Logo
>

Kandungan Protein Lebih Tinggi: Potensi Susu Ikan Layak Dipertimbangkan

Ditulis oleh KabarBursa.com
Kandungan Protein Lebih Tinggi: Potensi Susu Ikan Layak Dipertimbangkan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memandang optimis susu ikan menjadi salah satu pilihan kebutuhan protein masyarakat. Pasalnya, protein ikan sedikit lebih tinggi dibandingkan protein non-ikan.

    Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, produksi perikanan Indonesia selama satu dekade terakhir stabil di kisaran 20-25 juta ton per tahun, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar 2 persen. Artinya, kata dia, sumber protein dari sektor perikanan masih melimpah ketimbang sumber protein berbasis darat yang saat ini sebagian besar dari ekspor. 

    “ikan telah menjadi sumber protein penting dalam pola makan masyarakat Indonesia, dan masih ada ruang untuk peningkatan,” kata Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 28 September 2024.

    Trenggono menuturkan, Hidrolisat Protein Ikan (HPI) hadir untuk menjawab tantangan pola konsumsi masyarakat Indonesia yang tidak suka makan ikan karena bau amis, alergi, makannya ribet, berduri dan lain sebagainya. 

    Adapun HPI sendiri menjadi bahan baku utama susu ikan juga memiliki karakteristik yang multifungsi dan praktis, sehingga dapat mendorong terciptanya inovasi produk pangan lokal unggulan lainnya melalui fortifikasi bahan makanan dan minuman.

    Melalui teknologi ultrafiltrasi, tutur Trenggono, Indonesia dapat menghilangkan komponen yang menyebabkan bau amis dan alergen pada ikan. Dengan begitu, susu ikan yang tidak hanya aman dikonsumsi tetapi juga tidak berbau amis.

    “Menjadikannya lebih diterima oleh masyarakat luas. Salah satu produk HPI adalah minuman protein ikan, seperti SURIKAN, bebas laktosa, dan kaya nutrisi seperti Omega-3, EPA, dan DHA,” jelasnya.

    Dia menuturkan, ikan yang dijadikan bahan baku susu merupakan produk yang memiliki edible portion atau bagian yang dapat dimakan dalam jumlah sedikit, nilai ekonomi yang rendah, namun ketersediaannya sangat melimpah sepanjang tahun.

    Salah satu ikan yang berpotensi dimanfaatkan untuk pengembangan produk inovatif berbasis ikan seperti susu adalah ikan Selar. Produksinya stabil selama beberapa tahun terakhir. Maluku dan Sulawesi Utara adalah produsen terbesar ikan selar.

    Jika dibandingkan kandungan gizi susu ikan dan susu sapi, Trenggono menyebut susu ikan memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, yaitu 7 gram per 35 gram takaran saji. Sedangkan susu sapi mengandung 6 gram protein. 

    “Susu ikan juga kaya akan Omega-3, dengan 49 mg per takaran saji, asam amino esensial dan non esensial, serta tidak mengandung laktosa, menjadikannya pilihan yang baik bagi mereka yang intoleran laktosa,” paparnya.

    Di sisi lain, susu sapi memiliki kandungan lemak dan kalsium yang lebih tinggi, serta beragam vitamin. Kedua jenis susu ini menawarkan manfaat yang berbeda tergantung pada kebutuhan nutrisi masing-masing.

    Dia menyebut, inisiatif susu ikan menunjukkan potensi besar dalam pemanfaatan sumber daya perikanan yang melimpah di Indonesia untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi masyarakat. 

    “Dengan kandungan nutrisi yang tinggi dan manfaat kesehatan yang signifikan, produk susu ikan dapat menjadi alternatif penting untuk memenuhi kebutuhan gizi generasi emas 2045,” ungkapnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Dr. Arif Satria menyambut baik insiatif KKP dalam mengolah ikan menjadi susu ikan. Menurutnya hal itu sangat positfi untuk pemenuhan gizi masyarakat yang jumlahnya akan terus bertambah.

    “Kami sangat mendukung inovasi susu ikan ini. Ikan memiliki protein yang besar dan keberadaanya sangat melimpah,” jelasnya.

    Sumber Protein Melimpah di Laut

    Founder Berikan Protein, Yogie Arry mengaku mendukung pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan protein bagi tubuh. Berdasarkan data yang dimilikinya, 81 persen orang Indonesia itu defisiensi protein. Padahal, Indonesia memiliki sumber protein berasal dari ikan yang sangat melimpah.

    "Data KKP hampir 12 juta ton surplus ikan yang jelas menjadi sumber protein terbaik. Ini harus dimanfaatkan, bangsa kita darurat protein," kata Yogie dalam acara Bincang Bahari di Jakarta, Selasa, 17 September 2024.

    Dukungan ini salah satunya melalui inovasi susu ikan yang merupakan hasil dari teknologi Hidrolisat Protein Ikan (HPI). Dalam sebulan pihaknya mampu memproduksi 3.350.000 botol susu ikan. Usaha yang dirintis tidak hanya mempengaruhi peningkatan asupan protein, tapi juga produktivitas nelayan tradisional.

    "Kami bekerjasama dengan nelayan tradisional untuk mendapatkan ikan, banyak ikan hasil tangkapan nelayan yang bisa dimanfaatkan menjadi HPI. HPI itu sumber produksi susu ikan," ungkapnya.

    Sementara itu, Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo optimis pengembangan usaha susu ikan akan memberikan multiplier effect yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi, serta mendorong peningkatan asupan protein nasional.

    "Selain berdampak terhadap memerangi stunting dan membangun generasi tangguh, kuat dan cerdas, susu ikan juga berdampak pada UMKM dan tenaga kerja," jelasnya.

    Dia menuturkan, rata-rata masyarakat Indonesia saat ini masih kekurangan protein dalam mewujudkan generasi emas. Berdasarkan data BPS 2023, asupan protein masih sekitar 62,3 gram per kapita per hari. Data tersebut menunjukan bahwa Indonesia masih berada di bawah Kambodja, Thailand dan Filipina.

    Untuk mewujudkan generasi emas, sambungnya dibutuhkan asupan protein di atas 100 gram per kapita per hari. Untuk itu, pihaknya mendukung penuh program makanan bergizi yang dicanangkan Presiden terpilih Prabowo Subianto, dengan meningkatkan asupan protein ke tengah masyarakat, khususnya melalui produk susu ikan.

    "Asupan berbasis ikan, memiliki kandungan yang tidak kecil sebagai pendukung pertumbuhan otak, misalnya dalam mengatasi stunting," ungkapnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi