disampaikan untuk meyakinkan bahwa seluruh aset perusahaan dan nasabah tetap aman dari peretasan tersebut.
“Indodax memiliki cadangan aset kripto yang solid, termasuk 4.806,34 Bitcoin yang saat ini bernilai sekitar Rp4,288 triliun, serta 36.915,47 Ethereum yang bernilai sekitar Rp1,334 triliun berdasarkan harga pasar terkini,” jelas Indodax.
“Selain itu, Indodax juga memiliki aset kripto lainnya yang bernilai sekitar Rp5,907 triliun. Total cadangan aset kripto Indodax saat ini mencapai sekitar Rp11,529 triliun,” sambung Indodax.
Terkait investigasi dan penanganan setelah peretasan, Indodax mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan ahli eksternal dalam Cyber Security Forensic Investigation untuk melakukan audit menyeluruh terhadap database, perangkat lunak, dan server perusahaan.
Indodax berkomitmen untuk menjaga transparansi selama proses investigasi dan penanganan peretasan. Mereka juga mengingatkan nasabah untuk waspada terhadap segala bentuk penipuan yang mengatasnamakan perusahaan.
“Kami akan terus menjaga transparansi dan mengingatkan Anda untuk berhati-hati terhadap potensi penipuan yang menggunakan nama Indodax. Untuk informasi terbaru, pastikan Anda hanya mengakses channel resmi kami di Blog, Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, Telegram, dan TikTok,” pungkas Indodax.
Setoran Pajak Kripto
CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengumumkan bahwa perusahaannya telah menyetorkan pajak kripto sebesar Rp350 miliar, yang merupakan 45 persen dari total penerimaan negara dari sektor ini.
“Dari total pajak kripto yang mencapai Rp798,84 miliar, Indodax menyumbang sekitar 45 persen atau hampir Rp350 miliar,” kata Oscar di Jakarta, Selasa 30 Juli 2024.
Oscar menegaskan bahwa kepatuhan Indodax dalam menyetor pajak menunjukkan bahwa sektor kripto dapat beroperasi secara transparan dan mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Meskipun regulasi pajak di industri kripto masih sering menjadi bahan diskusi, lanjutnya, Indodax tetap berkomitmen untuk mematuhi semua aturan yang ada.
“Penyetoran pajak ini merupakan bentuk konkret dukungan kami terhadap upaya pemerintah dalam memajukan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Selain setoran pajak kripto, Oscar juga menyebut bahwa perusahaan telah menyetorkan pajak korporasi sebesar Rp234 miliar.
Saat ini, Indodax memimpin volume perdagangan kripto terbesar di Indonesia, dengan total mencapai 15 juta dolar AS.
Oscar optimistis bahwa industri kripto di Indonesia akan semakin berkembang dan mampu memberikan kontribusi lebih besar dalam pembangunan ekonomi nasional.
“Besarnya pajak yang dihasilkan oleh industri kripto serta volume perdagangan yang besar mencerminkan potensi besar sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara,” tutur Oscar.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.